Home / Liputan Utama / Dari Pemanjat Tebing Jadi Pebisnis Pembuatan Dinding Pajat Fiberglass

Dari Pemanjat Tebing Jadi Pebisnis Pembuatan Dinding Pajat Fiberglass

Figure of Eight

Don’t judge a book by its cover. Jangan memandang sebelah mata pada mereka yang hobi naik gunung. Karena, faktanya, hobi ini pun bisa bukan sekadar mendatangkan uang, melainkan juga usaha jangka panjang. Seperti, FOE yang dijalankan Taufik

e-preneur.co. Adakalanya, hobi beraktivitas di alam terbuka mendatangkan ide untuk berbisnis. Dan, itulah yang terjadi pada oleh Taufik Fauqa Nurali dan saudara-saudaranya.

panjat tebing-3Di sisi lain, Taufik melihat bahwa di Indonesia baru ada sekitar sembilan perusahaan, yang bergerak dalam bisnis pembuatan perlengkapan (olah raga) luar ruang.Terutama, perlengkapan olah raga panjat tebing. Kebanyakan perlengkapan (olah raga) luar ruang yang dijual di Indonesia merupakan produk impor.

Lalu, pada tahun 2000, pria yang hobi naik gunung sejak SMP ini membangun FOE (Figure of Eight) di Cihampelas, Bandung, yang menjual perlengkapan (olah raga) luar ruang buatan Perancis dan Spanyol.Seperti,carabiner, tali, sepatu gunung, jas hujan, dan segala perlengkapan naik gunung lainnya. Selain itu, ia juga membuat dinding panjat berbahan fiberglass.

“Saya melihat hobi saya ini bisa mendatangkan uang. Saya juga ingin mengubah pandangan masyarakat awam, yang sering memandang sebelah mata pada kami yang hobi naik gunung,” kata Taufik, tentang misinya mendirikan FOE.

FOE dibangun dengan modal Rp0,- dan biaya operasional Rp500 ribu–Rp1 juta, yang disisihkan dari uang saku. “Awalnya, konsumen yang memesan pernak-pernik perlengkapan naik gunung atau dinding panjat, harus memberi uang muka 50% dulu. Sesudahnya, kami akan mencarikan pesanan tersebut. Dari uang muka tersebut, biaya-biaya lain tertutupi,” ungkap sarjana D-3 elektro dari Universitas Achmad Yani, Cimahi, Jawa Barat ini.

Modal berikutnya yang disuntikkan, disisihkan dari 25% laba. “Soalnya, saya tidak mau meminjam dari bank. Sudah ribet administrasinya, saya juga tidak memiliki apa-apa untuk dijadikan jaminan, selain status sebagai karyawan. Kami juga tidak mengenal BEP (Break Even Point), yang penting roda usaha terus berputar,” tambahnya.

Langkah berikutnya yaitu melakukan promosi baik melalui internet maupun dari mulut ke mulut. “Ini promosi yang paling ampuh.Sebab, sederhana dan gratis,” ujarnya, diiringi derai tawa.

[su_pullquote align=”right”]Dinding panjat yang terbuat dari fiberglass lebih tahan lama, tahan cuaca, dan mudah dipindahkan daripada yang terbuat dari multipleks (kayu)[/su_pullquote]

Sedangkan untuk penjualannya, dilakukan dengan bertandang dari satu instansi ke instansi yang lain.Mengingat, perusahaan ini belum mempunyai showroom.

Untuk perlengkapan (olah raga) luar ruang, FOE menjualnya per paket dengan harga variatif dan dari berukuran sebesar rokok sampai yang berukuran 1 m x1 m. Sedangkan untuk dinding panjatnya,saat itu per meter dihargai Rp1 juta (buatan Perancis per meternya dihargai Rp5 juta–Rp7 juta, red.) dan biasanya yang dipesan berukuran 3 m x15 m.

“Setiap tahun, kami mampu menjual minimal satu paket perlengkapan (olah raga) luar ruang dan satu dinding panjat,” ucap mantan anggota SAR (Search and Rescue) ini.

Sebagai informasi, dinding panjat terbagi menjadi tiga jenis yaitu boulder (berbentuk miring), difficulty (banyak liku-likunya), dan speed (berbentuk rata dengan kemiringan 9°–10°). Pada awal berdirinya, perusahaan ini membuat dinding panjat jenis boulder berukuran 4 m x9 m untuk ditempatkan di kompleks perumahan. Selanjutnya,FOE juga membuat dinding panjat jenis difficulty dan speed berukuran 3m x18 m.

FOE lebih mirip seperti proyek pembangunan rumah. Dalam arti, dinding pajat baru akan dibuat setelah ada pemesanan. “Dalam sehari, kami mampu membuat 5 m. Jadi, untuk dinding panjat seukuran 4 m x9 m, bisa kami buat dalam jangka waktu sekitar tujuh hari,” kata kelahiran 21 Desember 1976 ini.

panjat tebingDinding panjat yang terbuat dari fiberglass lebih tahan lama, tahan cuaca, dan mudah dipindahkan daripada yang terbuat dari multipleks (kayu) ini, akan laris manis pada pertengahan tahun.Sehingga, omset dan penjualan pun meningkat hingga 50%.

“Begitu akhir tahun datang, saat itulah kami mengalami musim paceklik dengan penurunan omset dan penjualan yang lumayan besar,” ungkapnya, tanpa mau menyebut angka pastinya.

Laiknya sebuah bisnis, FOE juga memiliki pesaing. Selain FOE, di Bandung, terdapat dua perusahaan sejenis dan secara kebetulan dimiliki oleh  saudara-saudara Taufik.

Untuk mengatasi persaingan, perusahaan yang menjadikan instansi militer, pemerintah, swasta, dan pendidikan sebagai target marketnya ini, terus-menerus melakukan eksperimen membuat dinding panjat yang tahan lama dan artistik. Di samping itu, juga selalu melakukan up date setiap kali diproduksi perlengkapan (olah raga) luar ruang baru.

Pemasaran dan impor barang juga menjadi batu sandungan tersendiri. “Mengatasinya? Cukup dengan tersenyum,” ucap pria, yang ingin memiliki gymnasium panjat dinding indoor ini, enteng.

Ibarat pepatah, jangan menilai seseorang dari luarnya saja. Jangan meremehkan mereka yang memiliki hobi beraktivitas di alam terbuka. Karena, ternyata mereka pun mampu menjadi enterpreneur.

Check Also

Harus Pandai Membaca Karakter Orang

Fairuz (Redline Bags)   Membangun bisnis di dalam bisnis dan satu sama lain berhubungan itu …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *