Bolu Pisang Barangan
Pisang dikenal sebagai buah yang mempunyai manfaat kesehatan. Karena itu, banyak makanan kecil berbahan baku pisang. Tidak terkecuali, Bolu Pisang Barangan yang menggunakan pisang khas Sumatra Utara. Imbasnya, bolu ini bukan cuma enak dan menyehatkan, tapi juga unik. Para wisatawan pun mulai tertarik untuk menjadikannya alternatif oleh-oleh
e-preneur.co. Jika berbicara tentang oleh-oleh khas Medan, maka yang terbayang dalam benak pastilah Bika Ambon, Bolu Gulung, Lapis Legit, atau Pancake Durian. Padahal, ada Bolu Pisang Barangan yang juga layak dibawa pulang.
Hadir sejak Juni 2012, panganan ini mengandalkan pisang yang dikenal sebagai buah yang sarat vitamin. Hasilnya berupa bolu yang lezat dan bertekstur lembut. Lebih dari itu, berbeda dengan bolu pisang pada umumnya. Karena, menggunakan Pisang Barangan yang notabene salah satu buah khas Sumatra Utara (Sumut).
“Saya dan suami berpikir bagaimana caranya agar Medan mempunyai produk kuliner yang dapat dikenal masyarakat, khususnya para wisatawan. Karena saya suka memasak, maka saya kreasikan pisang sebagai bahan baku bolu. Saya gunakan pisang, karena buah ini memiliki banyak manfaat kesehatan dan sebagian besar dari kita sudah mengonsumsinya dari bayi,” tutur Finanda Sarah Siregar, pemilik usaha Bolu Pisang Barangan.
Untuk membuat Bolu Pisang Barangan ini, ia melakukan beberapa kali uji coba hingga menghasilkan racikan yang pas yakni Bolu Pisang yang mengenyangkan, sekaligus menyehatkan dan enak. “Alhamdulillah, masyarakat menerima,” lanjutnya.

Namun, lantaran tanpa tambahan bahan pengawet dan bahan bakunya didominasi pisang, maka Bolu Pisang Barangan ini hanya bertahan 2‒3 hari dalam suhu ruang atau empat hari dalam kulkas. “Kendati disimpan dalam kulkas, rasa dan teksturnya tidak akan berubah,” katanya.
Meski begitu, bolu yang memiliki sepuluh varian rasa (original, strawberry, blueberry, keju, dan lain-lain) ini sudah memiliki cukup banyak pembeli di luar Medan dan Sumut, seperti Jakarta dan Surabaya. “Sejauh ini, memang baru Jakarta dan Surabaya yang memesan, Karena, adanya jaminan pengiriman satu hari sampai,” tambahnya.
Kendati disimpan dalam kulkas, rasa dan teksturnya tidak akan berubah
Peluangnya? Menurut perempuan yang membuka toko di Jalan Kapten Muslim, Medan, ini dengan mengamati respon masyarakat, Bolu Pisang Barangan akan mampu bersanding dengan oleh-oleh Medan yang sudah lebih dulu hadir.

“Saya optimis dengan hal itu. Untuk itu, kami akan memperbanyak promosi. Salah satunya, dengan roadshow menggunakan moko (mobil toko) di Jalan Mojopahit (kawasan oleh-oleh khas Medan, red.). Sehingga, para wisatawan akan mengetahui kalau ada makanan baru yang juga dapat dijadikan oleh-oleh,” paparnya.
Selain itu, Finanda juga berencana membuka cabang. “Semakin banyak cabang, akan semakin mudah mengenalkan Bolu Pisang Barangan ke masyarakat,” pungkasnya.