Home / Senggang / Resto Area / Si Ungu yang Menyehatkan

Si Ungu yang Menyehatkan

Sweet Purple

Pandangan masyarakat bahwa ubi merupakan makanan marjinal, telah menimbulkan kemiskinan informasi.Sehingga, mereka tidak mengetahui betapa banyak manfaat ubi. Adi berusaha mengubah pandangan itu melalui Sweet Purple-nya

SONY DSC

e-preneur.co. Berdasarkan penelitian, pigmen ungu pada sayuran berfungsi sebagai antioksidan yang mampu menyerap polusi, racun, oksidasi dalam tubuh, dan lain-lain.

“Pigmen ini juga terdapat pada terong.Tapi, kita kan tidak mungin mengonsumsi terong terus menerus. Berbeda dengan ubi, yang dapat dimakan kapan pun, baik dalam bentuk aslinya maupun setelah diolah menjadi nasi, sirup, dan sebagainya,” jelas Adi Kharisma, kreator makanan dan minuman berbahan ubi ungu.

Ubi ungu, ia melanjutkan, dipilih untuk menu tempat makannya karena pertama, eye ctaching dan belum banyak orang yang menggunakan. Kedua, sebuah artikel kesehatan di Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa dari 58 sayuran yang paling menyehatkan, ubi ungu menempati posisi nomor satu.

“Nah, ketimbang saya harus mikir dan melakukan penelitian lagi, mengapa saya tidak langsung mengadopsinya. Lalu, saya variasikan dengan warna-warna ubi yang lain,” ungkapnya.

Ya, dalam perkembangannya, kelahiran Singaraja, Bali, ini juga melirik ubi dengan warna-warna lain.

“Ketika sedang tren mie pelangi, ternyata, mie ini terbuat dari berbagai macam sayuran.Misalnya, warna ungunya diambil dari bit, sedangkan warna oranyenya dari wortel. Padahal, hanya dari ubi, kita sudah mendapatkan empat warna,” ujar pria, yang getol mengolah makanan dan minuman berbahan ubi kuning, ubi oranye, dan ubi putih ini.

Ketiga, ubi ungu merupakan sayuran berserat dan ber-betakarotine. Demikian pula dengan wortel. “Tapi, ubi ungu juga mengandung prebiotik di mana bakteri ini tidak terdapat pada sayuran-sayuran lain,” jelasnya.

[su_pullquote align=”right”] Ubi ungu juga mengandung prebiotik di mana bakteri ini tidak terdapat pada sayuran-sayuran lain[/su_pullquote]

Prebiotik tidak banyak dibahas, padahal ia merupakan bahan makanan bagi probiotik yang  biasa terdapat pada yogurt. “Jadi, bila kita makan ubi, maka secara alami, bakteri ini akan ikut terkonsumsi. Jadi, mengapa kita tidak makan ubi saja kalau kita ingin mendapatkan prebiotik?” imbuhnya.

Lebih dari itu semua, ia tidak menggunakan sembarang ubi ungu, tapi yang sudah melalui proses seleksi ketat.

“Ubi ungu saya berasal dari varietas ubi ungu Jepang, ubi oranye dari varietas ubi oranye AS, ubi kuning dari varietas ubi kuning Jepang, dan ubi putih dari varietas ubi putih Indonesia. Saya tidak menggunakan ubi ungu lokal, sebab ubi ungu Indonesia belum terseleksi dan belum dimuliakan. Hal ini terjadi, karena kemiskinan informasi dan pengetahuan masyarakat Indonesia. Sehingga, tidak menghargai konsep pemuliaan (benihnya hanya boleh digunakan dua kali tanam, red.) ini,” katanya.

Selanjutnya dengan keinginan mentransfer pengetahuannya tentang ubi ungu dan juga manfaat ubi ungu bagi kesehatan, Adi pun membisniskan ubi ungu ini menjadi bahan dasar makanan di counter-counter makanannya.

sweet purple-1Pada tahun 2006, ia membuka counter makanannya yang pertama (kini telah berkembang menjadi tiga outlet, red.) di Denpasar, dengan modal awal sekitar Rp10 juta.“Maklum, saat itu semuanya masih serba manual,” ujarnya. Counter-counter ini dinamainya Sela (Bali: ubi, red.) Boga.

Kemudian pada 13 Agustus lalu, jebolan San Franscisco State University jurusan international business ini, mengembangkan sayapnya ke Jakarta. Di kawasan Bintaro,Tangerang, ia membuka Sweet Purple.

“Nama ini, saya gunakan karena pertama, ternyata di Jawa, sela berarti batu. Jadi, Sela Boga diartikan sebagai makanan dari batu. Nama yang sama sekali tidak komersial. Kedua, saya sudah berpikir tentang go international, dengan membuka cabang di Singapura dan Malaysia. Dari Jakarta ini pulalah, saya akan menawarkan waralaba,” ungkapnya.

Sweet Purple mengikuti konsep New Zealand Natural Ice Cream, dengan hanya menjual ice cream dan juice. plus yogurt dan burger. Lalu, ia juga membuat Sweet Purple khusus donat dengan empat warna ubi, Sweet Purple khusus mie, Sweet Purple khusus sirup, Sweet Purple khusus nasi, dan sebagainya.

“Sweet Purple khusus burger dengan bahan baku ubi kuning dibuka di Kemang. Sedangkan Sweet Purple ketiga dibuka di sekitar RS Dharmais,” tutur Adi, yang menyebut dirinya social entrepreneur ini. Dalam perkembangannya, Sweet Purple juga dibuka di Gallery Cafe Pasar Pagi Mangga dua, Mekar Sari, dan Ancol.

Tanggapan konsumen? “Sangat bagus! Begitu dibuka, omset Sweet Purple melonjak dari hari ke hari. Pembeli terus repeat, meski makanan ini tidak dapat dibawa pulang,” kata laki-laki, yang mengambil bahan bakunya langsung dari lahannya yang seluas satu hektare di Bali.

Sejak Desember 2011, Sweet Purple memindahkan lokasinya di Ruko Gading Serpong Summarecon, dengan menyediakan menu yang lebih beragam, seperti nasi ungu yang ditambah dengan sate lilit. Restoran ini dibuka dari jam 10.00 hingga jam 21.00.

Check Also

Ketika Para Perantau Kangen dengan Kampung Halamannya

Bubur Samin Bubur Samin bukanlah makanan tradisional Solo, tapi menjadi menu takjil yang ikonik di …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *