Home / Inovasi / Cucian Bersih, Ekosistem Terjaga

Cucian Bersih, Ekosistem Terjaga

Deterjen Minim Busa

Isu ramah lingkungan membuat para pelaku usaha terus menggali ide untuk menciptakan berbagai produk. Salah satu hasilnya yakni Cheap n Clean atau deterjen minim busa, yang membuat cucian tetap bersih dan ekosistem terjaga

e-preneur.co. Semakin banyak busanya, semakin bersih pakaiannya.

Padahal, bukan busa yang membuat pakaian menjadi bersih, melainkan beberapa unsur kimia yang terdapat di dalam sabun cuci pakaian atau yang lebih sering disebut deterjen.

 Sementara busa, sebenarnya hanya berfungsi untuk membuat yang mencuci merasa asyik. Sehingga, rasa capai karena mencuci pakaian kotor yang menggunung dapat dialihkan.

Kemudian, air bekas cucian berikut sisa-sisa busa pun dibuang. Imbasnya, ekosistem rusak.

Hal itulah, yang menjadi salah satu alasan mengapa Deterjen Indonesia memproduksi Cheap n Clean (CnC) yakni deterjen minim busa atau bahkan tanpa busa sama sekali. Sementara air bekas cucian dapat dibuang langsung ke tanah, tanaman, atau got tanpa dampak apa pun.

“Namun, tidak berarti CnC tidak mengandung unsur-unsur kimia yang biasa ada pada deterjen. Kami tetap menggunakan beberapa unsur kimia, tapi bukan yang dilarang,” kata Putu Ayu, sang pemilik usaha.

Di samping itu, deterjen ramah lingkungan (biodegradable detergent) ini juga hadir karena keinginan beberapa IRT (Ibu Rumah Tangga) di mana usaha ini berdiri. Mereka juga ingin menggunakan deterjen yang diproduksi sekitar tahun 2006−tahun 2007 sebagai diversifikasi usaha CV Bakenz Dana Artha itu.

Sekadar informasi, CV Bakenz Dana Artha yang berdiri tahun 2003 merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang chemical laundry atau segala hal yang berhubungan dengan laundry. Seperti, deterjen, serta pewangi, pelembut, dan pelicin pakaian.

“Pada awalnya, CnC diproduksi dan dikemas dalam karung seberat 25 kg. Lalu, para IRT di sekitar kami ingin mencoba memakainya. Tapi, tentu saja tidak mungkin mereka membeli sekarung. Akhirnya, kami mengemasnya dalam kemasan karton seberat 1 kg dengan harga Rp10 ribu,” kisah Ayu, begitu ia biasa disapa.

Dalam perkembangannya, banyak usaha laundry rumahan meminatinya pula. Dengan alasan, aman dibuang ke got.

Namun, dalam pemasaran secara umum, yang terjadi justru sebaliknya. “Tanggapan masyarakat pro dan kontra. Untuk yang pro, sebab sudah terbuka pola pikirnya dan menyadari air tanah semakin lama semakin susah diperoleh,” kata sarjana akuntansi dari STIE Perbanas, Jakarta, ini.

Agar masyarakat juga aware terhadap lingkungannya

Sedangkan yang kontra, biasanya para IRT yang menyuruh PRT (Pembantu Rumah Tangga)-nya untuk mencuci pakaian. “Pada pembelian pertama, kedua, ketiga mereka masih oke. Tapi, selanjutnya, mereka tidak mau membeli lagi. Karena, dengan tidak adanya busa, si PRT akan menuangkan deterjen lagi berkali-kali. Imbasnya, boros,” lanjutnya.

Untuk mengatasi kondisi ini, setiap kali mengikuti pameran atau bazar dan ada konsumen yang mampir ke stand-nya, ia melakukan demo. Dalam demo itu, ia memperlihatkan bagaimana CnC mampu membersihkan noda pulpen, kecap, dan lain-lain.

“Untuk mencuci manual, memang diperlukan sedikit tambahan tenaga untuk menguceknya. Tapi, jika menggunakan mesin cuci, hasilnya sama bersihnya dengan deterjen-deterjen yang sudah mempunyai nama itu,” jelasnya.

Berkaitan dengan itu, setiap bulannya CnC cuma diproduksi sebanyak 2−3 ton dan made by order. Sementara sistem pemasarannya by online.

“Kami memilih menjualnya melalui agen. Selain itu, bila masyarakat sudah bisa menerima produk ini, baru kami berproduksi untuk persediaan,” ujar kelahiran Jakarta, 10 Juni 1974 ini.

Yang jelas, yang sekarang gencar dilakukan yaitu melakukan edukasi. “Pada dasarnya, yang ingin saya tekankan dengan kehadiran CnC yakni deterjen ini adalah produk Indonesia dan tidak selalu produk lokal itu kualitasnya jelek,” ucapnya.

Di samping itu, ia menambahkan, CnC juga dibuat untuk membantu masyarakat aware terhadap lingkungan. Apa lagi, harganya jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan harga rata-rata deterjen dengan busa sedikit yang lain. Sekadar informasi, deterjen dengan busa sedikit lebih mahal ketimbang yang berbusa banyak

Sementara bila berbicara tentang prospek, ia sangat optimis dengan produk yang telah memiliki pelanggan tetap dari Yogyakarta, Bali, dan Surabaya ini. “Apa lagi, sekarang ‘kan sedang gencar-gencarnya iklan tentang produk ramah lingkungan,” pungkas perempuan, yang produknya juga diminati masyarakat Korea, Arab, dan Cina.

Check Also

Bukan Sekadar Rekam Jejak Sebuah Perjalanan Cinta

Animasi Wedding Lebih hemat biaya dan waktu, serta tingkat kemiripan wajah dengan aslinya mencapai 85%. …