Sepatu Kulit
Bila keuangan tidak memungkinkan, jangan memaksakan diri membeli sepatu-sepatu bermerek internasional. Cukup meminta Siswanto untuk membuatkan duplikasinya. Harganya terjangkau pula. Tidak mengherankan, jika konsumen puas, usaha pembuatan sepatu ini pun semakin moncer
e-preneur.co. Tidak semua dari kita mampu memiliki sepatu-sepatu yang dipakai para selebriti dunia. Karena, selain diproduksi terbatas, harganya juga sangat mahal. Nah, celah ini coba ditangkap Siswanto.
Menurut salah seorang pengrajin sepatu dan sandal di Jalan Sawo, Magetan, Jawa Timur, ini pelaku usaha di bidang sepatu sebaiknya memiliki diferensiasi dalam mengemas produknya. Sehingga, dapat meningkatkan daya saing dan daya jual produk.
Dan, melalui pabrik sepatunya, Siswanto pun menghadirkan sepatu-sepatu eksklusif. Maksudnya, sepatu buatannya yang diberi merek Figha tersebut tetap update dengan bahan-bahan yang sangat berkualitas.
“Di Jalan Sawo ini, hanya saya (dibantu para pegawai) yang secara eksklusif memproduksi sepatu dan sandal baik untuk laki-laki maupun perempuan dengan aneka model. Kami juga bisa membuatkan sesuai pesanan konsumen, asalkan ada gambar atau contohnya,” papar Siswanto, yang sudah puluhan tahun menjadi pengrajin sepatu kulit.
Membuat sepatu, ia melanjutkan, tidak mudah. Selain harus memiliki keahlian, juga harus memiliki jam terbang atau pengalaman dalam pembuatan sepatu. Semakin lama orang itu bekerja di pabrik sepatu, dipastikan ia akan memiliki speed dan hasil akhir yang sempurna.
Secara umum, ia menambahkan, proses pembuatan sepatu dibagi menjadi dua bagian. Pertama, membuat bagian atas sepatu atau biasa disebut upper. Kedua, membuat bagian bawah atau yang kerap disebut bottom, seperti sol sepatu.
“Jika yang membuat sepatu sudah berpengalaman, maka tingkat kerapian dan finishing di upper maupun bottom nyaris sempurna. Jahitannya bisa lurus dan simetris,” ujar Siswanto, yang juga menjadi desainer model sepatu di pabriknya ini.
Bisa membuat duplikasi sepatu model apa pun…itu point plus-nya
Untuk model sepatunya, Siswanto mengaku tidak kesulitan membuatnya. Boleh dikata, mau model apa pun, ia bisa membuat duplikasinya. Hal inilah, yang menjadi point plus pabrik sepatu ini. Bahkan, para konsumen yang tidak sreg dengan model yang ada di tokonya, bisa memesan sepatu sesuai dengan keinginan mereka.
“Lebih bagus lagi, kalau saat berkunjung ke toko, mereka membawa gambar sepatu yang diinginkan. Karena, jika sepatu yang mereka inginkan tidak ada, kami siap membuatkan sesuai dengan yang mereka inginkan,” katanya.
Saat ini, ia melanjutkan, pabriknya lebih banyak membuat sepatu-sepatu pesanan. Sebagian konsumen, ternyata lebih puas memesan sepatu sesuai keinginan mereka.
Untuk harganya, Siswanto menyesuaikan dengan model, bahan, dan tingkat kerumitannya. Semakin rumit dan banyak memerlukan aksesoris, harganya semakin melambung.
“Pada dasarnya, semua model sepatu itu sama dan sudah ada pakemnya. Yang sering berubah itu aksesoris, sol sepatu, dan bahannya. Di sisi lain, model sepatu itu selalu berputar. Tidak jarang, sepatu yang saat ini sudah dianggap jadul (jaman dulu), beberapa tahun kemudian akan naik daun lagi. Sementara model sepatu yang populer saat ini, belum tentu tahun depan masih disukai konsumen,” ungkapnya.
Untuk bahan baku utama yang digunakan yakni kulit sapi, Siswanto mengambil langsung dari pengrajin atau penyamak kulit di Magetan. Karena, kulit sapi di daerah ini dianggap salah satu yang paling berkualitas.
Layaknya sebuah bisnis, yang tidak pernah bisa menghindari masalah. Bisnis pembuatan sepatu seperti yang dijalankan Siswanto pun demikian.
Salah satu masalah tersebut yakni sumber daya manusia. Karyawan yang bekerja sama dengannya kerap membutuhkan waktu adaptasi yang lama, agar sepatu yang dihasilkan sempurna.
Berbeda dengan sisi pemasaran yang tidak memiliki masalah yang berarti. Sebab, selain dijual melalui tokonya, Siswanto yang mampu memproduksi 100 pasang sepatu/hari ini juga sering mengirimkan sepatu pesanan konsumen hingga ke luar Jawa.

“Para konsumen di beberapa kota di Sulawesi, Sumatra, hingga Papua sering memesan sepatu di tempat kami. Menurut mereka, kualitas sepatu buatan kami bagus dan tahan lama,” pungkas pria, yang mengakui jika prospek bisnis ini bagus, yang ia buktikan dari tiga toko sepatu yang dimilikinya dan puluhan orang yang bekerja padanya.