Home / Agro Bisnis / Si Cantik yang Tidak Terpengaruh Booming Tanaman Hias

Si Cantik yang Tidak Terpengaruh Booming Tanaman Hias

Bromelia

Meski tren tanaman hias datang silih berganti, tapi pesona Bromelia tak pernah padam. Tanaman cantik ini, tetap memiliki penggemar tersendiri. Sehingga, dari sisi bisnis pun sangat menjanjikan

[su_pullquote align=”right”] Bromelia dapat digunakan sebagai indoor plant maupun outdoor plant[/su_pullquote]

e-preneur.co. Bila Sansevieria dikenal sebagai tanaman hias daundan Adenium sebagai tanaman hias bunga, maka Bromelia dikenal sebagai tanaman hias daun sekaligus bunga. Mengapa?

Sebab, dibandingkan dengan tanaman-tanaman hias lain yang pernah menggegerkan jagad tanaman hias, tanaman yang fosilnya pertama kali ditemukan di Costa Rica, Amerika Tengah, ini tidak pernah mengalami booming. Sehingga, harganya pun tidak pernah bergeser, serta lebih ditentukan oleh jenis, ukuran, dan kelangkaannya.

bromelia-verzorging-1Padahal, Bromelia mempunyai aneka bentuk, warna daun, dan  penampilan bunga yang sangat indah. Selain itu, tanaman ini memiliki lebih dari 3.000 jenis dan masing-masing jenis “melahirkan” ribuan jenis lain, baik yang berbunga maupun tidak.

Untuk beberapa jenis Bromelia yang memiliki bunga, bunganya akan terus segar selama rata-rata 1,5 bulan. Sementara yang hanya berupa rangkaian daun, rata-rata memiliki 40 helai daun yang ujungnya melengkung dan terdiri dari sedikitnya dua warna.

“Memang harga Bromelia tidak ‘segila’ Anthurium, misalnya. Tapi, dalam pemakaiannya langsung ke user. Dalam arti, kita bisa menggunakan Bromelia sebagai indoor plant maupun outdoor plant atau penghias taman. Di samping itu, beberapa jenis Bromelia juga dapat ditempatkan/dipelihara atau dikembangbiakkan dalam lahan yang sempit. Berbeda dengan Anthurium, yang karena berukuran besar, maka tidak cocok digunakan sebagai penghias taman,” kata Ade Indra Nova, pemilik Harry’s Bromeliad Nursery.

Harry’s Bromeliad Nursery yang berdiri tahun 1974, sebenarnya memulai bisnis tanaman hias ini dari pembibitan anggrek, khususnya. Ketika melihat adanya peluang dalam Bromelia, nursery yang terletak di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, ini pada tahun 1989 melakukan diversifikasi. Di samping itu, nursery yang memiliki 100 jenis Bromelia ini juga menyediakan layanan membuat lanskap, dengan bahan baku utama berupa Bromelia.

“Untuk Bromelia khusus lanskap, kami lebih banyak menggunakan Bromelia yang banyak daunnya. Karena, mereka mampu bertahan lama dan tahan panas,” ucap Ade, generasi kedua dalam bisnis ini.

Sekadar informasi, sejauh ini, Harry’s Bromeliad Nursery telah melayani pembuatan lanskap di rumah-rumah di seluruh Jabodetabek seluas 500 m²−1.000 m². Sementara dari penjualan bromelia saja, nursery ini pernah menciptakan sejarah dengan menjual bromelia seharga Rp1,5 juta/pohon.

Keunggulan lain dari tanaman yang juga sering dijuluki Nanas-nanasan atau Pisang-pisangan, karena beberapa jenis di antaranya memiliki bract (gagang daun) seperti nanas atau pisang ini, mudah diperbanyak baik dengan akar, biji, maupun anakan. Dalam hal ini, Harry’s Bromeliad Nursery yang berdiri di atas lahan seluas 1 ha ini memilih menggunakan anakan. Mengingat, cara tersebut dirasa lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan menggunakan biji, serta hasilnya sama dengan induknya dan tingkat kegagalannya sangat jarang.

“Siklus hidup Bromelia dimulai dari penanaman induk, lalu 1−2 tahun kemudian induk Bromelia akan berbunga. Selanjutnya, dari bunga akan tumbuh anakan. Tapi, jangka waktu itu tidak dapat dijadikan patokan. Lantaran, beberapa jenis Bromelia lain baru berbunga setelah 3−4 tahun ditanam. Bahkan, ada juga yang lebih daripada itu. Sehingga, dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk bisa memperoleh anakannya. Di samping itu, beberapa jenis Bromelia, langsung beranak tanpa perlu harus berbunga dulu,” jelas kelahiran Jakarta 2 November 1979 ini.

Setelah cukup umur yang ditandai dengan performa yang bagus, anakan harus dipisahkan dari indukannya untuk dijual atau dijadikan indukan. Sementara, sesaat setelah dipisahkan, secara alamiah si induk akan mati.

“Jadi kalau dikatakan bahwa Bromelia mampu bertahan hidup hingga puluhan tahun agak susah menjabarkannya. Mengingat, masa hidup induk Bromelia diteruskan oleh anak, cucu, dan keturunan-keturunan selanjutnya,” ungkapnya.

Dengan kata lain, menurut Ade, berbeda dengan tanaman-tanaman hias pada umumnya, Bromelia tidak dapat diketahui dengan pasti kapan akan berbunga, kapan akan beranak, dan sebagainya. “Mungkin, hal ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti perawatan, penggunaan pupuk, cuaca, lingkungan, dan lain-lain. Terlebih lagi, Bromelia mempunyai jenis yang terlalu banyak di mana masing-masing memiliki karateristik tersendiri,” ujarnya.

Sementara sebagai tanaman tropis sekaligus subtropis, Bromelia cukup disirami dua kali seminggu. Bahkan, jika sedang musim penghujan, tanaman yang namanya diambil dari nama seorang ahli botani asal Swedia yaitu Olof Ole Bromell ini, tidak perlu disirami sama sekali. Karena, “ketiak-ketiak” daunnya selalu digenangi air yang ditampungnya secara alamiah, ketika sedang disirami atau terkena air hujan.

Untuk media tanamnya, dapat menggunakan berbagai media tanam kecuali tanah. Sebab, tanah mengandung nematoda (sejenis cacing tanah, red.), salah satu musuh tanaman yang kadang-kadang juga dipanggil dengan nama Bromeliad atau Bromeliaceae ini.

Di samping itu, tanaman ini juga tergolong tanaman epifit atau tanaman yang menempel/tinggal/hidup di pohon lain, tapi tidak merugikan pohon tersebut. Sekadar informasi, tanaman lain yang termasuk jenis epifit yaitu anggrek, paku-pakuan, dan lain-lain.

Prospeknya? “Prospek Bromelia lebih bagus daripada tanaman-tanaman hias lain yang pernah booming. Karena, pemakaiannya langsung ke user. Di sisi lain, peminatnya selalu ada,” pungkasnya.

 bromelia-slide-111

Catatan

Untuk lahan seluas 100 m², jenis Bromelia yang digunakan harus selektif. Dalam arti, tidak makan tempat dan bersifat kolektif.

Untuk itulah, digunakan Bromelia Tillandsia yang memang tidak memerlukan tempat yang luas.Karena, dapat digantung-gantungkan atau ditempelkan ke tembok, tiang, pohon, dan berbagai media tanam lain, seperti kayu bekas, papan bekas, bahkan batu.

Dengan keunggulan yang dimilikinya, Bromelia Tillandsia memiliki penggemar tersendiri yaitu collector item dan para hobiis. Sementara, anakan yang dihasilkan biasanya dua kali lipat lebih banyak ketimbang jumlah indukannya.

Anakan yang baru dapat dijual setelah performanya bagus atau dapat dibentuk menjadi hiasan dinding, misalnya, ini dijual dengan harga lebih murah daripada induknya. Mengingat, ukurannya lebih kecil.

Check Also

Menyehatkan Konsumennya, Menguntungkan Petaninya

Beras Hitam Organik Meski buruk rupa, tapi kaya manfaat kesehatan. Tidak mengherankan, bila peminat Beras …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *