Home / Agro Bisnis / Rendah Kolesterol Dagingnya, Tinggi Omsetnya

Rendah Kolesterol Dagingnya, Tinggi Omsetnya

Kalkun Organik

 

Kalkun sudah diketahu sebagai unggas yang memiliki banyak kelebihan, seperti bisa menjadi binatang hias sekaligus hewan pedaging dan dapat dipelihara semudah memelihara ayam kampung. Belum cukup dengan kelebihan-kelebihan itu, Indarto dari Mlati Farm menambahi dengan cara beternak organik. Sehingga, omset pun makin membubung

 

[su_pullquote]Untuk menjaga agar kualitas kalkun tetap terjaga dan rendah kolesterol, Mlati Farm tidak menggunakan bahan-bahan kimia[/su_pullquote]

e-preneur.co. Selain dijadikan hiasan di halaman rumah, karena bulu-bulunya yang indah, kalkun juga diternakkan untuk diambil dagingnya. Daging kalkun memang terkenal akan citarasanya yang gurih, jauh dari bau amis, serta memiliki kandungan kolesterol yang  lebih rendah ketimbang daging unggas lainnya.

Hal itu, juga sudah dibuktikan melalui uji lab yang dilakukan Mlati Farm di Laboratorium Pakan dan Gizi Universitas Gajah Mada. Agar kualitas tetap terjaga dan kolesterol tetap rendah, Indarto, peternak kalkun sekaligus owner Mlati Farm, tidak menggunakan bahan-bahan kimia seperti penyuntik hormon atau vaksin suntik.

Untuk makanannya, ia memilih tumbuhan seperti enceng gondok yang dipotong kecil-kecil, kemudian dicampur buah pepaya. Sementara untuk memenuhi nutrisinya, ia menggunakan bekatul sebagai menu tambahan.

Tidak adanya proses kimiawi, membuat kalkun di peternakan yang terletak di Yogyakarta ini menjadi kalkun organik yang memiliki daging lebih sehat dan berkualitas. Imbasnya, harga kalkun di Mlati Farm lebih mahal. “Tapi, saya berani menjamin kalau kalkun yang kami jual memiliki kualitas terbaik,” ujar Indarto.

Karena, selain apa yang sudah dilakukan Ketua Kelompok Tani Kalkun di daerahnya ini di atas, jika ada peternak kalkun dari luar Jawa akan mengambil kalkun di peternakannya, maka kalkun tersebut akan dikarantina dulu sebelum dikirimkan, untuk melihat adakah kalkun yang sakit. “Kalkun-kalkun yang sakit tentu saja tidak dikirimkan. Tapi, kami rehabilitasi dulu di kandang terpisah,” kata Rodhi, marketing di Mlati Farm.

Mlati Farm, dalam pemasaran dan promosinya, selain by online, juga secara offlline. Untuk itu, Indarto menawarkan kerja sama dengan berbagai resto, hotel, atau katering di Yogyakarta maupun luar Yogyakarta yang menyediakan aneka menu kalkun. Ia menjanjikan akan memasok secara rutin lebih dari 100 ekor kalkun/bulan untuk hotel.

“Kami juga akan memberi bantuan dan support marketing, serta promosi untuk resto dan hotel yang bekerja sama dengan kami,” ujar Indarto, yang juga memberi pelatihan bagi para peternak kalkun agar daging kalkun semakin memasyarakat.

Daging kalkun yang dijual oleh Mlati Farm, biasanya berasal dari kalkun yang sudah berumur tiga bulan ke atas. Sebab, menurut Indarto, perputaran penjualan yang cepat biasanya terjadi pada kalkun umur tiga bulan dan indukan berumur setahun.

Di samping itu, ia juga membuat semacam outlet di rumahnya yang menyediakan kalkun ready stock dari umur berapa pun. Keberadaan outlet ini, juga semakin mempermudah konsumen memilih kalkun yang akan mereka beli.

“Para pembeli dari berbagai daerah, biasanya datang ke rumah sekaligus outlet saya untuk melihat dan memilih kalkun sendiri,” pungkas Indarto, yang juga sering mengisi pelatihan dan workshop peternakan kalkun.

Check Also

Menyehatkan Konsumennya, Menguntungkan Petaninya

Beras Hitam Organik Meski buruk rupa, tapi kaya manfaat kesehatan. Tidak mengherankan, bila peminat Beras …