Home / Celah / Membuat Nilai Jualnya Naik

Membuat Nilai Jualnya Naik

Produk Olahan Ikan Lele Moderen (Dorri)

Lele di-fillet atau dijadikan nugget? Ah, itu biasa. Sebaliknya dengan steak lele, spaghetti lele, dan rolade lele hasil olahan Gibran. Olahan lele moderen itu bukan cuma menaikkan nilai jual ikan berkumis ini, melainkan juga membuat Gibran mampu membukukan omset minimal Rp50 juta/bulan melalui restorannya yang bertajuk “Dorri”

e-preneur.co. Berhasil dalam usaha budidaya lele, tapi kesulitan mencari pasarnya, membuat Gibran Huzaifah berpikir lebih baik menjual olahan ikan berkumis ini. Dengan begitu, value produk menjadi lebih tinggi.

Saat itu, di Bandung, nyaris belum ada pelaku usaha yang kepikiran memproduksi olahan lele secara moderen. Sementara Gibran pun sama sekali tidak mempunyai kemampuan dalam mengolah ikan tersebut.

Namun, Gibran tahu jika di pasaran banyak produk olahan yang sudah dikenal luas, seperti spaghetti, steak, nugget, dan sebagainya yang notabene tidak dibuat dari lele. Olahan lele baru sebatas yang di-fillet atau dijadikan nugget.

Meski begitu, ia tetap optimis jika masih banyak orang menyukai lele yang dijadikan nugget atau di-fillet. Begitu pula, bila nanti diolah menjadi spaghetti lele atau steak lele.

“Saya pun melakukan trial and error untuk menghasilkan produk olahan tersebut,” tutur Gibran, yang saat itu masih berstatus mahasiswa Institut Teknologi Bandung. Untuk itu, ia menjadikan lingkungan kampusnya sebagai tempat untuk melakukan uji coba selama tiga bulan. Alhasil, formula yang pas pun ditemukannya.

Selanjutnya, ia mencari cara agar produknya bisa dipasarkan, selain mengumpulkan modal produksi sebesar Rp8 juta. Hasil akhirnya, sebuah restoran ia dirikan dengan nama “Dorri”.

Menjual olahan lele lebih baik daripada daging mentahnya

“Di restoran ini, saya mengombinasikan lele yang di-fillet atau dijadikan nugget dengan resep tradisional Nusantara,” katanya. Untuk itu, ia menawarkan pilihan bumbu dari Aceh hingga Papua untuk menyantap olahan lelenya.

Nama menunya pun disesuaikan dengan asal bumbu tersebut, misalnya Bumbu Aceh, Saos Padang, Pecak Betawi, Peletuk Kuning Kalimantan, Rica-rica Sulawesi, dan Kuah Kuning Papua. Selain itu, “Dorri” juga menyediakan steak lele, spaghetti lele, dan rolade lele.

Dalam perjalanannya, “Dorri” pun menjadi salah satu tujuan kuliner di Bandung. Bahkan, juga sudah dapat ditemui di Bogor.

Dari situ, Gibran yang mempekerjakan belasan karyawan mampu mengantongi omset minimal Rp50an juta/bulan. Ia juga dapat membiayai sendiri kebutuhannya sehari-hari, serta membiayai kuliahnya dan sekolah adiknya.

“Sebagai mahasiswa, seharusnya jangan fokus pada kuliah saja. Karena, potensi mahasiswa itu besar. Jadi, sudah seharusnya jika menebar manfaat,” pungkas peraih penghargaan Sosro Youth Business Competition kategori kuliner ini.

Check Also

Banyak Peminatnya

Rental Portable Toilet Kehadiran toilet umum—terutama yang bersih, nyaman, wangi, dan sehat—menjadi salah satu kebutuhan …