Home / Kolom / Hati-hati dengan Prasangka

Hati-hati dengan Prasangka

*SatriaHadi Lubis

e-preneur.co. Alkisah ada seorang penjahit tua tinggal di sebuah desa kecil. Ia biasa menjahit pakaian dengan rapih dan menjualnya dengan harga cukup mahal.

Suatu hari, seorang miskin di desa itu datang padanya dan berkata kepada si penjahit, “Anda menghasilkan banyak uang dari pekerjaan Anda, lalu mengapa Anda tak membantu orang miskin di desa ini. Lihatlah si penjual daging yang tak punya banyak uang. Justru ia setiap hari bisa membagikan daging gratis kepada orang-orang miskin”.

Si penjahit tak menanggapi perkataan tersebut dan hanya tersenyum tenang.

Selanjutnya orang miskin itu berlalu dari rumah si penjahit dan mengabarkan kepada penduduk desa bahwa si penjahit itu kaya raya tapi pelit. Sehingga, orang-orang desa pun membencinya.

Setelah tersiar kabar dari si orang miskin, tak lama setelah itu si penjahit tua jatuh sakit. Tapi, tak ada satu pun penduduk desa yang peduli. Hingga, pada akhirnya ia meninggal dalam kesendirian.

Hari-hari berlalu dan orang-orang di desa mulai menyadari bahwa setelah kematian si penjahit tua, kini si tukang daging tak lagi membagi-bagikan daging gratis kepada orang-orang miskin.

Ketika mereka bertanya kepada si penjual daging, ia memberi tahu bahwa si penjahit tua itulah yang biasanya memberi sejumlah uang sedekah secara sembunyi-sembunyi setiap bulan untuk membeli daging. Kemudian, daging tersebut diberikan kepada orang-orang miskin melalui dia.

Dengan meninggalnya si penjahit tua, maka berhenti pulalah pemberian daging dari si tukang daging. Karena, tak ada lagi sedekah dari si penjahit tua.

Ternyata, selama ini pemberian daging tersebut merupakan sedekah dari si penjahit tua. Namun, ia tak pernah memperlihatkannya.

Si penjahit tua itu mempunyai keyakinan bahwa cukup hanya Allah sajalah yang menjadi saksi atas amal perbuatannya. Dan, dengan keyakinan itulah ia berharap akan terbebas dari risiko hangusnya pahala. Karena, khawatir akan bersikap ria’ dan takabur. 

Catatan

Sebagian orang mungkin berpikir buruk tentang Anda. Tapi, tetaplah berbuat baik. Meski, kadang kebaikan tak selalu berbuah manis di dunia. 

Check Also

Pemenang Kehidupan

e-preneur.co. Suatu hari, dua sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli buku dan majalah. Si penjual …