<\/a><\/p>\nNamun, ia melanjutkan, dengan terus berkomitmen cinta dengan makanan Indonesia, kita harus berusaha menunjukkan ini lho<\/em> masakan Idonesia. Sehingga, kita tidak akan tergerus oleh makanan-makanan dari luar.<\/p>\n\u201cSetidaknya seperti yang saya lakukan. Alhamdulillah<\/em> usaha ini terus berjalan dan pangsa pasarnya berkembang,\u201d tambahnya.<\/p>\nDi sisi lain, seiring berjalannya waktu, orang-orang makan bukan hanya karena lapar, melainkan juga membutuhkan sensasi. Seperti, keunikan atau mampu menimbulkan kesenangan baik pada makanan maupun tempat makannya. Imbasnya, tumbuhlah berbagai tempat makan yang juga menyediakan live music<\/em>, misalnya.<\/p>\nBagi pelaku usaha kuliner yang hanya menonjolkan produk, harus berusaha mencari sesuatu yang lain. Kebetulan, Anging Mamiri masuk dalam dinas pariwisata sebagai salah satu tujuan wisata di Batam. Bahkan, pada tahun 2013, Anging Mamiri menempati posisi kedua dalam Wonder Food of Kepri.<\/p>\n
Ini terjadi karena, pertama, Anging Mamiri merupakan rumah makan Makassar pertama yang ada di Batam. Karena itu, tagline<\/em>-nya: Pertama di Batam dan Terjaga Kualitasnya. Kedua, karena Hefsty sendiri yang menjadi kokinya, maka quality control<\/em>-nya terjaga.<\/p>\nKetiga, Anging Mamiri berpromosi dengan rajin mengikuti berbagai kegiatan yang dilakukan oleh dinas pariwisata.\u201cDengan bergabung sebagai anggota, lalu ketika ada event<\/em> yang sedang diangkat pemerintah, maka Anging Mamiri harus ikut, dan kami pun ter-branding<\/em>,\u201d ungkap kelahiran Batam, 28 April 1977 ini.<\/p>\nKempat, Anging Mamiri mempunyai standar menu. Masyarakat Batam itu beragam. Angin Mamiri berusaha agar menu-menunya juga dapat dinikmati oleh bukan masyarakat Makassar.\u201cUntuk itu, saya melakukan survai dengan mengandalkan angket ke para tamu. Hasilnya, keluhan mereka saya perbaiki, makanan yang diunggulkan terus saya promosikan,\u201d lanjutnya.<\/p>\n
Kelima, agar makanan di Anging Mamiri dikenal, Hefsty memberi diskon yang luar biasa untuk komunitas-komunitas yang mau menjadikan rumah makan ini sebagai ajang event<\/em> mereka. Anging Mamiri juga menyediakan fasilitas delivery order<\/em> dan katering. Untuk delivery order <\/em>sebatas Batam Center, Nagoya, dan Jodoh tidak dikenai ongkos kirim.<\/p>\nDan, untuk mempersempit ruang gerak pesaing, Anging Mamiri hanya libur saat Idul Fitri dan Idul Adha. \u201cKalau tamu datang sedangkan kami sedang tutup, berarti membuka peluang bagi pesaing. Pengunjung akan menuju ke pesaing. Kalau kebetulan cocok di lidah mereka, otomatis kami telah kehilangan pelanggan. Jadi, lebih baik kami buka terus,\u201d ucapnya.<\/p>\n
Ke depannya? \u201cSaya ingin mengembangkan usaha ini. Kami akan mengeluarkan Anging Mamiri dalam bentuk booth<\/em> yang akan kami taruh di SPBU atau mal. Untuk menunya hanya Coto Makassar, Es Pisang Ijo, dan Es Palu Butung. Selain itu, kami akan memperluas outlet<\/em> ini menjadi tiga ruko dan membongkar lantai dua. Kami juga akan menyediakan oleh-oleh khas Makassar, berikut suvenirnya,\u201d ujarnya.<\/p>\nProspeknya? \u201cKami merupakan kuliner Makassar yang terbesar di Batam. Sementara di Batam, masyarakat Makassar banyak sekali dan mereka sudah kami \u2018pegang\u2019. Kebetulan Anging Mamiri berada di Jalan Raja Ali Haji, Kompleks Sampurna, Nagoya, berdekatan dengan mal dan hotel, sehingga kami selalu dipenuhi pengunjung. Artinya, masyarakat di luar Makassar pelan tapi pasti juga sudah teraih,\u201d pungkasnya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"
Rumah Makan Anging Mamiri Bisnis makanan memang kagak ade matinye, tapi juga kagak brenti pesaingnye. Bagi pelaku usaha kuliner yang hanya mampu menonjolkan makanannya harus banyak berstrategi. Dan, itulah yang dilakukan Hefsty dengan Anging Mamiri hingga menjadi salah satu tujuan wisata di Batam dan menyandang gelar Wonder Food of Kepri [su_pullquote align=”right”]Anging Mamiri banyak melakukan …<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":2232,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[1,6],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/e-preneur.co\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2231"}],"collection":[{"href":"https:\/\/e-preneur.co\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/e-preneur.co\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/e-preneur.co\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/e-preneur.co\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=2231"}],"version-history":[{"count":2,"href":"https:\/\/e-preneur.co\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2231\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":2236,"href":"https:\/\/e-preneur.co\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2231\/revisions\/2236"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/e-preneur.co\/wp-json\/wp\/v2\/media\/2232"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/e-preneur.co\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=2231"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/e-preneur.co\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=2231"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/e-preneur.co\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=2231"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}