Home / Kiat / Bertumbuh dengan Prinsip Berbisnis Hati-hati dan dengan Hati

Bertumbuh dengan Prinsip Berbisnis Hati-hati dan dengan Hati

Car Care

(Autofit)

 

Sektor bisnis otomotif dan turunannya di Indonesia masih akan terus berkembang. Imbasnya, persaingan yang sangat ketat tidak dapat dihindari. Meski hal tersebut lumrah, tapi menurut Fitriyanto, menjalankan bisnis dalam dunia otomotif harus tetap hati-hati, tanpa mengabaikan unsur hati nurani. Dengan prinsip itu, usaha car care-nya pun terus bertumbuh dan berkembang menjadi bisnis-bisnis yang lain

 

e-preneur.co. Ruas jalan di seantero Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi nyaris tidak pernah lengang, setiap hari dan setiap jam. Bahkan, jalan “tikus” sekalipun. Semuanya dirayapi sepeda motor dan mobil, baik hari kerja maupun hari libur.

Sementara produsen sepeda motor dan mobil, terus menawarkan produk-produk terbaru. Dan, konsumen siap menyambutnya. Terkadang, rela indent.

Bergairahnya bisnis otomotif, tentu saja ikut mendongkrak bisnis turunannya. Tidak terkecuali, bisnis perawatan mobil (car care) seperti yang dilakoni Fitriyanto, owner Autofit. “Sektor otomotif masih akan berkembang,” tegas Fitriyanto.

Namun, laiknya bisnis yang prospektif, persaingannya juga ketat. “Merek yang beredar di pasaran banyak sekali. Tapi, sebenarnya, produsennya hanya ada tiga atau empat,” ujar Fitriyanto, yang menjadi salah satu produsen car care dan juga menjual produk dalam bentuk blank label.

Keberadaan blank label, pria asal Purbalingga ini melanjutkan, seringkali justru membuatnya bertarung dengan merek lain yang notabene produk Autofit tapi dilabeli merek lain. “Secara produksi, saya tidak terpengaruh dengan banyaknya pemain. Namun, kesempatan untuk menjual langsung ke konsumen menjadi berkurang,” ungkapnya.

Tapi, inilah bisnis. Lagipula, tidak ada salahnya berbagi rezeki dengan pihak lain. “Memang bisnis ini saya jalankan dengan hati-hati. Namun, lebih penting lagi dijalankan dengan hati,” lanjutnya.

Bisnis yang prospektif akan diikuti oleh persaingan yang ketat

Autofit yang memiliki sejumlah produk ini, telah memiliki pasar yang mapan di sejumlah Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Tapi, demi pertumbuhan lebih pesat lagi, Fitriyanto juga bermain di sektor ritel dengan masuk ke bengkel-bengkel umum.

Bengkel umum memang mempunyai karakteristik yang berbeda dibandingkan bengkel resmi. Bengkel umum, biasanya merawat dan memperbaiki mobil-mobil dari berbagai merek. Sehingga, edukasi penggunaan produk jauh lebih sulit dibandingkan bengkel resmi, yang merawat mobil dengan satu merek tertentu.

Selain memasuki pasar ritel, Fitriyanto juga masuk ke pasar industri. Berbeda dengan mesin-mesin mobil dan sepeda motor, mesin-mesin industri jauh lebih besar.

Meski masih nol dalam dunia perawatan mesin-mesin besar, ia tidak segan belajar. Termasuk, melakukan survey dan bertanya ke sejumlah engineer untuk mengetahui tentang kebutuhan chemical perawatan di dunia mesin industri.

“Untuk tiga kategori pasar tersebut, merek produknya berbeda-beda. Untuk pasar bengkel resmi menggunakan produk dengan merek Autofit, Fisco untuk bengkel umum dan ritel, serta Fitex untuk pasar industri,” pungkas Fitriyanto, yang sudah mempatenkan merek Autofit.

Untuk mengantisipasi sejumlah program ekspansinya, Fitrinyanto berinvestasi dengan membeli lagi satu set mesin produksi. Selain itu, ia juga  membangun sebuah pabrik baru. Karena, kapasitas tempat produksi yang sekarang sudah tidak mencukupi lagi.

Check Also

“Naik Kelas” dengan Mengganti Gerobak Dorong dengan Outlet Permanen Berkonsep Restoran

Bakmi Gila Usaha kakilima banyak diminati para pelaku usaha. Selain itu, konsep PKL mempunyai potensi …