Home / Inovasi / Bukan Sekadar Alternatif Pangan, Tapi Juga Memiliki Manfaat Kesehatan

Bukan Sekadar Alternatif Pangan, Tapi Juga Memiliki Manfaat Kesehatan

Beras Mutiara

Dengan mengolah campuran tepung singkong dengan tepung jagung, KUB Mutiara Baru pun menghasilkan beras analog yang ternyata baik bagi kesehatan. Imbasnya, beras yang diberi nama Beras Mutiara ini diminati kalangan menengah ke atas

e-preneur.co. Suatu ketika, Desa Plumbon, Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah, mengalami panen raya. Imbasnya, bahan pangan pun melimpah. Salah satunya yakni singkong.

Lalu, sebuah kelompok PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) setempat yang kemudian berkembang menjadi Kelompok Usaha Bersama (KUB) mengolahnya menjadi mocaf. Mocaf merupakan singkatan dari modified cassava flour atau tepung singkong.

Namun, setelah menghasilkan mocaf dalam jumlah yang sangat banyak, muncul masalah baru yakni hanya sedikit yang terjual. “Lantas, kami mengajukan masalah ini ke dinas tenaga kerja di Selang dan minta dilatih. Mengingat, saat itu sedang ada program pembuatan beras analog dan saya tertarik,” tutur Muhrodi, Ketua KUB Mutiara Baru.

Tahun 2015, hadirlah beras analog yang terbuat dari campuran mocaf dan tepung jagung yang kemudian diberi nama Beras Mutiara. Berdasarkan penelitian dari Universitas Negeri Semarang dan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, diketahui bahwa Beras Mutaiara baik bagi kesehatan. Dalam arti, mampu mengatasi diabetes dan dapat digunakan untuk diet.

“Meski masyarakat menanggapi dengan baik kehadiran Beras Mutiara, tapi kami ragu dengan pasarnya. Karena, pasti bukan masyarakat menengah ke bawah,” kisahnya. Ternyata, benar. Ketika dipasarkan ke warung-warung, masyarakat menengah ke bawah tidak begitu tertarik.

Dapat digunakan untuk mengatasi diabetes dan diet

Akhirnya, KUB Mutiara Baru “melempar” Beras Mutiara ke pasar moderen. Hasilnya, bisa “berjalan”, meski pelan-pelan. Mengingat, mesin yang digunakan hanya mampu menghasilkan 100 kg dalam sekali berproduksi. Sehingga, belum mampu memenuhi semua pesanan.

Dalam perjalanannya, Beras Mutiara yang mayoritas penggemarnya dari etnis Tionghoa ini sudah dapat dijumpai di 23 cabang Indomaret, Toserba Jati Baru, dan Rita Pasaraya yang semuanya berlokasi di Kebumen. Selain itu, beras dengan tagline “Beras Sehat” ini juga dapat ditemui PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) dan Griya Pamer Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah).

“Melalui situs PLUT, diketahui bahwa Beras Mutiara juga telah memenuhi pesanan dari Bogor dan Riau. Tapi, sayang, masih terkendala oleh ongkos kirim yang lebih mahal ketimbang harga barangnya,” ungkapnya. Sekadar informasi, Beras Mutiara dikemas dalam plastik dengan bobot 500 gr dan 250 gr.

Namun, ternyata, “masalah” belum selesai. Mengingat, memasak beras ini tidaklah mudah. Jika tidak bisa memasaknya, maka hasilnya berupa nasi yang keras. Tapi, bila bisa memasaknya, maka akan dihasilkan nasi yang kenyal. Sementara untuk membuatnya enak, maka nasi sebaiknya diolah menjadi nasi uduk atau nasi goreng.

“Nasi ini tidak seenak nasi yang biasa kita makan. Karena itu, sebaiknya diolah menjadi nasi uduk atau nasi goreng. Kalau ingin menyantapnya begitu saja, maka sebaiknya lauknya sangat berbumbu,” bebernya.

Tapi, tidak berarti tidak ada jalan keluar. Untuk mengatasi keribetan memasak beras analog ini, KUB Mutiara Baru akan menghadirkan Beras Mutiara cepat saji. Untuk menyantapnya tinggal menuanginya dengan air panas, laiknya membuat mie instan. “Kami sedang menunggu mesinnya,” tambahnya.

Seiring dengan meningkatnya permintaan, Muhrodi yakin jika Beras Mutiara memiliki prospek bisnis yang bagus. “Kalau dulu, dari 100 kg Beras Mutiara yang dihasilkan, hanya 100 kemasan @500 gr yang laku. Sekarang, minimal 800 kemasan. Bahkan, jika sedang ada permintaan atau pameran, bisa melonjak hingga 3.000 kemasan,” pungkasnya.

Tidak mengherankan, bila kemudian Beras Mutiara mengantarkan KUB Mutiara Baru menerima penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara 2015 dari Presiden Joko Widodo.

Check Also

Cucian Bersih, Ekosistem Terjaga

Deterjen Minim Busa Isu ramah lingkungan membuat para pelaku usaha terus menggali ide untuk menciptakan …