Home / Agro Bisnis / Nilai Jualnya Lumayan Tinggi

Nilai Jualnya Lumayan Tinggi

Ubur-ubur

95% tubuhnya terbuat dari air, tidak bertulang belakang, serta tidak memiliki mata dan otak. Tapi, makhluk ini mempunyai sejumlah manfaat terhadap kehidupan manusia. Termasuk, membantu perekonomiannya. Itulah, ubur-ubur yang disediakan alam untuk manusia

e-preneur.co. Laut menyimpan banyak misteri. Di kedalaman air yang senyap terdapat kehidupan yang unik, aneh, dan mengerikan, tapi sekaligus juga mempersona dan menakjubkan.

Salah satu hal yang menakjubkan itu yakni keberadaan ubur-ubur. Sebab, hampir 95% tubuh hewan ini tersusun oleh air dan tidak bertulang belakang (invertebrata atau avertebrata). Selain itu, makhluk transparan dan bertentakel yang menjuntai dari bagian bawah tubuhnya ini mempunyai banyak keistimewaan.

Keistimewaan itu yakni ubur-ubur dapat hidup hampir di segala iklim. Di samping itu, sebagian besar ubur-ubur berbahaya bagi makhluk lain.

Ya, sebagian ubur-ubur mempunyai cairan beracun dalam tentakelnya. Makhluk tembus pandang ini, menangkap mangsanya dengan menyemprotkan racun tersebut. Dengan cara itu pula, ubur-ubur membunuh musuh-musuhnya.

Selain itu, juga terdapat ubur-ubur yang mempertahankan dirinya dengan memancarkan cahaya. Sehingga, membingungkan musuh-musuhnya. Musuh ubur-ubur yakni kura-kura, burung laut, dan Ikan Paus.

Keistimewaan lainnya, ubur-ubur adalah hewan air yang tidak dapat dikategorikan ikan. Karena itu, pada mulanya, para nelayan menganggapnya tidak mempunyai nilai ekonomi, laiknya ikan.

Mengandung protein yang sangat tinggi

Padahal, di Jepang, Korea, dan Cina, binatang yang layu dan lalu mati jika terpapar sinar matahari ini sangat berharga. Sebab, setelah diolah secara khusus, ubur-ubur dapat dijadikan menu utama yang bernilai tinggi. Di restoran-restoran besar di Cina, khususnya, menu berbahan ubur-ubur kerap dicari pelanggan.

Di samping itu, ubur-ubur yang sudah dikeringkan juga dapat diolah menjadi camilan yang lezat. Camilan yang mengandung protein hewani dalam kadar tinggi tersebut, banyak ditemui di berbagai mal di Jepang dan digemari para remaja negara itu.

Dalam perjalanannya, para nelayan di Indonesia, khususnya, mengetahui bahwa hewan yang disebut juga jellyfish ini mempunyai nilai jual yang lumayan tinggi. Sehingga, saat “musim ubur-ubur”, perekonomian mereka terbantu. Memang, jika dihitung per ekor hanya dihargai ribuan rupiah, tapi sekali melaut, mereka bisa mengumpulkan ratusan ekor.

Hasil tangkapan itu, biasanya dijual ke pengepul yang lalu mengolahnya menjadi bahan mentah siap pakai. Selanjutnya, dipasok ke berbagai restoran dan hotel berbintang.

Keistimewaan berikutnya yaitu binatang yang tidak memiliki mata dan otak itu, mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Demikian menurut Prof. Osama Shimomura, Martin Chalfie, dan Roger Tsien, yang meraih Nobel setelah selama 30 tahun meneliti ubur-ubur untuk kepentingan dunia kedokteran.

Dengan hasil penelitian itu, para dokter di seluruh dunia menjadi dapat memantau perjalanan penyakit hingga terjadi kerusakan jaringan dengan jelas. Karena ekstrak protein GFP dalam melakukan perjalanannya dalam jaringan, bersinar seperti ubur-ubur berenang di kegelapan laut.

Ekstrak protein yang berpendar hijau, diekstraksi dari ubur-ubur jenis Aequorea Victoria. Dengan teknologi tersebut, zat protein dari ubur-ubur bisa digunakan untuk kepentingan lain. Seperti, Tes DNA, serta pengobatan rematik dan radang sendi.

Sayang, ubur-ubur belum dapat dibudidayakan.

Check Also

Menyehatkan Konsumennya, Menguntungkan Petaninya

Beras Hitam Organik Meski buruk rupa, tapi kaya manfaat kesehatan. Tidak mengherankan, bila peminat Beras …