My Hobby, My Business
Gunawan Ardiyanto
(AGOEN Consultant)
Tepat setahun Pandemi Covid-19. Terjadi banyak perubahan di berbagai lini kehidupan, baik itu pekerjaan, pendidikan, maupun dunia bisnis.
Sebab, selama Pandemi Covid-19, kita menjadi jarang ke luar rumah. Lama di rumah membuat kita jenuh, gabut (gaji buta), dan lalu berusaha mencari alternatif cara untuk mengusir kebosanan.
Banyak cara dilakukan orang untuk mengatasi kegabutan ini. Ada yang nonton televisi, nonton youtube, online meeting, naik sepeda di dalam komplek perumahan, dan sebagainya.
Di dunia pekerjaan, banyak yang melakukan pembatasan kegiatan untuk berkumpul atau bertemu secara langsung. Pimpinan perusahaan memutuskan beberapa kebijakan, misalnya membatasi kehadiran karyawan menjadi sekitar 50% saja atau dengan cara hadir bergiliran terjadwal, sementara sebagian kegiatan dijalankan dengan cara online meeting.
Begitu juga di dunia pendidikan. Anak-anak sekolah atau kuliah secara online. Efek positifnya yakni anggota keluarga menjadi lebih banyak waktu berkumpul di rumah.
Salah satu yang bisa kita lakukan untuk mengisi waktu luang yaitu dengan menjalankan hobi. Seperti, olah raga, memelihara binatang peliharaan, atau menanam tanaman hias.
Jika ditekuni, hobi juga bisa menjadi ladang bisnis
Akhir-akhir ini, banyak orang, khususnya Ibu-ibu di rumah, demam tanaman hias, baik kembali ke jenis tanamanan hias djadoel maupun tanaman kekinian. Untuk tanaman hias djadoel, misalnya kuping gajah, lidah mertua, suplir, dan anggrek. Sedangkan untuk tanaman hias kekinian, seperti keladi-keladian,
Untuk penanamannya, bisa langsung di tanah, bisa juga ditanam di dalam pot. Saat ini, tersedia pot dalam berbagai ukuran (besar, kecil, gantung, atau menempel di dinding rumah), demikian pula dengan bahan pembuatannya (tanah liat, plastik, sabut kelapa, atau rangkaian akar-akaran).
Ada beberapa manfaat yang bisa kita ambil dengan menanam tanaman hias, seperti menjalankan hobi atau kesenangan, menimbulkan kepuasan dan kedamaian ketika memandangnya. Bahkan, tanaman hias pun baik bagi kesehatan kita. Karena, dengan melakukan kegiatan menanam tanaman hias, secara fisik kita berolah raga, bergerak, dan akhirnya mengeluarkan keringat.
My Hobby My Business, bisa dijadikan slogan semasa Pandemi Covid-19. Kita bisa mejalankan hobi, berolah raga, mendapat kesenangan. Bahkan, jika ditekuni juga bisa menjadi ladang bisnis dan menghasilkan uang.
Anda juga bisa mengombinasikan hobi satu dengan hobi lainnya. Misalnya, Anda mempunyai hobi gowes atau bersepeda. Nah, manfaatkan waktu saat gowes untuk hunting tempat-tempat yang memiliki koleksi tanaman hias yang sedang digemari publik.
Sementara untuk menambah koleksi, Anda bisa barter dengan rekan-rekan sehobi, seperti bertukar anakan tanaman hias. Kolaborasi lebih baik daripada kompetisi yang tidak sehat atau saling menjatuhkan.
Peluang bisnis tanaman hias ada pada:
- Menjual pot besar, kecil, gantung, atau pot yang dibuat dari tanah liat, plastik, polyethylene.
- Menjual media tanam, baik itu tanah, sabut kelapa, akar tanaman yang dirangkai.
- Menjual pupuk, baik pupuk padat maupun cair organik.
- Menjual bibit tanaman hias atau anakannya.
Cara berpromosi:
- Menggunakan media sosial, seperti facebook, fanpage, instagram, whatsapp group, youtube, tiktok.
- Membentuk komunitas penggemar tanaman hias sebagai sarana kumpul bareng.
- Membuat pameran atau ekspo sebagai ajang jual beli di tempat umum.
Untuk jangka panjang, Anda bisa menekuni hobi tanaman hias ini dengan membuat channel youtube dengan tema fokus pada pembahasan materi tanaman hias. Dengan berjalannya waktu, bertambahnya subscriber dan viewer di youtube Anda, akan dapat dihasilkan passive income.