The Journey
Ketentuan memakai busana berpotongan serba longgar dan tertutup, tidak membatasi kreativitas Si.Se.Sa dalam menawarkan ide-ide baru, yang dituangkan dalam koleksi The Journey. Bukan cuma itu, Si.Se.Sa juga melengkapi koleksi busananya dengan aneka tas berkualitas prima
e-preneur.co. Si.Se.Sa, label yang merupakan kependekan dari nama tiga kakak beradik Siriz Tentani, Senaz Nasansia, dan Sansa Enandera, mengamati adanya pertambahan peminat busana muslim dari waktu ke waktu dan menganggapnya sebagai sebuah perjalanan, serta menjadikannya sebagai insiprasi 4th Si.Se.Sa Annual Fashion Show 2019 yang kemudian diberi tajuk The Journey. The Journey yang digelar di The Tribrata, Jakarta, pada 19 Maret 2019 merekam beragam kegiatan sepanjang hari para wanita berhijab, yang di dalammya terbersit harapan agar pemakai hijab istiqomah atau bersikap teguh dan konsekuen terhadap apa yang menjadi pilihan mereka.
“Kami berharap, koleksi kami dapat menjadi dorongan agar istiqomah dalam mengenakan pakaian tertutup. Bagi mereka yang baru berhijab, akan bertambah mantap. Bagi yang sudah lama berhijab, akan mendapat tawaran baru untuk tampil semakin gaya,” ujar Sansa Enandera, Creative Director Si.Se.Sa.
Si.Se.Sa menyadari bahwa untuk teguh berpendirian dalam mengenakan penutup tubuh yang sesuai dengan kaidah agama dalam berbusana, seorang muslimah harus lebih dulu melewati langkah bertahap. Oleh karena itu, The Journey memperlihatkan khasanah busana muslimah yang begitu beragam, yang ditampilkan dalam 80 koleksi dan terbagi dalam sembilan babak.
Si.Se.Sa menyadari bahwa untuk teguh berpendirian dalam mengenakan penutup tubuh yang sesuai dengan kaidah agama dalam berbusana, seorang muslimah harus lebih dulu melewati langkah bertahap
Kesembilan babak tersebut yakni pertama, Si.Se.Sa Blue Label. Duapuluh set busana ready-to-wear bergaya dinamis dengan bahan ringan seperti sifon, jersey, dan crepe langsung mengisi panggung peragaan. Kedua, Luxury Goods Handbags di mana mata penonton akan difokuskan pada satu hal yang berbeda dalam babak ini. Ya, untuk pertama kalinya Si.Se.Sa memperkenalkan dan meluncurkan tas. Tas yang terbuat dari kulit asli dan berkualitas premium karena diproduksi di Italia ini, tersedia dalam empat bentuk yang masing-masing berwarna hitam, navy blue, beige, peach, grey, dan ungu.
Ketiga, Prayer Set yakni perangkat shalat yang merupakan penawaran terbaru dari Si.Se.Sa untuk melengkapi koleksi. Terutama, untuk beribadah di rumah. Si.Se.Sa menawarkan delapan ragam mukena cantik dari bahan halus berimbuh frills dalam aneka pilihan warna dan model. Keempat, Umroh and Hajj Collections. Si.Se.Sa merancang khusus busana satu-potong dan dua-potong untuk umroh dan haji yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan saat melakukan ibadah di Tanah Suci. Kelima, Si.Se.Sa Sport. Menjadi koleksi tetap setelah koleksi ini digelar tahun lalu. Kali ini ide datang dari arena balap mobil.
Keenam, Street Wear Monogram. Monogram SSS menjadi penanda dan benang merah untuk delapan ragam Si.Se.Sa Orange Label, yang dibubuhkan di atas busana berbahan denim, kaos, dan rajut. Ketujuh, Tulle Collections. Koleksi ini, datang dari Violet Label yang selalu hadir dalam rancangan classy, serta mengusung keanggunan dan kemewahan para wanita dalam berbusana. Kedelapan, Black Diamond Collections. Walau pun baju-baju serba hitam yang dihadirkan tidak memperlihatkan lekuk tubuh seorang wanita, bentuk longgarnya memiliki dimensi lain saat diolah dengan siluet, potongan, gaya, dan detil yang kreatif.
Kesembilan, Si.Se.Sa Couture. Tiga busana couture menjadi pembukti bahwa pengalaman diperlukan untuk menangani busana inggil. Kesepuluh, Kebaya Syar’i. Menciptakan rancangan kebaya tradisional dengan padanan kain batik dalam versi syar’i menjadi tantangan tersendiri, yang berhasil ditaklukkan Si.Se.Sa. Kebaya kutubaru dan kebaya panjang tetap terlihat sebagai kebaya, meski telah berubah siluet menjadi serba longgar. Koleksi Kebaya Syar’i menutup pergelaran The Journey dengan manis. Simak foto-fotonya melalui koleksi Tim Muara Bagdja berikut ini.