e-preneur.co epreneurship online magazine
Related Articles
Bantal Hias
Katakan dengan bantal. Begitulah tren untuk mengungkapkan rasa sayang atau terima kasih, yang berlaku sekarang. Sebab, dibandingkan dengan bunga, misalnya, bantal tidak mengenal usia, jenis kelamin, awet, dan harganya terjangkau, serta fungsional
e-preneur.co. Tidak semua usaha dibangun dengan modal besar. Contoh, usaha pembuatan bantal hias yang dibangun Oriana Rekrisna dan kawan-kawannya, yang hanya dengan modal Rp200 ribu.
Pada pertengahan tahun 2012, Ori, begitu ia akrab disapa, diajak oleh temannya, Rizky Dwiputra, untuk membangun usaha. Selanjutnya, mereka menggandeng seorang teman lagi, Rican Simanjuntak.
Kala itu, yang terbayang dalam benak Ori hanyalah membangun usaha yang dapat membuat sesuatu yang baru dalam hidupnya. Dan, setelah menimbang-timbang, akhirnya ia memutuskan membuat dekorasi dari suvenir dari bantal hias.
Menurutnya, usaha ini masih mempunyai peluang yang besar untuk maju. Kebetulan, Rizky mempunyai kemampuan membuat bantal hias.
“Prospek usaha pembuatan bantal ini bagus ke depannya. Pemainnya masih belum banyak,” kata Ori, saat ditemui di workshop-nya yang terletak di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Lalu, dengan modal Rp200 ribu itu, mereka membeli bahan dasar untuk membuat bantal hias, seperti kain cotton, dracon, gunting, benang, dan jarum. Kemudian, mereka berbagi tugas di mana Rizky sebagai pembuat bantal hias, sementara Ori dan Rican mengurusi bagian pemasaran dan mencari bahan-bahan untuk membuat bantal hias.
Bantal, pada dalam perjalanannya, bukan hanya berfungsi sebagai pelengkapan tidur. Bantal juga bisa berfungsi sebagai gift untuk momen-momen tertentu, misalnya, ulang tahun, pernikahan, dan sebagainya.
Karena itu, menurut Ori, para pelaku usaha pembuatan bantal hias harus jeli dan kreatif melihat keinginan konsumen. Jika tidak, maka produk yang dihasilkan akan sama dengan pelaku usaha sejenis dan itu tidak menarik.
Bantal hias kami dibuat sesuai dengan keinginan konsumen
Untuk itu, ia dan kawan-kawannya melakukan inovasi. Apalagi, mereka memiliki segudang kreasi yang jarang dipakai para pelaku usaha pembuatan bantal hias yang lain.
Selain itu, mereka menyanggupi setiap bentuk yang dipesan konsumen dan menyelesaikannya tepat waktu. Imbasnya, usaha mereka pun semakin maju.
“Bantal hias yang kami buat tidak sama dengan yang ada di pasaran. Bantal hias kami dibuat sesuai dengan keinginan konsumen. Mau sesulit apa pun pembuatannya, kami berusaha membuatnya. Karena, jika konsumen puas dengan produk kami, pasti nanti mereka akan kembali lagi ke kami. Di samping itu, mereka juga akan mempromosikannya kepada orang-orang terdekat mereka. Jadi, secara tidak langsung, mereka menjadi marketing kami,” jelasnya.
Mereka juga selalu melihat tren yang sedang berkembang dalam masyarakat dan yang sedang digandrungi masyarakat, khususnya anak-anak. Imbasnya, ketika mereka membuat bantaal hias dalam bentuk (tokoh kartun) SpongeBob Square Pant boleh dikata laku keras.
Di tiga bulan pertama berproduksi, Ori dan kawan-kawannya membuat minimal 50 pieces/bulan. Dalam perkembangannya, kapasitas produksi terus meningkat setiap bulannya. Terutama, saat libur sekolah.
Dari kapasitas produksi tersebut, 70% dalam bentuk bantal hias dan 30% dalam bentuk bantal kursi dan bantal-guling untuk tidur. “Bantal hias yang paling laku. Dalam sebulan bisa laku 50 pieces,” kata Ori, yang menjual bantal hiasnya dengan harga sesuai kualitas dan ukuran.
Sementara sebagian besar konsumen yang datang ke workshop mereka yakni para reseller, yang kemudian menjualnya lagi ke masyarakat. Mereka tidak hanya datang dari Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), melainkan juga dari kota-kota lain di Jawa dan Sumatra.
“Kalau dihitung dari sisi uangnya, omset kami belum besar. Tapi, kalau dihitung dari banyaknya pesanan, sudah banyak,” pungkasnya.
