Bakso Batok 77
Meski warung bakso bertebaran di mana-mana, tapi setiap kehadiran warung bakso baru hampir selalu diserbu pengunjung. Hal ini, terjadi pula pada Bakso Batok 77 yang sejak kehadirannya selalu didatangi ratusan pengunjung setiap harinya. Melihat prospek usahanya sangat bagus, Siska pun melebarkan sayap usahanya ke seluruh Nusantara melalui kemitraan
e-preneur.co. Bakso. Kudapan ini disukai semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa. Selain itu, makanan ini dapat dengan mudah ditemui, dari pedagang kakilima hingga restoran kelas atas.
Adalah Bakso Batok77, sebuah “brand” bakso yang populer di Pangkal Pinang. Menurut Maria Siska Irianingsih, di Pangkal Pinang, ada ratusan warung bakso. Tapi, tidak ada satu pun yang unik.
“Lalu, saya ingin membuat sesuatu yang unik. Hingga, terpikirlah untuk menggunakan mangkok dari batok kelapa,” ujar pemilik Bakso Batok 77 ini. Imbasnya, jumlah pengunjung warung baksonya mencapai 200‒300 orang/hari.
Untuk mangkok batok kelapanya, perempuan yang akrab disapa Siska itu melanjutkan, didesainkan secara spesial oleh koleganya di Jawa. “Sehingga, sangat menarik perhatian pengunjung. Selain itu, kami juga menjaga higienitasnya,” kata Siska, yang penyuka baksonya memiliki rentang usia 18‒45 tahun.
Namun, bukan berarti terobosan telah usai. Sejak berdiri (tahun 2010), Bakso Batok 77 terus melakukan inovasi produk hingga bisa diterima lidah para pengunjung di Pangkal Pinang khususnya dan lidah orang-orang Indonesia pada umumnya. “Imbasnya, mereka akan datang lagi ke warung Bakso Batok 77,” ucapnya.
Inovasi itu melahiran beraneka varian menu, seperti Bakso Batok Keju, Bakso Batok Daging, Bakso Batok Ceker, Bakso Batok Spesial, Bakso Batok Spesial Tulang, dan Bakso Batok Telur Puyuh. “Kuahnya terbuat dari kaldu sapi asli. Sehingga, menurut orang-orang di sini, rasanya ‘menggigit’,” ujar Siska, yang membuka usahanya di Jalan Sungai Selan, Pangkal Pinang.
Mangkok batok kelapa ini membuat pengunjung sangat tertarik
Tidak mengherankan, jika kehadiran warung bakso ini semakin dikenal luas di Ibukota Provinsi Bangka Belitung itu. Selain, juga karena promosi yang tiada henti di media setempat.
Warung Bakso Batok 77 yang mampu menampung 40 orang ini, setiap hari mampu membukukan omset rata-rata Rp700 ribu. Omset ini akan meningkat secara signifikan pada hari-hari libur. Imbasnya, belum setahun usaha ini berjalan, sudah balik modal.
Hal ini, membuat Siska berani melakukan ekspansi baik di wilayah Pangkal Pinang maupun ke seluruh Indonesia, dengan pola kemitraan. Dengan masa kerja sama dua tahun, serta tanpa brand fee dan advertising fee, Bakso Batok 77 menjanjikan pada mitra sudah bisa break even point dalam tempo 5‒6 bulan.