Ikan Mas
Walau permintaan Ikan Mas (dan ikan-ikan air tawar lainnya) di pasar lokal mengalami pasang surut, tapi dilihat dari rata-rata hasil penjualannya selalu ada kenaikan dari tahun ke tahun. Selain itu, penjualan benihnya hampir tidak ada masalah. Singkat kata, agrobisnis ikan ini memiliki prospek cerah
e-preneur.co. Ikan Mas (Latin: Cyprinus carpio L, red.) sudah dipelihara di Cina sejak tahun 475 Sebelum Masehi. Sementara di Indonesia, mulai dipelihara sekitar tahun 1920.
Ikan Mas yang terdapat di Indonesia saat ini dibawa dari Cina, Taiwan, dan Jepang. Sampai saat ini, sudah terdapat 10 jenis Ikan Mas yang dapat diidentifikasikan berdasarlan karateristik morfologisnya. Dua di antaranya yakni Ikan Mas Punten (baca: Punten, red.) dan Ikan Mas Majalaya (baca: Majalaya, red.).
Namun, dibandingkan Majalaya yang dikategorikan jenis unggul yang banyak dibudidayakan, Punten kurang berkembang di Jawa Barat. Diduga, masyarakat Jawa Barat lebih menyukai ikan yang berbadan relatif panjang.
Ikan air tawar yang berbadan memanjang, pipih ke samping, dan lunak ini dapat dipelihara baik di kolam biasa, sawah, waduk, sungai berair deras, maupun keramba. Tapi, agar pertumbuhannya bagus, pH (tingkat keasaman air) sebaiknya 7‒8 dan suhu air berkisar 20°C‒25°C.
Untuk membudidayakan Ikan Mas, yang pertama kali harus dipersiapkan yaitu kolam. Di sini, harus dipersiapkan tiga jenis kolam yakni kolam pemeliharaan Induk, kolam pemijahan, dan kolam pendederan.
Dapat dipelihara baik di kolam biasa, sawah, waduk, sungai berair deras, maupun keramba
Kolam pemeliharaan Induk memerlukan luas 150 m²‒200 m² untuk setiap 100 kg Induk. Sementara bentuk kolam tanah atau bak yang ditembok sebaiknya persegi panjang, dengan dilapisi anyaman bambu di bagian dalamnya.
Untuk luas kolam pemijahan tergantung jumlah Induk yang akan dipijahkan. Sementara kolam pendederan, sebaiknya berbentuk persegi empat.
Berikutnya, benih unggulan. Untuk mendapatkan benih unggulan, maka Indukan sebaiknya memiliki ciri-ciri yaitu Ikan Mas betina berumur 1,5 tahun‒2 tahun dengan berat sekitar 2 kg, sedangkan Ikan Mas Jantan berumur minimum delapan bulan dengan berat sekitar 0,5 kg.
Waspadai kehadiran hama dan penyakit, seperti kodok, ular, lingsang, burung, Ikan Gabus, belut, dan kepiting. Untuk mencegah datangnya hama dan penyakit saat membudidayakan Ikan Mas, secara umum, pertama, keringkan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
Kedua, hindari penebaran ikan melebihi kapasitas kolam. Ketiga, berilah pakan cukup baik kualitas maupun kuantitas. Kelima, saat memindahkan benih harus dilakukan dengan hati-hati.
Saat ini sentra produksi Ikan Mas yakni Ciamis, Sukabumi, Tasikmalaya, Bogor, Garut, Bandung, Cianjur, dan Purwakarta.