Home / Liputan Utama / Kehadirannya Selalu Dibutuhkan

Kehadirannya Selalu Dibutuhkan

Katering

(Sour Sally)

 

Dessert dalam pesta pernikahan, hukumnya wajib ada. Bila dulu dessert selalu ice cream, maka seiring dengan keinginan orang-orang untuk kembali ke pola hidup sehat, ice cream pun adakalanya diganti dengan yogurt. Sementara bila berbicara tentang yogurt, maka yang terlintas dalam benak yaitu Sour Sally. Dan, Sour Sally pun memenuhi keinginan masyarakat untuk hadir dalam wedding party

 

[su_pullquote]Meski wedding party merupakan pasar yang prospektif, sebaiknya bisnis katering juga menjalin kerja sama dengan Event Organizer dan Wedding Organizer[/su_pullquote]

e-preneur.co. Dalam dunia bisnis pernikahan, konon ada tiga hal paling utama yang harus ada di mana salah satunya yaitu katering. Jika dulu, katering disediakan oleh keluarga pengantin dengan dibantu para kerabat dan tetangga, maka kini, di era serba instan yang notabene segala sesuatunya ingin serba praktis, cepat, dan sebisa mungkin harganya terjangkau, urusan katering pun diserahkan ke pihak luar.

Peluang bisnis ini pun, ditangkap dengan manis oleh mereka yang bergerak dalam bisnis katering. Bahkan, para pemain yang bergerak di bidang makanan dan minuman tidak mau kalah, dengan ikut terjun ke dalam bisnis ini. Sebut saja salah satunya yaitu Sour Sally, jaringan outlet yang bergerak di bidang frozen yogurt (froyo).

Wedding party merupakan pasar yang potensial. Buktinya, dalam setahun, ada banyak sekali pesta pernikahan di Jakarta saja. Karena itulah, Sour Sally mendekatkan diri pada event ini,” kata Bambang Sugeng Haryadi, General Manager Operational PT Berjaya Sally Ceria (Sour Sally).

Di sisi lain, pria yang juga menjabat Franchise Division Head ini melanjutkan, masyarakat ingin bisa menikmati froyo di mana pun dan dalam suasana bahagia. “Karena itulah, Sour Sally menjawab keinginan masyarakat dengan ‘hadir’ dalam wedding party. Sementara produk yang kami bawa, kualitasnya sama persis dengan yang ada di outlet. Demikian pula, dengan citarasanya. Imbasnya, pesta pun menjadi semakin lengkap dengan adanya dessert dari Sour Sally,” ujar Bambang.

Singkat kata, ia menambahkan, di sini ada simbiosis mutualisme di mana Sour Sally melihat adanya potensi pasar dalam wedding party, sementara yang empunya hajat juga membutuhkan kehadiran Sour Sally. Sehingga, yang muncul kemudian image lebih dari yang bersangkutan. Selain itu, juga muncul prestise lebih, karena harga Sour Sally yang premium.

Sour Sally, sarjana ekonomi dari Universitas Proklamasi, Yogyakarta, ini mengisahkan, terjun ke bisnis katering pada tahun 2010. Tapi, waktu itu, masih berdasarkan pesanan/permintaan.

Kini, Sour Sally telah memiliki divisi khusus katering. Sementara, konsumen yang disasar merupakan masyarakat dari kalangan menengah ke atas. Mengingat, harga per cup-nya (small) sekitar Rp23 ribu.

“Biasanya, kami menerima permintaan pada akhir pekan (Sabtu dan Minggu). Dalam satu hari, kadangkala kami melayani permintaan di dua tempat yang berbeda. Misalnya, memenuhi permintan wedding party di Jakarta dan Bandung pada hari yang sama. Dengan demikian, dalam sebulan, kami menerima 16–20 permintaan dengan kapasitas permintaan hingga 2.000 cup,” ucapnya.

Berbicara tentang omset yang diperoleh Sour Sally dalam satu event saja, menurut Bambang, bisa sama dengan omset yang diperoleh satu outlet Sour Sally dalam sebulan. Sebab, jika wedding party itu mengundang 1.000 tamu saja, maka Sour Sally harus menyediakan 1.000 cup dengan harga Rp23 ribu/cup. Sehingga, omset yang diperoleh Rp23 juta plus PPN plus service charge. Di sisi lain, hal ini juga disebabkan biaya produksinya yang kecil.

Dengan demikian, sudah bisa ditebak bila bagi Sour Sally, wedding party merupakan pasar yang prospektif. “Seiring dengan mindset orang-orang zaman sekarang yang ingin serba praktis, kehadiran katering pada umumnya memang dibutuhkan,” kata kelahiran Purworejo, 20 Desember 1967 ini.

Meski begitu, Sour Sally tidak cuma berjalan berjalan sendiri, melainkan menjalin kerja sama dengan beberapa EO (Event Organizer) dan WO (Wedding Organizer). Tercatat, Sour Sally yang bisa melayani permintaan katering di JABODETABEK, Bandung, Surabaya, dan Bali ini menjalin kerja sama dengan 18 WO.

Namun, Sour Sally yang berkantor pusat di Rukan Artha Gading, Jalan Boulevard Artha Gading, Jakarta Utara, ini tidak ingin hanya berkutat di wedding party. “Katering itu sangat luas. Wedding party hanya sekian persen dari pasar katering. Kami tidak mau hanya bermain di Sabtu dan Minggu, kami juga ingin mengisi hari-hari lain,” jelasnya.

Untuk itu, Sour Sally juga merambah ke launching produk, ulang tahun, pesta perayaan seperti memperingati independence day Amerika Serikat (AS) yang dilakukan di Kedutaan AS, acara-acara yang dilakukan instansi pemerintah, pesta-pesta di kalangan pejabat, dan event-event pesta lainnya.

“Kami juga masuk ke hotel-hotel. Kalau biasanya dalam coffee break disediakan kopi dan teh, maka selanjutnya kopi dan froyo. Singkat kata, jika Anda membuat acara yang bergengsi, jangan segan menggunakan Sour Sally!” pungkasnya.

 

Check Also

Sukses Membangun Kerajaan Bisnis dengan Telaten Merangkai Jaringan

Onny Hendro Adhiaksono (PT Trimatra Group) Dalam bisnis, selain modal, jaringan dan skill mempunyai peran …