<\/p>\n\n\n\n
Ikan berkepala mirip kepala ular ini mempunyai masa panen yang relatif lebih lama ketimbang ikan air tawar lain. Sehingga, belum banyak yang mengembangbiakkannya. Padahal, permintaan terhadap Ikan Gabus dari tahun ke tahun terus meningkat, diiringi harga jual yang cenderung naik<\/em><\/p>\n\n\n\n <\/p>\n\n\n\n e-preneur.co.<\/strong> Di Indonesia, Ikan Gabus (baca: gabus, red.<\/em>) terdiri dari tiga spesies yakni Great Snakehead yang panjangnya bisa mencapai lebih dari 1 meter, Forest Snakehead yang bisa mencapai 40 cm, serta Dwarf Snakehead yang merupakan spesies gabus terkecil. Dwarf Snakehead dapat dijumpai di Perairan Jawa dan dibudidayakan oleh masyarakat setempat.<\/p>\n\n\n\n Sekadar informasi, istilah snakehead diberikan oleh orang-orang bule karena ikan air tawar ini memiliki bentuk kepala besar agak gepeng mirip ular.<\/p>\n\n\n\n Jika dibandingkan ikan air tawar lain, budidaya gabus masih kalah populer. Padahal, kalau kita mengetahui potensi yang terkandung di dalamnya, anggota Keluarga Channidae<\/em> ini bisa menjadi salah satu bidikan usaha di bidang agro yang menghasilkan omset luar biasa.<\/p>\n\n\n\n