Home / Kolom / Donatur Besar Itu Hanyalah Penjual Sayuran

Donatur Besar Itu Hanyalah Penjual Sayuran

 

e-preneur.co. Kita sering berpikir bahwa untuk bisa membantu orang yang membutuhkan, kita harus menjadi orang kaya terlebih dulu. Atau, setidaknya mempunyai banyak uang.

Namun, berbeda dengan Chen Shu Chu. Wanita penjual sayuran di Taiwan ini justru berusaha mengumpulkan uang, untuk membantu orang-orang yang kesusahan.

Tidak berarti ia tidak berusaha menjadi orang kaya agar dapat membantu banyak orang, tapi ia membantu dengan segala yang ia dapatkan dari berjualan sayuran. Ia telah mendonasikan lebih dari Rp3 miliar dari hasil penjualan sayurannya.

Menurut sebuah koran, Chen Shu Chu mengatakan, “Uang itu akan bernilai ketika kita gunakan untuk mereka yang membutuhkan”. Hal itu ia lakukan, karena terinspirasi oleh pengalamannya saat masih kecil di mana ia mengalami kesulitan dan kemiskinan.

 

***

Bila dijabarkan, uang Rp3 miliar yang ia donasikannya sudah digunakan sekitar Rp320 juta untuk anak-anak, Rp144 juta untuk membangun perpustakaan sekolahnya, dan Rp320 juta untuk anak yatim piatu di daerahnya. Meski sudah mendonasikan sebanyak itu, wanita ini belum berencana untuk berhenti menjadi donatur.

Chen Shu Chu juga tetap rendah hati, meski sudah menjadi pembicaraan di seluruh dunia. Ia tidak bercerita banyak. Karena, menurutnya, tidak ada yang bisa diceritakan. Ia hanya menjual sayuran dan kemudian mendonasikannya. Tidak ada hal lain dan ia tidak sedang berkompetisi dengan orang kaya mana pun.

Sikap terpuji ini, membuatnya pernah masuk sebagai 100 orang paling berpengaruh di tahun 2010. Hingga, ia memenangkan gelar kedermawanan dari Forbes Asia.

Lepas dari nilai fantastis yang sudah didonasikan dan gelar yang diberikan, kita dapat menyederhanakan pemikiran ini. Sejatinya, semua itu dimulai hanya dari berjualan sayuran di pasar, sebuah tempat di mana perekonomian menengah ke bawah dimulai.

Chen Shu Chu bukan pemilik saham perusahaan besar, tapi ia sudah menanamkan saham kebaikan dalam hidupnya. Ia melakukan hal sederhana, namun menghasilkan perbuatan yang mengagumkan.

Wanita yang saat itu berumur 59 tahun ini, memulai harinya pada pukul 03.00 ke pasar di mana kios sayurannya berada. Kemudian, ia akan pulang pukul 20.00.

Ia menjadi yang pertama datang dan yang terakhir pulang di pasar tersebut. Chen Shu Chu hanya butuh bekerja dan tempat untuk tidur, ia menggunakan uang seperlunya. Sebuah kehidupan yang sangat sederhana, jauh dari kemewahan.

Yang dapat kita pelajari dari Ibu ini yakni tekadnya. Kita tidak perlu ikut-ikutan berjualan sayuran. Tapi, dengan apa yang kita miliki, kita bisa membantu orang-orang dengan cara yang tidak muluk-muluk.

Chen Shu Chu telah menjadi legenda di Asia. Berkat apa yang ia lakukan, kini mulai muncul banyak orang yang membantu sesamanya di Asia.

 

Sumber: Fimela.com

 

Check Also

Pemenang Kehidupan

e-preneur.co. Suatu hari, dua sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli buku dan majalah. Si penjual …