Home / Celah / Masih Lebar Peluang Pasarnya

Masih Lebar Peluang Pasarnya

Sabun Herbal (ByDara)

Gembar-gembor eco green membawa dampak yang menguntung bagi mereka yang jeli. Salah satunya, Santhy dengan sabun herbal-nya. Untuk itu, sabun buatannya pun laris manis

e-preneur.co. Sebagian orang, mungkin belum tahu atau malah tidak peduli, jika sabun mandi yang digunakan justru membuat kulit mengering. Lantaran, kandungan zat kimianya sangat tinggi.

Santhy Sri Yunita mencoba mengatasi masalah ini, dengan membuat sabun mandi yang aman dari zat kimia. “Dulu, saya bekerja di sebuah perusahaan yang memproduksi sabun mandi. Belum lama bekerja, perusahaan itu mengalami krisis keuangan dan akhirnya bangkrut,” kisahnya.

Dengan ilmu membuat sabun mandi yang pas-pasan, ia memberanikan diri membuka usaha pembuatan sabun mandi sendiri. Lantas, peralatan membuat sabun mandi dari perusahaan itu, ia beli dengan harga Rp25 juta.

Selanjutnya, bersama adik bungsunya, ia mencoba memasukkan sabun mandi buatannya ke hotel-hotel. Beberapa hotel kemudian menjadi langganan tetapnya.

Namun, karena pembayarannya selalu tertunda, usaha yang dijalankan Santhy pun tersendat. “Hal itu, membuat kami tidak bisa memutar modal. Apalagi, modal kami tidak besar,” ungkap Shanty, yang akhirnya memutuskan tidak melanjutkan kerja sama dengan hotel-hotel itu.

Setelah tiga tahun bertahan membuat sabun bening, begitu istilahnya, sarjana diploma PIKSI Institut Teknologi Bandung ini berpikir bagaimana caranya membuat sabun mandi herbal, yang notabene menyehatkan kulit. Selain itu, bahan-bahan alaminya sangat mudah diperoleh.

“Semula, saya mencoba membuat sabun dengan bahan baku utama Daun Bidara. Tapi, ternyata, daun ini sudah sangat sulit dicari,” ungkap perempuan, yang lalu menamai produknya “ByDara”.

Bahan bakunya mudah didapat dan aman

Namun, ia tetap menggunakan bahan-bahan alami untuk sabun herbal-nya, begitu ia mengistilahkan, di samping bahan-bahan kimia. Selanjutnya, dengan mencampurkan minyak kelapa, gula pasir, glycerin, stearic acid, dan lain-lain, terciptalah sabun herbal pertamanya yaitu Sabun Sereh dan Madu. “Yang alami jauh lebih aman dan bahannya mudah diperoleh,” tegas kelahiran 3 Juni 1971 ini.

Santhy juga bekerja sama dengan para petani, agar mereka bisa mendistribusikan hasil panen mereka. “Mereka sangat senang diajak bekerja sama. Di sisi lain, kami mendapatkan bahan baku dengan harga jauh dari pasaran,” katanya.

Pada awal penjualan, Santhy menjual dari pintu ke pintu dan hanya pada teman-teman terdekat. Bahkan, ia sempat mempromosikannya dengan membagikan-bagikan secara gratis.

Tapi, dari situ, kemudian banyak yang memesan. Apalagi, ia menjual sabun herbal-nya dengan harga terjangkau.

Imbasnya, ia mampu membukukan omset Rp90 juta/bulan. Sementara pembelinya, merambah Riau, Sukabumi, Balikpapan, Samarinda, Aceh, Surabaya, dan Bali. Bahkan, Santhy pernah menjalin kerja sama dengan sebuah spa di Singapura.

Tahun 2011, Santhy melegalkan usahanya menjadi CV Gemilang Sukses Lestari agar usahanya selalu sukses dan lestari. “Kalau resmi ‘kan jauh lebih enak. Selain aman melanjutkan usaha ini, pastinya nama kami sudah diakui banyak orang,” katanya.

Ia juga mempertanggungjawabkan usahanya dengan mempunyai apoteker. “Kami memiliki apoteker. Tujuannya yaitu supaya kami mengetahui kuantitas dan kualitas produk kami. Sehingga, bila muncul keluhan dari konsumen, kami mampu mempertanggungjawabkannya,” tutupnya.

Check Also

Banyak Peminatnya

Rental Portable Toilet Kehadiran toilet umum—terutama yang bersih, nyaman, wangi, dan sehat—menjadi salah satu kebutuhan …