\u00a0<\/strong><\/p>\n Bisnis sewa vila di tempat-tempat pariwisata, ternyata masih menjanjikan. Terbukti dengan hadirnya Villa Puri Joya di Megamendung, Bogor, pada akhir September lalu. Vila pribadi yang lalu dibuka untuk umum ini, memiliki bangunan yang menarik dan view yang indah. Sehingga, layak masuk dalam daftar tempat menginap Anda <\/em><\/p>\n \u00a0<\/strong><\/p>\n <\/a><\/p>\n e-preneur.co.<\/strong> Siapa sangka jika di Kampung Sirnagalih, Megamendung, Bogor, terdapat sebuah bangunan megah dan super mewah bergaya klasik. Bangunan yang diberi nama Villa Puri Joya (baca: Puri Joya, red<\/em>.) itu, ternyata milik Keluarga Gunaevy Hassim Djajasasmita.<\/p>\n <\/a><\/p>\n Vila yang berdiri di atas lahan seluas 16 ha itu dibangun pada tahun 1990an. Bentuk bangunan Puri Joya terinspirasi oleh keindahan bangunan-bangunan bersejarah di Prancis, baik itu kastil maupun istananya, yang dikunjungi oleh Keluarga Gunaevy ketika jalan-jalan ke Eropa. Sementara bentuk halaman depan vila ini, terinspirasi oleh bangunan di Pompeii, sebuah kota di zaman Romawi Kuno yang kini telah menjadi puing.<\/p>\n Namun, ternyata, Puri Joya bukanlah bangunan pertama yang dibangun, melainkan Villa Rumah Papan (baca: Rumah Papan, red.<\/em>) yang dibangun pada sekitar tahun 1978\u20121980. \u201cPada awal pembangunannya di lahan yang berasal dari gunung yang dibelah ini, Bapak tidak mau menggunakan traktor. Bapak memilih mempekerjakan semua penduduk di sekitar tempat ini,\u201d tutur Ratih Gunaevy.<\/p>\n <\/a><\/p>\n Di sisi lain, putri pertama Keluarga Gunaevy itu melanjutkan, sebagai hasil didikan orang-orang zaman dulu, Gunaevy tumbuh sebagai sosok yang penuh dengan filosofi. \u201cIbarata kata, kami masih percaya bahwa cangkulan pada tanah pertama dengan mengucap Bismillah<\/em> bisa membawa berkah,\u201d kisahnya.<\/p>\n Villa Puri Joya memiliki view<\/em> yang menarik. Karena, lokasinya berada di tengah-tengah antara Gunung Salak dan Gunung Gede<\/p><\/blockquote>\n Selain terinsiprasi oleh bangunan-bangunan di berbagai negara yang pernah dikunjungi, pembangunan vila ini juga tercetus oleh kecintaan Gunaevy terhadap tanaman. Karena itu, pria kelahiran 8 Juli 1942 tersebut memberi ketentuan: meski rumah kecil, halamannya harus luas. Sehingga, dapat ditanami berbagai macam pohon.<\/p>\n <\/a>\u201cSetiap tanaman yang ditanam di sini ada jenis atau nama tanamannya dan nama penanamnya. Untuk Bapak, tanaman-tanaman ini tidak harus memiliki manfaat tertentu, sekadar indah pun bukan masalah. Tapi, Ibu berbeda. Ibu lebih menyukai tanaman yang mempunyai manfaat tertentu. Karena itu, di sini juga dapat ditemui apotik hidup,\u201d ujarnya.<\/p>\n Ketika pasangan Gunaevy beranjak sepuh dan ketiga anak mereka semakin besar, vila pribadi ini mulai jarang dikunjungi. Hingga, akhirnya, diputuskan dibuka untuk umum agar lebih bermanfaat.<\/p>\n \u201cSebulan lalu (Agustus 2019, red.<\/em>), kami memutuskan membuka vila ini untuk umum. Jauh sebelumnya, hal ini sudah menjadi omongan atau wacana di\u00a0 antara kami. Tapi, maju-mundur terus untuk realisasinya. Maklum, karena yang semula privasi lalu untuk umum kan ada keterkaitan emosional yang sangat besar,\u201d ucapnya.<\/p>\n Begitu sudah diputuskan, Ratih menambahkan, ia dan Lala Gunaevy (putri ketiga Keluarga Gunaevy, red.<\/em>), serta teman-teman mereka langsung bekerja untuk mempersiapkan hal ini. \u201cDi sini, cuma ada Rumah Papan dan Puri Joya. Jadi, hanya dua bangunan itu yang untuk sementara waktu kami sewakan. Nantinya, secara bertahap, kami akan menyediakan bangunan-bangunan lain,\u201d kata Ratih, yang dalam usaha ini memegang posisi sebagai Chief Executive officer<\/em>.<\/p>\n Rumah Papan, ia melanjutkan, mempunyai kesan cozy<\/em> dan lebih santai. Bangunan yang terdiri dari dua lantai ini, memiliki tiga kamar tidur dan dua kamar mandi, di samping ruang makan, ruang keluarga, dan sebagainya. \u201cTapi, kami menyediakan banyak matras. Gambarannya, para orang tua tidur di tempat tidur, sedangkan anak-anaknya tidur di matras beralaskan karpet,\u201d jelasnya.<\/p>\n <\/a><\/p>\n Rumah Papan yang memiliki banyak jendela ini, cocok digunakan untuk keluarga atau bersama teman-teman. Karena, bisa menampung sekitar 20 orang. Rumah Papan disewakan dengan harga Rp3 juta\/malam pada weekends<\/em> dan Rp4 juta\/malam pada weekdays<\/em>.<\/p>\n Sementara Puri Joya yang lokasi paling atas dalam area ini, biasanya ditempati oleh pasangan Gunaevy. Puri Joya yang terdiri dari dua lantai itu, memberi kesan klasik. Sehingga, terkesan formal.<\/p>\n