Home / Inovasi / Ketika Helm Sudah Menjadi Bagian dari Lifestyle

Ketika Helm Sudah Menjadi Bagian dari Lifestyle

Tas Helm

Helm-helm masa kini tidak sekadar melindungi kepala, tapi juga sudah meningkat perannya sebagai bagian dari lifestyle pemiliknya. Tidak mengherankan, bila harganya mahal. Sementara pemiliknya, tentu saja tidak ingin helm mereka lecet, kotor, atau bahkan hilang. Dan, Ipung pun membuatkan tas helm yang bisa membantu mengurangi kekuatiran pemilik helm terhadap berbagai risiko tersebut

e-preneur.co. Pernahkan Anda mengalami hal-hal menjengkelkan dengan helm Anda? Seperti, belum lama dibeli dengan harga yang lumayan mahal tapi sudah tergores, disayang-sayang malah hilang, atau dicuci secara teratur tetap saja berdebu dan bau apek.

Jadi, lumrah rasanya jika kemudian banyak pemilik helm berpikir mencari cara untuk melindunginya, supaya tetap awet utuh dan senantiasa bersih. Selain itu, juga untuk mencegah helm favorit yang harganya selangit tersebut berpindah kepemilikan.

Dikatakan harganya selangit, sebab helm masa kini tidak sekadar pelindung kepala, tapi juga sudah meningkat perannya sebagai bagian dari lifestyle pemiliknya. Artinya, bukan hanya dilengkapi pengamanan ekstra, tapi juga mampu membuat pemakainya terlihat lebih bergaya. Tidak mengherankan, bila dibandrol dengan harga yang terbilang fantastis yakni minimal Rp1 juta.

Dan, tentu saja helm-helm mahal itu tidak mungkin diperlakukan secara sembarangan. Sang pemilik, biasanya enggan menitipkan helmnya di tempat penitipan helm yang tersedia, dengan alasan kuatir terbentur atau tergores.

Mereka lebih memilih membawa serta helmnya kemana pun pergi, dengan menggunakan ransel berukuran cukup besar. Risikonya, pemilik helm harus menanggung beban helm yang berat dan terbatasi aktivitasnya.

Namun, kini, masalah tersebut sudah teratasi dengan tersedianya tas khusus untuk mengamankan helm. Bentuknya didesain sedemikian rupa, yang memungkinkan tas ini bisa dipakai seperti ransel, diselempangkan, dijinjing, dan diletakkan di jok penumpang.

Bisa dipakai seperti ransel, diselempangkan, dijinjing, dan diletakkan di jok penumpang

“Sekarang, helm banyak ragamnya. Karena, yang membeli juga sekaligus untuk bergaya. Karena itu, harga mahal pun tidak menjadi masalah. Helm semacam itu, tidak bisa dibungkus dengan tas ransel biasa atau kantong plastik. Sayang, jika kemudian lecet, meski sedikit. Terinspirasi dari pengalaman pribadi dan keluhan teman-teman, saya membuat tas khusus untuk helm,” kisah Johanes Purwanto, produsen tas helm merek Kreatorz.

Ipung, begitu ia biasa dipanggil, menggunakan bahan baku impor untuk tas helm buatannya. “Saya tidak mau memakai jenis kain lain. Karena, tidak ingin kualitasnya turun. Kain yang saya pakai jenis balistik 1680 PU, yang tergolong sangat kuat. Bahan yang sama yang dipakai beberapa merek terkenal untuk membuat adventure bag,” kata anggota sebuah klub motor ini.

Bukan cuma itu, demi melindungi helm dari benturan, tas ini juga terdiri dari tiga lapisan. Bagian luar perpaduan bahan balistik 1680 PU dan cordura, sedangkan bagian dalam memakai bahan ripstop yang halus tapi tidak mudah sobek. Sehingga, helm tidak akan mungkin tergores.

Proses pembuatannya juga sulit. Tenaga penjahit yang dipekerjakannya membutuhkan skill khusus membuat tas dengan karakter kuat dan keras ini. Hal inilah, yang menyakinkan Ipung jika tas helmnya tidak mudah dijiplak. “Bahan dan bentuk boleh sama, tapi kualitas dan ciri khas jahitan susah ditiru,” tegasnya.

Untuk menjaga kualitas itu pulalah, Ipung tidak berproduksi berlebihan. Dalam sebulan, ia hanya dua kali berproduksi di mana satu produksi untuk menghasilkan sekitar 100 tas helm per model dan satu produksi yang lain untuk membuat model baru. Sehingga, konsumen tidak bosan dengan model yang itu-itu saja.

 “Saya lebih mementingkan kualitas ketimbang kuantitas. Saya tidak keberatan, kalau konsumen mengkritik tas helm saya mengapa sedang digandrungi kok justru dibatasi produksinya. Saya lebih senang dengan ekspresi konsumen yang selalu terpukau, setiap model baru dipasarkan,” jelasnya.

Sementara dari sisi harga, mungkin juga terlihat aneh. Mengingat, harga tas helm itu berada di atas harga helmnya. Sekadar informasi, masih banyak beredar helm-helm dengan harga murah, yang cuma untuk memenuhi standar keamanan pemakaian helm. Helm-helm yang demikian, harganya tidak lebih dari harga tas helm yang dijual Ipung.

Karena itulah, tas helm yang ia jual hanya diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas yang biasanya membeli helm kualitas prima. Tapi, tidak berarti Ipung tidak memikirkan konsumen kelas bawah yang juga membutuhkan tas ini. “Saya juga membuat tas helm versi murah untuk meng-cover permintaan dari kalangan bawah,” pungkasnya.

Check Also

Cucian Bersih, Ekosistem Terjaga

Deterjen Minim Busa Isu ramah lingkungan membuat para pelaku usaha terus menggali ide untuk menciptakan …