Home / Senggang / Resto Area / Leha-leha, Makan Enak, dan Berfoto-foto Cantik

Leha-leha, Makan Enak, dan Berfoto-foto Cantik

Grand Garden Resto & Café

 

Di zaman now, resto yang menyediakan menu lezat dan suasana nyaman itu biasa. Akan menjadi luar biasa, bila juga “menghidangkan” interior dan eksterior yang indah. Seperti Grand Garden Resto & Café, misalnya, yang berada dalam lingkungan Kebun Raya Bogor. Sehingga, pengunjung dapat bersantai, makan enak, sekaligus berfoto-foto

 

[su_pullquote]Grand Garden menyediakan menu Indonesia, western, Mexican, dan oriental[/su_pullquote]

e-preneur.co. Berkunjung ke Bogor, rasanya kurang afdal bila tidak mampir ke Kebun Raya Bogor (KRB). Tapi, karena berangkat sudah terlalu siang dan sedikit terkena macet, maka e-preneur.co sudah agak sore sampai di KRB dan perut pun sudah protes minta diisi.

Kami menunda berkeliling KRB dan langsung menuju Grand Garden Resto & Café (baca: Grand Garden red.), yang lokasinya memang berada di dalam KRB. Sebuah informasi memberitahukan, bila tujuannya ingin makan di Grand Garden, pengunjung bisa melalui pintu 3. Dari situ, pengunjung tinggal jalan kaki selama 10 menit.

Tempat makan yang dulu bernama Café Dedaunan ini, menjadi bagian dari wisata malam di KRB sejak Juli 2014 (KRB ditutup pada jam 16.00, sementara Grand Garden tutup pada jam 23.00, red.). Grand Garden membuat banyak pengunjung KRB penasaran, setelah sempat dikunjungi oleh Barack Obama, Presiden Amerika Serikat ke-44.

Di sisi lain, Grand Garden menyimpan kemegahan dan keindahan tersendiri. Hal ini, langsung terlihat tak lama setelah masuk ke pintu utama KRB.

Berlokasi di sebelah Taman Teratai, Grand Garden mengusung konsep outdoor. Sehingga, begitu kita masuk akan disambut hamparan rumput menghijau yang boleh dibilang sangat luas. Banyak pengunjung KRB memanfaatkan hamparan rumput ini untuk berfoto-foto, duduk-duduk, bahkan berguling-guling. Sementara anak-anak kecil, berlarian atau bermain sepak bola.

Mungkin dengan maksud membatasi antara tempat makan ini dengan hamparan rumput tersebut, dipasangilah pagar tanaman yang indah, serta gerbang-gerbang besi yang digembok dan dirantai. Untuk itu, pengunjung harus sedikit mendaki mengikuti jalan setapak untuk menuju ke pintu masuk utama.

Di pintu masuk, sepasang arca gupolo/gupala (= arca raksasa penjaga pintu, red.) langsung “menyambut”. Beberapa langkah dari pintung masuk, “sambutan” berikutnya datang dari patung perempuan cantik di sebelah kiri dan segerombolan anggrek berwarna merah-putih-ungu di sebelah kanan.

Ketika kami mencari tempat duduk, ternyata tidak banyak pilihan. Karena, beberapa tempat sudah dipesan. Akhirnya, kami memilih untuk duduk di dekat ruang kasir. Mengingat, cuaca sedang sangat panas, maka kami ditemani kipas angin yang sangat besar.

[su_slider source=”media: 6307,6306,6308,6312″]

Grand Garden menyediakan menu Indonesia, western, Mexican, dan oriental. Waktu itu, kami memesan jus kedondong, jus sirsak, dan ice lemon tea, serta nasi timbel dan sayur asem, chicken teriyaki, dan ultimate nachos.

Saat kami mulai bersantap, buah-buah randu pecah bersamaan. Pada satu sisi, agak mengganggu. Pada sisi lain, ada sensasi tersendiri melihat kapuk-kapuk randu yang sangat lembut dan putih itu melayang-layang di antara para pengunjung.

Check Also

Ketika Para Perantau Kangen dengan Kampung Halamannya

Bubur Samin Bubur Samin bukanlah makanan tradisional Solo, tapi menjadi menu takjil yang ikonik di …