Home / Senggang / Jalan-Jalan / Sensasi Di Tengah-tengah Jutaan Pohon Bakau

Sensasi Di Tengah-tengah Jutaan Pohon Bakau

Hutan Mangrove Pandansari

 

Ingin mengetahui contoh sukses penghijauan? Anda bisa mengunjungi Hutan Mangrove Pandansari, yang berlokasi hanya 10 km dari Brebes

 

[su_pullquote]Hutan Mangrove Pandansari memadupadankan tempat wisata dengan tempat edukasi, perbaikan ekosistem dan lingkungan pesisir, serta penambahan pendapatan daerah[/su_pullquote]

e-preneur.co. Pandansari adalah kawasan pesisir utara Desa Kaliwlingi, Brebes. Sejak sekitar tahun 1985 atau 1986, daerah pertambakan ini terus-menerus mengalami abrasi. Imbasnya, sekitar 850 ha tambak milik warga lenyap. Efeknya, masyarakat kehilangan matapencaharian, menjadi pengangguran, miskin, dan akhirnya terjadi urbanisasi.

Untuk mencegah pengikisan pantai itu terjadi lagi, pada tahun 2008, seorang tokoh muda setempat bernama Mashadi (dibantu Rusjan yang merupakan mantan Kepala Desa Kaliwlingi dan Kelompok KBL Mangrove Sari) melempar gagasan berupa penanaman Pohon Bakau (mangrove). Semula, mereka menanam 15 ribu Pohon Bakau, lalu berkembang menjadi 1,7 juta pohon, dan akhirnya berhasil menanam hingga 2.260.000 pohon di atas lahan seluas 200 ha.

Imbasnya, bukan hanya abrasi yang tertanggulangi, Hutan Bakau ini juga efektif sebagai benteng hidup kalau terjadi tsunami. Di samping itu, ternyata Hutan Mangrove Pandansari, demikian nama Hutan Bakau ini, memancing kehadiran satwa-satwa liar, seperti Burung Bangau, udang, reptil, hingga ikan, untuk berkembang biak. Dalam perkembangannya, Hutan Mangrove Pandansari menjadi ekowisata yang wajib dikunjungi bila sedang berada di Brebes.

Sayang, jalan menuju Hutan Mangrove Pandansari belum bagus. Jika sedang musim hujan, biasanya berakhir dengan banjir. Lantas, jalan yang belum diaspal itu pun terputus. Sehingga, tidak bisa dilewati.

Untuk dapat masuk ke kawasan wisata ini, di pintu gerbang kita harus membayar karcis masuk sebesar Rp15 ribu. Harga ini, sudah termasuk biaya sewa naik perahu bermesin diesel pulang−pergi dari dan ke Dermaga Pandansari. Waktu berkunjung pun tidak dibatasi.

Saat perahu mulai melaju di perairan yang luas, yang dikelilingi oleh Hutan Bakau selama kurang lebih 15 menit itu, ada sensasi tersendiri yang terasakan. Sesampainya di tujuan, untuk masuk ke dalam Hutan Bakau tersebut sudah disediakan jalur untuk berjalan yang cukup nyaman.

Selama menyusuri rimbunnya Pohon-pohon Bakau ini, sesekali kita akan mendengar suara burung. Hanya suaranya, karena burung-burung ini tidak mau menampakkan diri. Kita juga akan melihat Ikan Gelodok, yang keluar−masuk lumpur di antara Akar-akar Bakau. Atau, bayi-bayi Burung Belibis yang sengaja ditangkarkan.

Secara keseluruhan, Hutan Mangrove Pandansari sebagai hasil upaya warga setempat (didukung oleh pemerintah daerah) patut diacungi jempol. Sebab, bukan sekadar tempat wisata, melainkan juga tempat edukasi, memberi dampak yang signifikan untuk memperbaiki ekosistem dan lingkungan pesisir, serta  menambah pendapatan daerah.

Tidak mengherankan, jerih payah Mashadi ini dianugerahi Kalpataru oleh Presiden Joko Widodo, pada tahun 2015. Selain itu, ia juga memperoleh hadiah Rp5 juta dari Bupati Brebes.

 

Check Also

Ketika Para Perantau Kangen dengan Kampung Halamannya

Bubur Samin Bubur Samin bukanlah makanan tradisional Solo, tapi menjadi menu takjil yang ikonik di …