Home / Inovasi / Mengecoh Penjahat dengan Tas Kamuflase

Mengecoh Penjahat dengan Tas Kamuflase

Tas Laptop (Hirakedre)

Tampilannya mirip tas anak-anak. Tapi, siapa sangka jika isi di dalamnya berupa laptop. Imbasnya, mampu menghindarkan laptop dari kerusakan dan tindak kriminal. Iulah sebabnya Hirakedre yang merupakan tas laptop karya Nindin ini, juga mampu menembus pasar Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, serta Jerman dan Spanyol

e-preneur.co. Laptop, perlindungan terhadap barang elektronik yang satu ini biasanya hanya garansi dari produsen atau toko di mana barang tersebut dibeli. Itu pun, kalau masa garansinya masih berlaku. Jika tidak, pemilik laptop mesti sangat hati-hati menjaga dan merawat laptop mereka. 

Sebab, risiko yang menghampiri laptop bukan hanya kerusakan, melainkan juga dicuri. Karena itu, sang pemilik harus mengakali wadah laptopnya jika harus membawanya ke area publik, agar tidak mengundang tindak kriminal.

Apa lagi, laptop yang diperjualbelikan saat ini memiliki model cenderung kaku dan formal. Sehingga, mudah diterka, meski di dalam tas. Imbasnya, risiko kehilangan semakin tinggi. Sementara jika dimasukkan ke dalam tas biasa, berisiko rusak.

Untuk mengatasi risiko-risiko tersebut di atas, maka laptop harus dimasukkan ke dalam tas yang tidak mencirikan isinya. Dengan kamuflase dalam bentuk dan model, serta warna yang kontras, setidaknya mampu mengecoh orang yang berniat jahat.

Nindin Moersid mencoba membuat tas laptop dengan fungsi ganda. Maksudnya, tidak hanya melindungi laptop, tapi juga mampu menghindarkan pemiliknya dari penjambretan, perampokan, atau penodongan. Sebab, bentuk tas dibuat semirip mungkin dengan tas pada umumnya, namun tetap aman untuk menyimpan laptop.

Hirakedre, begitu nama tas laptop tersebut, ia hadirkan pada pertengahan tahun 2009 lalu. “Idenya muncul dari permintaan pasar akan tas laptop yang desainnya unik, tidak seperti yang ada di pasaran,” tutur Nindin.

Sekilas orang-orang tidak akan mengira jika tas tersebut berisi laptop. Mengingat, dengan menggunakan warna-warni dua jenis kain kanvas yaitu kanvas ringan untuk bagian dalam tas dan kanvas terpal untuk bagian luar tas, Hirakedre lebih mengesankan tas anak-anak. Apa lagi, ditambah dengan tempelan-tempelan kain dalam berbagai bentuk dan motif.

Berkamuflase dalam bentuk dan model, serta warna yang kontras

Sementara untuk melindungi laptop dari benturan, Nindin melapisi bagian dalam tas dengan busa. Ia juga menambahkan kantung-kantung kecil untuk menyimpan asesori laptop.

“Untuk keamanan laptop, kami menggunakan busa polyfoam 8 mm yang dipasang double sided dan tali karet agar laptop tidak bergeser. Kami juga menambahkan kantung untuk tempat charger, CD, dan asesori lainnya,” jelasnya.

Dari sisi desain, Nindin tidak merasa kesulitan untuk menghadirkan motif-motif baru yang lebih unik. Mengingat, sebagai alumnus Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung, ia mampu mengaplikasikan ilmunya tentang mengutak-atik warna dan bentuk.

Sehingga, dihasilkan berbagai corak menarik dengan warna-warni menyala. “Keunikan tas ini ada pada motif etnik dan warnanya, yang sengaja kami tabrakan,” ucapnya.

Meski lebih mirip tas anak-anak, Nindin cenderung lebih menyasar mahasiswi dan wanita karir sebagai pangsa pasar yang sangat potensial. “Coraknya memang terkesan seperti tas anak-anak, tapi kami tidak sepenuhnya menyasar mereka,” lanjutnya.

Selain itu, ia juga menyediakan motif yang disesuaikan dengan karakter pria. Sehingga, mereka pun bisa memakai Hirakedre.

Untuk memasarkannya, Nindin menggunakan sistem online dan keagenan tunggal. Hal ini ia lakukan, supaya bisa ikut membantu membuka peluang usaha baru. Maksudnya, di setiap kota dimungkinkan memiliki main dealer sendiri, yang memegang lisensi bisnis dari Nindin.

“Kami berekspansi dengan cara yang menguntungkan pihak lain. Produk kami makin tersebar, tapi juga membantu orang lain mempunyai usaha,” papar Nindin, yang memiliki 15 main dealer yang tersebar di kota-kota di Jawa dan Sumatra.

Jika tertarik memesan tapi di kotanya belum ada main dealer, konsumen bisa membelinya secara ritel by online. Di sana, terdapat katalog lengkap yang dapat dipilih sesuai selera.

Prospeknya? “Sangat menjanjikan. Sebab, laptop telah menjadi barang yang wajib dimiliki oleh hampir semua orang. Termasuk, anak-anak sekolah dari Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi. Jadi, permintaan akan tas laptop dan asesorinya pun ikut meningkat,” pungkasnya.

Untuk memenuhi permintaan pasar yang kian meningkat, Nindin dengan dibantu 30 karyawannya memproduksi sekitar 2.000 tas laptop per bulan. Sementara untuk harganya, boleh dibilang masih terjangkau atau sesuai dengan kualitasnya.

Nindin juga merambah pasar internasional. Meski baru 10% yang dapat ia penuhi, tapi Hirakedre telah mampu menembus pasar Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, bahkan Jerman dan Spanyol.

Check Also

Cucian Bersih, Ekosistem Terjaga

Deterjen Minim Busa Isu ramah lingkungan membuat para pelaku usaha terus menggali ide untuk menciptakan …