Home / Agro Bisnis / Favorit Masyarakat Indonesia dan Laku di Luar Negeri

Favorit Masyarakat Indonesia dan Laku di Luar Negeri

Buah Naga Super Red

Buah Naga Super Red sebagai agrobisnis mempunyai potensi semanis buahnya. Sebab, peluangnya masih besar, serta biaya perawatan dan modal usahanya kecil

e-preneur.co. Dibalik bentuknya yang terkesan menakutkan, Buah Naga selain menyegarkan ketika dikonsumsi, juga dapat meminimalkan penyakit kanker, demam berdarah, stroke, dan kolesterol. Tidak mengherankan, bila sejak beberapa waktu lalu, si Dragon Fruit ini menjadi salah satu tanaman buah yang layak dibudidayakan.

Di sisi lain, buah ini memiliki prospek yang bagus di pasar Indonesia, di samping pasar Amerika Serikat, Asia, dan Eropa. Bahkan, di Cina, kebutuhan akan Buah Naga terus meningkat. Sebab, di Negara Tirai Bambu itu, buah ini juga digunakan dalam upacara-upacara tradisional.

Buah Naga, ternyata mempunyai beberapa jenis seperti Buah Naga Super Red (baca: Super Red, red.), Buah Naga Kuning, Buah Naga Putih, dan Buah Naga Hitam. Dari beberapa jenis tersebut, Super Red lebih populer dan diminati oleh masyarakat. “Super Red memiliki kandungan zat antioksidan lebih banyak dibanding jenis lainnya,” kata Yaman.

Petani yang berasal dari Sawoo, Ponorogo, Jawa Timur, ini membudidayakan Super Red yang dipadukan dengan Ikan Nila di atap rumahnya yang telah ia cor. Di sini, ratusan tong plastik berisi 3–4 batang Super Red diletakkan di atas kolam Ikan Nila.

Hasilnya, sungguh luar biasa. Super Red dan Ikan Nila tersebut mendatangkan omset yang lumayan besar.

“Saya memilih Buah Naga, karena buah ini merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan, selain tahan hama. Sampai saat ini, belum ada serangan hama dan penyakit yang potensial,” ujarnya.

Menurut Yaman, budidaya Buah Naga bisa menggunakan dua cara yaitu dengan media tanah langsung dan menggunakan media tong plastik. Karena Buah Naga masih kerabat dekat dengan kaktus, maka jangan lupa memberikan campuran pasir dalam media tanamnya, untuk merangsang pohon agar berbuah dengan maksimal.

Buah Naga dengan bobot sekitar 400–600 gr/buah memiliki nilai ekonomi di pasar ekspor

“Untuk pembibitan, bisa langsung memotong dari batang buah yang sudah tua dengan jarak minimal 10 cm dari tiang. Lalu, batang tersebut ditancapkan ke media tanam berupa pasir sungai yang dicampur kompos, tanah gembur, dan abu sekam. Lantas, semua campuran itu dimasukkan ke dalam tong plastik yang dipotong setengah. Kemudian, untuk memperkuat batang buah, bisa menggunakan Kayu Angsana yang ditancapkan dan diikat dengan tali,” paparnya.

Pada awal pertumbuhan, jika mengunakan media tong plastik, sebaiknya tanah mendapat pengairan yang dilakukan 1–2 hari sekali. Usahakan tanah selalu dalam keadaan lembab, tapi jangan sampai kelebihan air atau tergenang. Sebab, akan menyebabkan terjadinya percepatan pembusukan tanaman. Penting juga untuk membuang gulma-gulma yang ada di sekitarnya, mengingat keberadaan gulma bisa mengganggu perakaran tanaman.

Untuk pemeliharaan, bila ada cabang dalam batang yang kelihatan rusak, maka batang tersebut bisa langsung dipangkas. Peranan batang, menurut Yaman, sangat penting. Sebab, melalui batang bisa dilihat jenis Buah Naganya. Misalnya, batang Super Red mempunyai jarak antar duri yang berdekatan. Sedangkan Buah Naga Putih, memiliki duri-duri yang berjarak renggang.

“Bahkan, melalui batangnya, kita juga bisa mengkondisikan pohon Buah Naga kita akan seberapa banyak menghasilkan buah. Tapi, jika kita memaksa satu pohon untuk menghasilkan lebih dari 30 buah, maka buah yang dihasilkan akan kecil-kecil dan tidak layak dijual di pasaran. Berbeda, kalau satu pohon kita kondisikan untuk menghasilkan 10–12 buah, maka buah yang dihasilkan bisa besar-besar,” ungkap Yaman, mengakhiri obrolan.

 Salah satu cara untuk mengkondisikan Pohon Buah Naga menghasilkan buah yakni dengan pemangkasan batang atau pengurangan buah, ketika masih kecil. Buah yang memiliki nilai ekonomi di pasar moderen, seperti swalayan ataupun pasar ekspor, yaitu buah yang berbobot sekitar 400–600 gr/buah.

Catatan
  • Bibit yang ditanam sudah berakar, sehingga bisa langsung berbuah.
  • Pohon Buah Naga Super Red mampu bertahan hidup 15–20 tahun.

Check Also

Menyehatkan Konsumennya, Menguntungkan Petaninya

Beras Hitam Organik Meski buruk rupa, tapi kaya manfaat kesehatan. Tidak mengherankan, bila peminat Beras …