e-preneur.co epreneurship online magazine
Related Articles
Jasa Pemindahan
(Raja Pindah)
Di balik kerepotan dan keribetan pindah rumah atau pindah kantor, terdapat celah usaha yang menggiurkan. Dan, Raja Pindah pun menangkap kesempatan tersebut, lalu menggarapnya dengan serius. Mengingat, “kuenya” masih sangat besar
e-preneur.co. Pindah rumah identik dengan kerepotan dan keribetan. Demikian pula, dengan pindah kantor. Bahkan, “sekadar” pindah tempat kos.
Maklum, kegiatan mengepak barang, mengangkut, membongkarnya lagi hingga menata ulang ini bukan cuma menguras tenaga dan waktu, melainkan juga biaya tersendiri. Belum lagi kemungkinan barang rusak, terselip, atau hilang.
Imbasnya, beberapa orang terpaksa mengambil cuti. Sehingga, produktivitas pun ikut terganggu.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kondisi ini tertangani dengan kehadiran usaha jasa pemindahan. Salah satunya, Raja Pindah yang merupakan strategic business unit dari MAX Logistic and Distribution (baca; MAX, red.), sebuah perusahaan yang telah berkecimpung dalam bisnis logistik sejak tahun 2001.
“Setiap perusahaan asing hadir di Indonesia, selalu diikuti pula oleh kehadiran perusahaan jasa pemindahan asing. Perusahaan-perusahaan jasa pemindahan dari mancanegara tersebut, sangat profesional dan hanya melayani perusahaan-perusahaan multinasional. Bertolak dari itu, MAX pun hadir,” kisah M. Akbar Djohan, founder MAX Logistic and Distribution.
Sama halnya dengan berbagai perusahaan jasa pemindahan luar negeri tersebut, MAX juga melayani beberapa perusahaan multinasional. Misalnya, Total E&P Indonesie, Exxon, dan Elnusa. Dalam perkembangannya, MAX juga melayani mutasi para karyawan mereka.
“Dari sini, kami berpikir bahwa mutasi tidak cuma terjadi di kalangan karyawan perusahaan multinasional, tapi juga swasta nasional. Bahkan, dalam lingkungan pegawai negeri. Berkaitan dengan itu, jasa pemindahan semacam ini pasti akan sangat dibutuhkan,” ujar pria, yang juga founder dan Chief Executive Officer Raja Pindah ini.
Pindahin apa saja…ke mana saja
Selanjutnya, dirumuskanlah sebuah brand baru. Sebab, bisnis ini cenderung domain retail. “Akhirnya, kami menggunakan nama Raja Pindah, sebuah nama yang gampang diingat. Selain itu, juga sesuai dengan filosofi: Pelanggan adalah Raja,” kata pria, yang pernah memegang jabatan Wakil Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ini.
Dengan brand tersebut, Raja Pindah yang berada di bawah payung PT Multi Jasa Niaga dan beroperasi pada April 2011 ini, sekaligus juga menegaskan perbedaannya dengan perusahaan jasa pemindahan dari luar negeri. Dalam arti, Raja Pindah memindahkan apa saja yang dapat dipindahkan, sesuai dengan tagline-nya: Pindahin apa saja…ke mana saja.
Sementara perbedaannya dengan usaha sejenis dalam kapasitas lokal yaitu pertama, dari segi infrastruktur, Raja Pindah memiliki puluhan unit truk yang dilengkapi dengan GPS(Global Positioning System). Kedua, dari segi harga, Raja Pindah budget movers.
“Kalau ada low cost carriers, maka Raja Pindah low cost movers. Kami bisa menekan harga sedemikian rupa. Karena, kami reuse boks untuk mengemas barang-barang yang akan dipindahkan,” ucap mantan Wakil Kepala Departemen Logistik Kamar Dagang Indonesia ini.
Ketiga, Raja Pindah dilengkapi dengan berbagai alat bantu impor yang belum digunakan oleh perusahaan jasa pemindahan lokal nasional. Bahkan, perusahaan jasa pemindahan asing yang beroperasi di Indonesia.
“Alat bantu tersebut, kami gunakan agar kami tidak lagi sepenuhnya menggunakan peralatan manual. Sehingga, dapat mempercepat pekerjaan dan tidak membutuhkan tenaga kerja terlalu banyak,” ungkap Master di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia dari Universitas Pancasila, Jakarta.
Sementara untuk keamanan, ia menambahkan, Raja Pindah sudah mengantongi ISO 9001 dan Health Safety Environment. Sedangkan kenyamanan, menjadi faktor yang sangat diutamakan oleh Raja Pindah.
“Untuk apa konsumen menyewa jasa pemindahan barang profesional, jika mereka masih kerepotan? Karena itulah, serahkan segala urusan kepada kami dan biarkan kami yang menangainya mulai dari menyusun list, manifest, pengepakan sampai penataan kembali. Konsumen leha-leha saja,” kata kelahiran Jakarta, 11 Desember 1968 ini.
Namun, tahukah Anda jika usaha yang meringankan beban konsumen saat pindahan ini hanya terdapat di Jakarta? Dengan demikian, ceruk usaha ini di daerah masih terbuka sangat lebar.
Dan, Raja Pindah pun tidak mau membuang kesempatan ini dengan segera menawarkan franchise. Franchise yang ditawarkan Raja Pindah dibagi menjadi master franchise untuk kota provinsi dan regular franchise untuk kota kabupaten/kotamadya.
Saat ini, tipe master franchise sudah tersebar di antaranya di Semarang, Batam, Medan, Lampung, Jambi, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak, dan Makassar. Sementara untuk tipe regular franchise, Raja Pindah yang menawarkan franchise pada September 2011 itu, telah memiliki 14 franchisee.
“Franchise ini tidak bersifat kaku. Dalam arti, meski merupakan kota provinsi tidak berarti harus menjadi master franchise. Seperti Jambi, kendati kota provinsi, tapi ia regular franchise,” katanya.
Pada dasarnya, ia melanjutkan, Raja Pindah lebih menekankan pada effort kuat yang dimiliki franchisee. Contoh, franchisee yang effort-nya kuat, meski belum mampu dalam pengadaan kendaraan tetap akan di-support dengan “memberinya” kendaraan. “Dengan effort itu pula, Raja Pindah tidak akan menutup kesempatan bagi franchisee yang semula mengambil regular franchise untuk naik menjadi master franchise,” ujarnya.
Ke depannya, Raja Pindah yang berkantor pusat di Jalan Tanjung Barat Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ini menargetkan setiap bulan akan membuka dua master franchise. Sementara berbicara tentang prospek sangat berhubungan dengan perubahan gaya hidup, pertumbuhan ekonomi masyarakat kelas menengah, tumbuhnya kesadaran akan kebutuhan jasa pindahan, dan sebagainya.
“Selain itu, mengingat jasa pindahan asing tidak bertambah jumlahnya, sedangkan jasa pindahan lokal masih bisa dihitung dengan jari, maka masih ada banyak peluang di sana,” pungkasnya.
