Home / Profil / Kisah Sukses / Sukses dengan Modal Nekat

Sukses dengan Modal Nekat

Unang C. Sukmana (Pemilik CV Dinamika Sukma Mulia)

Kata Nekat, sepertinya dekat dengan perjalanan bisnis Unang. Sebab, dimulai dari nekat mengadu peruntungan ke Singapura, lalu berakhir dengan (salah satunya) modal nekat pula ia membangun bisnis ekspor impor di Batam hingga sukses

e-preneur.co. Amuk massa pada Mei 1998 berefek domino. Sejumlah fasilitas perusahaan—kantor dan pabrik kebanyakan di antaranya skala UMKM—dirusak massa. Akibatnya, ribuan pekerja kehilangan pekerjaan. Salah satunya, Unang C. Sukmana.

Sebelum huru-hara, Unang adalah karyawan desain grafis di sebuah perusahaan produsen lampu jalan dan taman untuk kompleks perumahan dan perkantoran di bilangan Cengkareng. Tapi, perusahaan tempatnya bekerja menjadi salah satu sasaran amarah massa. Sehingga, perusahaan pun bangkrut.

Pria kelahiran Tasikmalaya tahun 1975 ini kebingungan. Lantas, ia mengambil keputusan nekat yakni mengadu peruntungan ke Singapura. Semua uang yang tersisa, ia tukarkan ke dolar Singapura.

Dalam pemikirannya saat itu, masuk ke Singapura semudah masuk ke Malaysia. Apa lagi, ia memiliki saudara insinyur konstruksi yang bekerja di  negara kota ini. “Kenyataannya, saya tidak bisa masuk ke Singapura. Sehingga, nyangkut di Batam,” kisahnya.

Beruntung, Unang mendapat pekerjaan. Meski, menyimpang dari pengalaman sebelumnya yakni sebagai marketing iklan koran setempat.

Lalu, sembari bekerja, ia terus meluaskan jaringan di antaranya di lingkungan Bea Cukai Batam. Itu sebabnya, Unang gampang mendapat pekerjaan lagi ketika koran tempatnya bekerja tutup.

Ia diterima menjadi karyawan DHL. Di tempat inilah, selama dua tahun, ia “belajar” mengurus dokumen ekspor impor.

Menjelang pengunduran dirinya, Unang sudah membangun embrio CV Dinamika Sukma Mulia. Sehingga, begitu keluar dari DHL, ia langsung mendirikan perusahaan sekaligus mengurus legalitasnya. “Saya mendirikan dan membangun perusahaan ini bermodalkan tiga hal: nekat, pengetahuan, dan jaringan,” ujarnya.

Dengan tiga hal tersebut, perjalanan CV Dinamika Sukma Mulia nyaris tanpa hambatan. Berbagai pengetahuan yang diperoleh dari perusahaan maupun mitra-mitra bisnis sebelumnya, ia terapkan dalam mengelola usahanya.

Nekat, pengetahuan, dan jaringan

Salah satunya, nasihat dari seorang pengusaha keturunan. “Jangan pernah gunakan prinsip dalam satu kali transaksi kamu bisa naik haji, tapi ambillah keuntungan kecil dan dongkrak dengan kuantitas yang besar,” kata Unang, yang menjadikan saran itu sebagai prinsip bisnisnya.

Dengan prinsip tersebut, menurut Unang, harga yang ditawarkannya kepada klien menjadi sangat kompetitif. Keuntungan lainnya, dengan menangani kuantitas yang besar, secara otomatis ia akan banyak bertemu dengan banyak orang. Sehingga, pengetahuan dan pengalamannya akan bertambah juga. “Ini keuntungan lain yang saya dapatkan,” tuturnya.

Bahkan, ia mengaku, banyak membantu orang-orang yang akan mendirikan bisnis yang kompetensinya sama dengan CV Dinamika Sukma Mulia. “Saya tidak menganggap mereka sebagai kompetitor. Kalau saya banyak membantu, secara otomatis saya juga semakin banyak belajar,” ujarnya.

Prinsip lain yang ia terapkan, tidak menjadikan perusahaannya sebagai “WC umum”. Artinya, ia tidak akan menerima semua permintaan ekspor impor. Terutama, barang-barang yang berpotensi menimbulkan masalah. “Saya sangat selektif,” tegasnya.

Namun, dalam hal jenis barang yang diekspor dan diimpor, Unang mengaku tidak membatasi pada jenis tertentu. Asalkan, produk tersebut tidak menimbulkan persoalan. Unang melakukan ekspor dan impor mulai dari mainan anak-anak hingga mesin-mesin berat.

Bisnis yang didirikan akhir Desember 2008 itu, ia melanjutkan, menunjukkan pertumbuhan yang bagus. Apa lagi, setelah diterapkannya Free Trade Zone (FTZ).

Dengan adanya FTZ, pemerintah banyak memberikan kemudahan dalam transaksi ekspor dan impor. Namun, banyak pengusaha yang tidak mengetahui hal ini. “Di sinilah, saya bisa masuk,” ujarnya.

Kini, Unang mengaku jatuh cinta kepada Batam, setelah sebelumnya hanya merasa “tersangkut”. Karena, Batam banyak memberikan peluang untuk berbisnis. Terutama, untuk perusahaan eskpor impor seperti yang digelutinya.

Check Also

Sukses Membangun Kerajaan Bisnis dengan Telaten Merangkai Jaringan

Onny Hendro Adhiaksono (PT Trimatra Group) Dalam bisnis, selain modal, jaringan dan skill mempunyai peran …