Home / Celah / Pasarnya Akan Selalu Ada

Pasarnya Akan Selalu Ada

Popok Kain

 

Berdasarkan penelitian, popok kain lebih sehat dan baik ketimbang popok plastik (popok sekali pakai). Selain itu, juga tersedia bagi bayi yang baru lahir hingga anak-anak berumur tiga tahun. Meski, belum mampu mengalahkan penjualan popok plastik yang notabene lebih gampang ditemui, tapi pasar popok kain akan selalu ada

 

[su_pullquote]80% bayi akan mengalami ruam popok, iritasi, dan sebagainya sebagai imbas pemakaian popok plastik. Nah, pada saat itulah, popok kain akan dicari[/su_pullquote]

e-preneur.co. Setiap bayi akan selalu mengalami ruam popok. Kondisi ini, akan membuat para Ibu panik dan melakukan berbagai cara untuk mengatasinya. Hal ini, juga terjadi pada Muthia Qoriana saat mengetahui buah hatinya, Gavin, mengalami ruam popok yang sangat parah.

“Akhirnya, saya mengganti diaper yang biasa ia pakai dengan popok kain dan ruam popok itu pun tidak terjadi lagi. Padahal, jika kita lihat, popok kain terkesan panas kalau dipakai, tapi ternyata tidak. Bahkan, sirkulasi udaranya bagus. Sehingga, ruam popok bayi saya pun sembuh,” kisah Qory, begitu ia biasa disapa.

Kelebihan popok kain atau cloth diaper (clodi) dibandingkan dengan diaper, menurut Qory, bukan cuma sebatas itu. Popok kain yang dapat digunakan oleh anak-anak yang baru lahir hingga berumur tiga tahun ini, dibuat langsung dalam tiga ukuran yakni small (S), medium (M), dan large (L). Bahkan, beberapa merek lain membuat hingga berukuran XL (extra large). Sehingga, mengikuti perkembangan/pertumbuhan badan si anak.

Sedangkan diaper atau popok sekali pakai hanya mempunyai satu ukuran. Jika ada merek yang menyediakan berbagai ukuran, maka semakin besar ukurannya, semakin mahal pula harganya.

Berikutnya, clodi mampu menampung air kencing hingga 3–4 jam. Malah, ada juga yang dapat dipakai semalaman. Sementara daya tahannya seperti baju, dalam arti, meski dicuci berulang-ulang, kalau masih bagus ya masih bisa terus dipakai hingga diturunkan ke adiknya. Dengan demikian, popok kain ini ramah lingkungan.

Hal-hal tersebut, di samping ingin berkegiatan dari rumah tapi menghasilkan, mendorong Qory untuk menjadi salah satu distributornya untuk wilayah Jawa Barat. Qory yang menamai usahanya Popokainkuu (baca: Popok Kainku, red.) ini, mulai menjadi distributor dengan modal awal atau uang muka rata-rata Rp15 juta untuk satu produsen. Selanjutnya, setiap bulan, ia (dan distributor-distributor lain) harus tutup point (tupo) sebesar Rp5 juta–Rp15 juta. Saat ini, ia memegang enam merek yaitu Enphilia, Enfiesta, Mommiluna, Baby-Oz, Nathabam, Cluebebe, dan GG yang diambil dari para produsen di Bandung, Jakarta, Cibubur, Solo, dan Yogyakarta.

Dilihat dari harganya, untuk clodi yang ditujukan bagi bayi yang baru lahir (berbobot 2,5 kg–7 kg) sebesar Rp38 ribu–Rp45 ribu, untuk yang reguler atau yang biasa digunakan oleh bayi berumur lebih dari empat bulan (berbobot 3,5 kg–17 kg) dimulai dari harga Rp50 ribu, dan jumbo atau yang ditujukan bagi anak-anak berumur lebih dari tiga tahun tapi masih suka ngompol sebesar Rp110 ribu–Rp115 ribu. Clodi ini juga terbagi menjadi waterproof dan tidak waterproof, serta berbagai model.

Seperti dikatakan di atas bahwa Clodi ditujukan bagi anak-anak yang baru lahir hingga berumur tiga tahun. Dengan demikian, anak-anak merupakan target market yang sangat manis dalam bisnis ini. “Ya, benar. Karena, mempunyai bayi, membuat orang tuanya mau membelikannya apa saja dan akan berusaha mencarikan yang terbaik,” ujar psikolog ini.

Namun, ia menambahkan, tidak berarti dalam penjualannya menjadi lebih mudah. Tetap dibutuhkan perjuangan. “Kami masih terkendala pada pemikiran para Ibu, yang tidak mau repot mencucinya. Selain itu, mereka selalu berpikir bahwa popok kain itu mahal. Padahal, dilihat dari daya tahannya yang lama (2–3 tahun), harganya murah sekali,” ucap Qory, yang mengedukasi konsumen dan memperkenalkan produk ini secara persuasif melalui pameran, brosur, dan lain-lain.

Sementara dari sisi omset, ia melanjutkan, sangat tergantung pada seberapa bersemangatnya dalam memasarkan produk ini. “Dengan kata lain, bisnis ini menjanjikan jika kita tekun menjalaninya,” tegas kelahiran Padang, 22 Mei 1983 ini. Hal ini, ia buktikan dengan setidaknya tupo setiap bulan dan 80% dari belanja bulanan diserap pasar, sekali pun ini “hanya” pekerjaan sampingan.

Untuk membeli popok kain di Popokainkuu, konsumen bisa datang langsung ke kediaman Qory yang terletak di Jalan Akasia, Taman Cimanggu, Bogor, Jawa Barat. Bisa juga by online dengan meng-klik www.popokainkuu.com di mana di sini tidak ada minimum order plus ongkos kirim. “Atau, jika mereka berada jauh dari tempat tinggal saya akan saya arahkan ke agen saya yang paling dekat dengannya,” kata perempuan, yang membawahi 10 agen ini baik perorangan, toko perlengkapan bayi, maupun rumah sakit bersalin.

Prospeknya? “Bagus, asalkan bisa membaca pasar. Sekali pun, apa yang sedang tren di kalangan anak-anak biasanya kenceng penjualannya. Selain itu, juga sepanjang kita pintar menjelaskan/mengedukasi para Ibu bahwa bayi yang baru lahir selalu membutuhkan popok kain. Di sisi lain, sepanjang bayi masih dilahirkan, maka kebutuhan popok akan terus ada,” ucapnya.

Namun, diakuinya, popok plastik masih merajai pasar popok. Sebab, lebih gampang ditemui. “Tapi, saya yakin bahwa popok kain pun akan dicari konsumen. Karena, jika ada yang mengatakan bahwa dengan popok plastik, bayi mereka tidak mengalam ruam popok, itu hanya sekitar 20%. Sedangkan yang 80%, tetap akan mengalami ruam popok, iritasi, dan sebagainya. Nah, pada saat itulah, mereka akan mencari popok kain. Intinya, pasarnya akan selalu ada. Apalagi, selama para produsennya terus berinovasi, maka usaha ini akan terus berjalan,” pungkasnya.

Check Also

Banyak Peminatnya

Rental Portable Toilet Kehadiran toilet umum—terutama yang bersih, nyaman, wangi, dan sehat—menjadi salah satu kebutuhan …