e-preneur.co. Kutu anjing adalah binatang yang mampu melompat 300 kali lipat tinggi tubuhnya. Tapi, apa yang terjadi bila ia dimasukan ke dalam sebuah kotak korek api kosong, lalu dibiarkan di sana selama 1−2 minggu?
Hasilnya, sekarang, kutu itu hanya mampu melompat setinggi kotak korek api! Kemampuannya melompat 300 kali lipat tinggi tubuhnya tiba-tiba hilang.
Ini yang terjadi, kalau kutu itu berada di dalam kotak korek api, lantas mencoba melompat tinggi. Ia akan membentur dinding kotak korek api.
Ia mencoba lagi dan terbentur lagi. Terus begitu hingga ia mulai ragu akan kemampuannya sendiri dan berpikir, “Sepertinya kemampuan saya melompat memang hanya segini”.
Kemudian, loncatannya disesuaikan dengan tinggi kotak korek api. Aman. Ia tidak terbentur. Saat itulah, ia menjadi sangat yakin, “Nah, benar kan? Kemampuan saya memang cuma segini. Inilah saya!”
Ketika kutu itu sudah dikeluarkan dari kotak korek api, ia masih terus merasa bahwa batas kemampuan lompatannya hanya setinggi kotak korek api. Sang kutu pun hidup seperti itu hingga akhir hayatnya.
Kemampuan yang sesungguhnya tidak tampak. Kehidupannya telah dibatasi oleh lingkungan.
***
Sesungguhnya, di dalam diri kita juga banyak kotak korek api. Misalnya, Anda memiliki Atasan yang tidak memiliki kepemimpinan memadai.
Ia tipe orang yang selalu takut tersaingi bawahannya. Sehingga, ia sengaja menghambat perkembangan karir karyawannya.
Ketika mereka mencoba melompat tinggi, ia tidak pernah memuji. Bahkan, justru tersinggung. Ia adalah contoh kotak korek api, yang bisa mengerdilkan para karyawannya.
Teman-teman kerja juga bisa menjadi kotak korek api. Cobalah ingat, saat mereka berbicara begini, “Ngapain sih kamu kerja keras seperti itu? Kamu nggak bakalan dipromosikan kok”.
Ingat! Mereka adalah kotak korek api. Mereka bisa menghambat perkembangan potensi Anda.
Korek api juga bisa berbentuk kondisi tubuh yang kurang sempurna, tingkat pendidikan yang rendah, kemiskinan, usia, dan lain sebagainya. Bila semua itu menjadi kotak korek api, maka akan menghambat prestasi dan kemampuan Anda yang sesungguhnya.
Bila potensi yang sesungguhnya ingin muncul, Anda harus take action untuk menembus kotak korek api itu.
Lihatlah Ucok Baba! Dengan tinggi tubuh di bawah rata-rata, ia mampu menjadi presenter di televisi. Atau, Helen Keller yang dengan kondisi buta, tuli, dan gagu mampu lulus dari Harvard University. Sementara Bill Gates, tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya, tapi mampu menjadi “raja” komputer.
Contoh lain, Sugiharto, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Beliau pernah menjadi pengasong, tukang parkir, dan kuli pelabuhan.
Namun, kemiskinan tidak menghambatnya untuk terus maju. Bahkan, sebelum menjadi menteri, beliau pernah menjadi eksekutif di salah satu perusahaan ternama.
Begitu pula, dengan Nelson Mandela. Ia menjadi Presiden Afrika Selatan setelah usianya melewati 65 tahun. Sedangkan Kolonel Sanders, sukses membangun jaringan restoran fast food ketika usianya sudah lebih dari 62 tahun.
***
Nah, bila Anda masih terkungkung dalam kotak korek api, pada hakekatnya Anda masih terjajah. Orang-orang seperti Ucok Baba, Helen Keller, Sugiharto, Bill Gates, dan Nelson Mandela adalah mereka yang mampu menembus kungkungan kotak korek api.
Merekalah contoh orang-orang yang merdeka. Sehingga, mampu menembus berbagai keterbatasan. BREAK YOUR BORDER…TOUCH THE SKY!
Sumber: Entrepreneur Camp