e-preneur.co epreneurship online magazine
Related Articles
Boss’a Barbeque & Yakiniku
Restoran dengan konsep pengunjung memasak makanannya sendiri, pada umumnya berada di tempat-tempat menengah ke atas. Mengingat, harganya hanya kalangan itu yang mampu menjangkaunya. Tapi, Noor Abidin melalui Boss’a Barbeque & Yakiniku-nya mengusungnya dengan konsep warung kakilima. Sehingga, kelas menengah ke bawah pun bisa turut menikmati. Imbasnya, restoran ini selalu ramai pengunjung
[su_pullquote]Kalau di restoran lain harus membayar lebih dari Rp100 ribu/orang. Maka, di Boss’a Barbeque & Yakiniku hanya Rp50 ribu dan bisa dimakan untuk sekeluarga[/su_pullquote]
e-preneur.co. Restoran dari mancanegara selalu menyuguhkan konsep unik. Di antaranya, “menyuruh” para pengunjung menjadi koki untuk makanan yang akan mereka santap.
Maksudnya, pihak restoran hanya menyiapkan bahan baku, bumbu, dan tungku yang ditempatkan di tengah meja. Selanjutnya, para pengunjung yang membumbui dan merebus atau memanggang sendiri bahan baku makanan, yang akan mereka santap di tungku yang disediakan.
Di luar itu, beberapa restoran yang mengusung konsep semacam ini, biasanya mengambil lokasi di pusat perbelanjaan atau tempat-tempat untuk kalangan menengah ke atas. Sehingga, dari sisi harga, sulit dijangkau kalangan menengah ke bawah.
Dengan menu-menu seperti barbeque, yakiniku, steamboat, shabu-shabu, bulgogi, dan steak, harap maklum jika sekali makan mencapai ratusan ribu rupiah. Dan, imbasnya, akan menguras kantong kalangan menengah ke bawah yang ingin mencoba merasakannya.
Kondisi ini, membuat Noor Abidin berstrategi dengan membawa berbagai tempat makan yang biasanya didominasi restoran-restoran Jepang, Korea, dan Eropa ini ke kakilima. Dalam arti, harganya terjangkau oleh kantong kalangan menengah ke bawah.
Untuk itu, Noor yang sebenarnya bukan orang yang pintar memasak, membuat tempat makan serupa restoran-restoran tersebut di atas dengan nama Boss’a Barbeque & Yakiniku. Hal ini, dianggap sebuah keberanian. Sebab, tidak mudah meniru konsep makanan luar negeri. Apalagi, hanya secara otodidak.
“Banyak orang yang mengira hal ini susah. Padahal, gampang sekali. Siapa pun bisa. Karena, kita tidak perlu menyewa atau ‘memelihara’ koki,” ujar Noor. Yang paling sulit, menurutnya, justru membuat tungku untuk proses grill (memanggang di atas batu panas, red.). Lantaran, tungku semacam itu belum ada di Indonesia. “Karena itu, tidak ada orang yang bisa meniru usaha seperti ini. Sebab, tungkunya hanya bisa dicari di luar negeri,” lanjutnya.
Untuk itu, ketika pensiun pada tahun 2008, ia mulai mencari informasi tentang tungku itu dan kemudian menemukannya di Jepang melalui sahabatnya. Selanjutnya, ia memutar otak untuk mendesain meja untuk menempatkan tungku. “Awalnya, trial and error saja. Akhirnya, menemukan meja yang sesuai,” katanya.
Untuk itu, ia harus merogoh kocek hingga Rp500 ribu untuk satu tungku. Sementara untuk desain meja berikut pembuatannya, ia menghabiskan dana sebesar Rp1,1 juta. Sedangkan untuk kompor, ia menghabiskan dana Rp220 ribu. Sehingga, total investasi untuk satu meja saja sudah Rp2 juta.
Selanjutnya, bahan baku. “Yang namanya bahan baku itu tidak jauh berbeda. Meski, untuk membuat makanan dari luar negeri. Di berbagai pusat berbelanjaan dalam negeri juga banyak kok. Sebab, dulu, saya membeli di sana sebelum menemukan pemasok, baik itu daging fresh maupun bahan baku lainnya. Simpel saja,” ungkapnya.
Berikutnya, memberi kekhasan citarasa. Sebab, setiap restoran tentu mempunyai bumbu andalan yang tidak mungkin “dicuri”. “Tapi, teknologi kian canggih. Banyak sekali referensi tentang bumbu masakan. Atau, yang paling simpel yaitu dengan search di google,” imbuhnya.
Setelah menemukan racikan bumbu, seiring perjalanan waktu, ia menemukan menu yang cocok seperti rasa di restoran-restoran yang ditirunya. Dan, hasil akhirnya, ia berhasil menarik perhatian para pengunjung untuk mendatangi Boss’a Barbeque & Yakiniku yang berlokasi di 9 Walk Bintaro. Sekitar sembilan meja yang ada selalu penuh setiap harinya.
“Kalau di restoran berinisial H (salah satu restoran yang ia tiru, red.), all you can eat dengan membayar lebih dari Rp100 ribu/orang. Tapi, di Boss’a Barbeque & Yakiniku, untuk menu lengkap hanya Rp50 ribu dan bisa dimakan untuk sekeluarga,” pungkasnya, membandingkan.
