Wire Jewelry
(Fiona’s Corner)
Sekali pun bahan baku utamanya hanya kawat dinamo bekas, tapi lantaran Wire Jewelry dibuat handmade dan dengan sepenuh kecintaan, maka hasilnya berupa perhiasan unik dengan desain eksklusif dan harga fantastik. Selain itu, juga telah memiliki pecinta yang fanatik. Imbasnya, omset yang secantik perhiasan ini pun dibukukan oleh para pengrajinnya
e-preneur.co. Wire Jewelry adalah perhiasan dari kawat, yang berbahan baku utama kawat dinamo bekas. Meski begitu, ketika sudah berubah wujud menjadi perhiasan cantik dengan desain eksklusif, karya Annie Nugraha ini memiliki nilai jual yang apik.
“Tidak ada satu pun perhiasan ini yang memiliki desain yang sama. Sekali pun ada yang memaksa ingin dibuatkan desain yang serupa, saya pasti tegas menolak,” ujar Annie.
Sementara dari sisi harga, jika dilihat dari harga bahan bakunya, sebetulnya perhiasan ini murah. “Tapi, karena ini karya seni yang dibuat handmade dan dengan sepenuh kecintaan, maka hasil akhirnya merupakan sesuatu yang precious, hampir invaluable,” lanjutnya.
Seni perhiasan dari kawat ini, tidak jelas dari mana asalnya. Tapi, yang pasti, sudah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Peminat seni perhiasan dari kawat ini, di sini sangat banyak. Bukan hanya dari jumlah pemakainya, melainkan juga yang tertarik ingin belajar teknik pembuatannya.
Sebab, menurut pendiri Komunitas Perhiasan Kawat Indonesia ini, perhiasan yang dihasilkan sangat eksklusif. Artinya, setiap perhiasan yang tercipta tidak akan sama, sekali pun memakai teknik pembuatan yang sama dan contoh pola yang sama.
Tidak ada satu pun perhiasan yang dibuat memiliki desain yang sama
Alasannya sederhana yakni setiap karya yang dibuat memiliki ciri khas masing-masing pengrajin. Terlebih, sifat kawat yang dibentuk tidak selalu akan mengikuti pola yang sudah digambarkan.
“Saya tidak pernah membuat pola saat akan membuat perhiasan. Semua mengalir begitu saja. Sebab, sangat jarang perhiasan dari kawat akan terbentuk sesuai pola. Biasanya, ketika lekukan kawat tidak mungkin dibentuk sesuai pola, tanpa harus membongkar keseluruhan bentuk, pengrajin dengan kreativitasnya sendiri mencari sudut atau celah untuk melengkungkan kawat. Dengan demikian, biasanya akan tercipta desain baru dengan sendirinya,” paparnya.
Sementara pecinta perhiasan dari kawat ini, biasanya orang-orang yang paham tentang perhiasan dan seni. Sehingga, mereka paham apa penyebab mahalnya perhiasan yang memiliki bentuk-bentuk eksotik ini. Imbasnya, permintaan tidak pernah surut.
Namun, karena Annie tidak sanggup bila harus sendirian memenuhi permintaan pasar, maka ia menggandeng teman-teman komunitasnya. Bahkan, tanpa takut terjadi persaingan, ia mengizinkan para siswanya ikut mempromosikan perhiasan dari kawat buatan mereka masing-masing.
Hanya, perempuan yang mampu membukukan omset hingga ratusan juta rupiah ini tidak mengizinkan mereka memakai merek masing-masing. “Jika atas nama komunitas, maka hasil karya dari pengrajin mana pun harus menanggalkan merek mereka masing-masing. Termasuk, saya,” beber Annie, yang hasil karyanya diminati orang-orang Eropa.
Hal ini, sesuai dengan misi yang diusung perempuan yang melabeli produknya Fiona’s Corner ini. “Harapan saya, semua orang mengenal seni perhiasan dari kawat dan menghargainya. Jangan kaget dengan harga yang fantastis. Karena, desainnyalah yang djual,” pungkas Annie, yang membangun usahanya di kawasan Taman Lembah Hijau, Lippo Cikarang, Bekasi.