Home / Kiat / Introspeksi adalah Kunci Untuk Mengatasi Masalah

Introspeksi adalah Kunci Untuk Mengatasi Masalah

Romi Muhison(Royal Tea Roci)

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Belum tentu. Seperti Romi, yang meski  mewarisi darah bisnis dari Kakek dan Neneknya, namun berulang kali mengalami jatuh bangun dalam berbisnis. Dari situ, ia introspeksi. Hingga, pada akhirnya, siap menghadapi berbagai kesulitan. Termasuk, dalam menjalankan Royal Tea Roci, bisnisnya saat ini yang mulai menggurita

e-preneur.co. Kakek atau Nenek yang berprofesi sebagai pedagang tidak berarti akan memiliki keturunan, yang mewarisi jiwa dagang mereka. Atau, membuat keturunannya mulus dalam menjalankan usaha/bisnis.

Itulah, yang dialami Romi Muhison. “Tidak seorang pun anak mereka mewarisi jiwa dagang. Tapi, saya, sebagai salah satu cucu mereka, merasa harus meneruskan bakat itu. Sekali pun, tidak di usaha yang sama,” tuturnya.

Sayang, kedua orang tuanya tidak mendukung. “Ibu saya yang pegawai negeri sipil (PNS) dan Bapak saya yang pegawai swasta, ingin masa depan saya aman dan lebih terjamin. Untuk itu, mereka meminta saya menjadi PNS,” lanjutnya.

Tanpa bermaksud durhaka, Romi menolak permintaan orang tuanya. Ia justru berusaha membuktikan tekadnya untuk menjadi pengusaha.

Kesempatan itu muncul, kala orangtuanya mengalami penurunan finansial. Saat itu, ia merasa itulah waktu yang tepat untuk membantu orangtuanya. Meski, ia masih mahasiswa berumur 18 tahun.

Orang-orang yang sekarang sukses pun pernah mengalami kegagalan

Dalam perjalanannya, setelah melihat keuntungannya berbisnis, kedua orang tuanya ikut membantu usaha yang ia jalankan. Bahkan, setelah pensiun, sang Ibu membuka usaha katering.

Namun, tidak berarti perjalanannya sebagai pengusaha selalu berjalan mulus. Kelahiran Jakarta, 12 Desember 1988 ini berulang kali mengalami jatuh bangun dalam berbisnis.

“Mengutip pernyataan Khairul Tanjung: Habiskan kegagalanmu di saat muda. Mengapa? Karena, di masa itu, kita mulai belajar step by step. Di sisi lain, yang namanya usaha tidak ada yang langsung sukses. Bahkan, orang-orang yang sekarang sukses pun pernah mengalami kegagalan,” jelasnya.

Kendala yang hampir selalu Romi hadapi yaitu SDM (Sumber Daya Manusia). Ia kesulitan mencari pegawai, di samping merasa susah menjadi contoh bagi pegawainya. Ditambah statusnya saat itu, yang masih mahasiswa sekaligus manager di sebuah perusahaan swasta. Sehingga, ia tidak fokus dengan bisnisnya.

Namun, dari situ, ia introspeksi mengapa pegawainya keluar. Ia juga merasa masih beruntung, karena diberi kesulitan dari awal dan di saat membangun usaha dengan modal kecil.

Lalu, pada September 2013, Romi menghadirkan Royal Tea Roci yang modalnya sebagian dari gajinya dan sebagian yang lain dari bantuan orang tuanya. Dalam arti, bantuan moral. “Dukungan dari orang tua, bagi saya, adalah modal terpenting!” tegasnya.

Romi membangun usahanya dengan modal Rp5 juta, yang lalu ia gunakan untuk membuat gerobak sederhana, serta membeli bahan baku dan blender. Meski begitu, ia masih tetap merepotkan sang Ibu. Karena, blender beliau seringkali ia pinjam.

“Saya pernah di-complain anak kecil konsumen saya, lantaran blender-nya bau cabe,” tutur Romi, yang saat itu bisa membukukan omset Rp700 ribu–Rp800 ribu per hari.

Lalu, apa itu Royal Tea Roci? Adalah produk minuman teh buah dan smoothies yang terdiri dari 20 rasa, seperti strawberry tea, grape tea, melon tea, guava tea, dan lain-lain. Royal Tea Roci dibagi menjadi tiga item yaitu fruit, fruit tea, dan smoothies.

Februari 2014, Royal Tea Roci dimitrakan. Dalam tempo singkat, memiliki sembilan mitra yang tersebar di Pondok Gede, Tanah Abang, Bogor, Condet, Anyer, dan Kemang. Selain itu, Royal Tea Roci juga mempunyai empat master kota yaitu di Bogor, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jambi.

Kiat dari Romi Muhison

  1. Pisahkan uang bisnis dengan uang pribadi.
  2. Usahakan produk sendiri.
  3. Jaga mutu. Karena, ketika pasar sudah bagus atau merasa sudah laku, kadangkala kita justru merendahkan atau menurunkan mutu.
  4. Jaga bahan baku.
  5. Jaga kebersihan. Karena, kadangkala, ada pelanggan yang sangat perhatian dengan masalah kebersihan.

Check Also

“Naik Kelas” dengan Mengganti Gerobak Dorong dengan Outlet Permanen Berkonsep Restoran

Bakmi Gila Usaha kakilima banyak diminati para pelaku usaha. Selain itu, konsep PKL mempunyai potensi …