Haji Aman Kuba
Kopi Gayo tidak mungkin dilepaskan dari keberadaan Haji Aman Kuba. Tokoh legendaris ini mempunyai banyak bisnis, namun yang dikenal luas yakni penggilingan gabah kopi. Kini, sisa-sisa kejayaannya masih dapat ditemui. Salah satunya di sebuah ruko yang berlokasi di Jalan Lebekader, Takengon
e-preneur.co. Haji Aman Kuba adalah pebisnis handal dan kaya raya dalam sejarah Gayo. Pria yang tidak bisa menulis tapi bisa membaca itu, juga dikenal sebagai sosok yang sangat disiplin dalam bekerja. Termasuk, membayar upah karyawannya.
Selain itu, ia tidak kikir atau sangat dermawan, khususnya kepada yang membutuhkan. Haji Aman Kuba juga mengetahui karakteristik setiap karyawannya, walau mempunyai banyak karyawan.

Ia memiliki berbagai macam bisnis, seperti penggilingan gabah kopi, jual beli kopi, jasa angkutan barang, perkayuan, hingga jasa konstruksi. Namun, bisnisnya yang dikenal luas yaitu penggilingan gabah kopi (dan padi).
Bahkan, lokasi penggilingan kopi dan padi miliknya di Reje Bukit, Takengon, dijadikan saksi sejarah di Gayo. Mengingat, tempat itu pernah menjadi pabrik pembuatan uang resmi Republik Indonesia di masa awal kemerdekaan Republik Indonesia.
Lokasi penggilingan kopinya pernah menjadi pabrik pembuatan uang resmi Republik Indonesia di masa awal kemerdekaan
Kini, sisa-sisa kejayaan pria yang wafat tahun 1990 itu yang berbentuk bangunan masih bisa kita lihat, selain pabrik dan gudang kopi Reje Bukit, juga Roda Pendere Saril, kilang kopi dan padi Gelelungi, serta rumah toko (ruko) di Banda Aceh yang berlokasi beberapa meter dari Masjid Raya Baiturrahman. Sementara usahanya sebagai eksportir kopi yang telah dijalani sejak tahun 1958, dikelola oleh anak-anaknya.

Menelusuri bagaimana sepak terjang Haji Aman Kuba semasa hidupnya agak sulit. Karena, nyaris seluruh anggota keluarganya tidak mengikuti perjalanan bisnis Aman Kuba. Sahabat-sahabat Aman Kuba juga sudah banyak yang meninggal dunia (dari berbagai sumber).