Quemama
Selain rasa, penyajian juga menjadi faktor penting dalam bisnis kuliner. Sebab, selezat apa pun makanan yang dibuat, tapi jika penyajiannya kurang menarik, maka tidak ada jaminan konsumen bakal membelinya. Asdwin tahu itu, sehingga menyajikan snack dan kue basahnya yang berlabel Quemama dalam snack box yang didesain artistik. Imbasnya, penjualan melonjak dan waralabanya diminati
e-preneur.co. Kue-kue tradisional, selama ini selalu kita temui dalam kemasan seadanya. Padahal, jika digeluti secara serius, ceruk pasar yang bisa digarap sangat besar. Khususnya, terhadap konsumen high class yang sangat mengagungkan gengsi dan kualitas.
Rupanya, hal ini dibaca dengan baik oleh Asdwin Noor dengan memperkenalkan usaha kue tradisional yang disajikan secara moderen. Di toko kue dan snack yang diberinya nama Quemama (baca: Kue Mama, red.) itu, pembeli disuguhi aneka jenis kue.
Jumlahnya lebih dari 20 jenis, mulai dari kue basah tradisional hingga kue moderen yang sudah sangat dikenal dan digemari masyarakat. Selain itu, Quemama memiliki 200 resep kue lainnya yang bisa dipesan secara khusus.
Namun, tidak banyak yang dipajang dalam etalase. Maksimal 4−5 kue untuk setiap jenisnya. Kalau pembeli tertarik untuk membeli, kue baru digoreng dan kemudian disajikan. Sehingga, tampak lebih fresh dan menambah selera.
Sebenarnya, kue-kue yang terdapat di Quemama tidak berbeda dengan yang ada di pasaran. Kecuali, kemasannya.
Menurut Asdwin, snack box Quemama dibuat dari kertas karton yang didesain secara artsistik. Berbeda dengan snack box yang biasa dijumpai di pasar, yang notabene kurang bagus bagi kesehatan.
Snack box itu juga memudahkan konsumen menyantap Quemama
Dengan keunggulan yang ada, Asdwin berharap pelanggan bisa mendapatkan pengalaman menarik ketika menyantap Quemama. “Penampilan, nilai seni, pengalaman, dan perasaan nyaman yang ditawarkan bila menggunakan snack box Quemama menjadi hal utama mengapa orang memesan snack box Quemama,” ungkapnya.
Kiat ini terbilang jitu. Hal ini, terlihat dari semakin banyaknya pelanggan yang tertarik dengan tampilan box yang bersih dan rapi.
“Kualitas rasa merupakan segi teknis, sementara yang kedua adalah selera. Tapi, kalau tampilannya bagus, maka selera menjadi lebih baik. Jika sebaliknya, maka itu akan mempengaruhi persepsi orang saat makan kue,” paparnya.
Itu, ia melanjutkan, yang ia pelajari dari seorang chef. Sang chef mengatakan bahwa tampilan makanan lebih utama daripada rasa itu sendiri. Jadi, ketika orang sudah terbangkitkan seleranya, apalagi ditambah rasanya, di situlah kekuatannya.
Menurut Asdwin, sebenarnya, kehadiran snack box ini lebih sebagai jasa dibandingkan sebagai produk. Kehadirannya diperlukan, karena pelanggan membutuhkan kemudahan saat akan makan kue.
“Tanggapan konsumen positif. Sebab, kami bangkitkan selera mereka dan mereka tertarik dengan apa yang kami sajikan dari semua segi,” ucapnya.
Konsumen yang penasaran menyantap kue sekaligus melihat kemasannya, tidak harus menunggu hingga ada acara yang diadakan. Mereka bisa memesan snack box di gerai Quemama, yang disediakan secara ritel.
Outlet tersebut, bertujuan selain untuk memperkenalkan snack box Quemama, juga sebagai salah satu cara untuk meningkatkan angka penjualan. Sebab, biasanya pesananan untuk berbagai acara muncul setelah konsumen membeli snack box secara ritel di gerai.
Lantaran minat konsumen terhadap snack box ini semakin tinggi, pria kelahiran 17 Maret 1976 ini tergerak untuk mengembangkan usahanya yang dibangun pada tahun 2008 ini dengan konsep waralaba. “Kami me-launch dalam sebuah franchise expo di Jakarta,” katanya. Kini, Quemama telah memiliki beberapa outlet franchisee yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang.