Home / Senggang / Resto Area / Hanya Sop, Tapi Sangat Melegenda

Hanya Sop, Tapi Sangat Melegenda

Warung Sop Bu Jum

 

Menunya hanya sop. Tapi, rasanya seenak buatan Ibu kita. Tidak mengherankan, jika Warung Sop Bu Jum sangat dikenal dan disukai oleh penduduk setempat. Bahkan, oleh orang-orang di luar Kebumen yang sempat singgah ke warung sederhana dengan pelayanan semanak itu

 

e-preneur.co. Bila ingin makan siang di Kebumen, maka yang terlintas dalam benak yakni Sate Ambal. Padahal, ternyata, bukan sate yang berasa sangat manis ini saja yang menjadi ikon kuliner di Kebumen. Di kota ini, juga terdapat Sop Daging Bu Jum yang legendaris.

Warung Sop Bu Jum, begitu namanya, boleh dikata sangat dikenal oleh penduduk setempat. Karena, warung makan yang berlokasi di Jalan Mangga, Keposan (dulu: Perempatan Toko Damai, red.) ini telah menyediakan sop, sejak berpuluh-puluh tahun silam.

Sop, memang hanya itu menunya. Tapi, rasanya seenak buatan Ibu kita. Dalam arti, kuahnya bening dan gurih, sayurannya lengkap, dan daging sapinya yang dipotong-potong dalam ukuran relatif besar itu empuk dikunyah.

Untuk menambah sedap, bisa ditambahkan sambal (bumbu) kecap. Atau, dengan lauk pelengkapnya, seperti tempe tepung goreng, tahu/tempe bacem, kerupuk udang, perkedel, dan sebagainya.

Harganya sangat terjangkau. Satu porsi, baik dengan dicampur nasi maupun dipisah, dibandrol Rp16 ribu saja. Tapi, kalau ingin makan lebih puas lagi, sediakan anggaran sekitar Rp20 ribu−Rp25 ribu. Selain itu, datanglah ke warung sederhana ini sekitar jam 12.00−13.00.

Seenak sop masakan rumah

Saat itu, e-preneur.co datang kurang lebih jam 15.00 lantaran kereta api terlambat masuk ke Stasiun Kebumen. Ketika masuk ke Warung Sop Bu Jum, seorang perempuan yang sudah sepuh (berumur 80an tahun) namun kecantikan masa lalunya belum luntur, menyambut dengan sangat ramah dan langsung menanyakan pesanan kami.

Dari sedikit obrolah, tahulah e-preneur.co jika beliau adalah Bu Jum. Karena usia, kini, beliau hanya menyambut para tamu dengan duduk di kursi dengan wajah teduh dan suara yang lembut.

Selanjutnya, kami menyantap nasi sop yang panas, sesuai lidah, dan dalam porsi yang lumayan besar itu. e-preneur.co juga menyomot tempe tepung goreng dan kerupuk udang, lalu mengakhiri makan yang sudah kesiangan itu dengan segelas teh manis panas. Rasa lelah dan lapar pun langsung menguap…Alhamdulillah.

Check Also

Ketika Para Perantau Kangen dengan Kampung Halamannya

Bubur Samin Bubur Samin bukanlah makanan tradisional Solo, tapi menjadi menu takjil yang ikonik di …