Home / Agro Bisnis / Mini Buahnya, Maksi Harga Jualnya

Mini Buahnya, Maksi Harga Jualnya

Pepaya California

 

Kendati ukurannya cuma separuh dari pepaya pada umumnya, tapi nilai jual Pepaya California terbilang tinggi untuk harga per kilogramnya (di tingkat petani). Bahkan, jauh lebih tinggi daripada Pepaya Bangkok. Tidak mengherankan, bila banyak permintaan. Sayang, para petaninya belum mampu memenuhi keseluruhan permintaan

 

e-preneur.co. Apakah Anda sudah pernah mengonsumsi IPB9? Belum? Bagaimana kalau Pepaya California? Mungkin sudah, ya? Atau, setidaknya pernah mendengarnya.

Padahal, sebenarnya, baik IPB9 maupun Pepaya California merupakan buah yang sama. Dalam arti, pepaya ini merupakan hasil pemuliaan tanaman yang dilakukan oleh Pusat Kajian Buah-buahan Tropika, Institut Pertanian Bogor (PKBT−IPB). Karena itulah, dinamakan IPB9.

Sementara embel-embel California yang menempel pada buah ini sekadar nama komersial, agar lebih laku dijual. Apalagi, sebuah sumber menyatakan bahwa pepaya ini sebenarnya berasal dari Amerika Tengah dan Karibia.

Namun, apa pun itu, yang jelas salah satu varian pepaya unggul ini banyak diincar orang. Dengan demikian, ia telah mempunyai pangsa pasar tersendiri yang lebih menjanjikan ketimbang jenis-jenis pepaya lain.

Hal ini terjadi, sebab, secara fisik, Pepaya California memiliki bentuk silindris dan pangkal buah yang agak menjorok ke dalam. Sementara dagingnya berwarna merah jingga, bertekstur keras dan lebih tebal daripada pepaya-pepaya lain, serta rasanya cukup manis dengan tingkat kemanisan 10−11 brix.

Pepaya California memiliki harga jual yang relatif stabil, baik di tingkat petani maupun di pasar

Di samping itu, buah dengan berat rata-rata 1,4 kg dan bisa mencapai berat maksimal 2,3 kg ini juga tahan simpan. Sehingga, memudahkan pengiriman jarak jauh.

Lebih daripada itu semua, nilai jualnya juga terbilang tinggi untuk harga per kilogramnya (di tingkat petani). Bahkan, jauh lebih tinggi daripada Pepaya Bangkok. Padahal, ukuran rata-rata Pepaya California cuma separuh dari pepaya pada umumnya.

Untuk budidayanya, pepaya yang sudah dapat dipanen tujuh bulan setelah ditanam (dengan tinggi sekitar 1 meter, red.) ini, sama saja dengan jenis-jenis pepaya lain yaitu di lahan kering atau perkebunan. Dan, masih sama dengan pepaya-pepaya lain, Pepaya California yang mampu berbuah hingga berumur tiga tahun ini juga berbuah sepanjang tahun. Sementara dari setiap pohonnya, rata-rata mampu dihasilkan 60 buah atau setara dengan 84 kg.

“Pola tanam yang paling bagus yaitu dengan sistem intensif. Karena, dengan pengolahan yang bagus dan benar-benar diperhatikan baik perawatan, irigasi, kebersihan lingkungan tanaman sampai pemupukan yang benar dan berimbang, akan menghasilkan panen yang sangat tinggi baik kualitas maupun kuantitas,” kata Nurul Furqon, pemilik dan pengelola Agro Tani Putra Gemilang Farm (ATPGF).

ATPGF berdiri pada tahun 1994. Setelah malang-melintang menekuni budidaya melon dan semangka, tahun 1998, ATPGF beralih mengembangbiakkan Pepaya Bangkok. Lantas pada tahun 2003 hingga sekarang, beralih lagi pada pembudidayaan Pepaya California dengan wilayah cakupan Bogor, Subang, Cilacap, Kebumen, serta Magelang dan sekitarnya. Sementara mitra plasmanya yang terbesar berada di Subang, Purwakarta, Garut, Tasikmalaya, Purworejo, Temanggung, Yogyakarta, dan sekitarnya.

Di awal usahanya, ATPGF memiliki lahan seluas 40 ha yang ditanam 70 ribu pohon pepaya di mana 50% di antaranya Pepaya California, sedangkan sisanya Pepaya Bangkok, Pepaya Golden Zene (IPB4), Pepaya Hawaii, dan Pepaya Red Lady. “Jumlah pohon Pepaya California lebih banyak ketimbang yang lain. Sebab, permintaan pasar akan Pepaya California cenderung stabil daripada pepaya-pepaya lain. Selain itu, cara budidayanya tidak ribet dan hasilnya sangat menguntungkan,” kata Nurul, yang pernah memanen 15 ton Pepaya California dalam sekali panen.

Dengan kata lain, pepaya yang dapat diolah menjadi manisan, kripik, selai, cocktail, jeli, sirup, saus, tepung papain (= tepung getah pepaya, red.), dan dodol pepaya ini, mempunyai prospek yang sangat bagus. Sebab, di samping seperti yang sudah dikatakan di atas, juga memiliki harga jual yang relatif stabil baik di tingkat petani maupun di pasar.

Pepaya-pepaya tersebut dijualnya ke berbagai pasar swalayan di Jakarta, Bandung, dan Surabaya, serta berbagai pasar induk buah. “Kebutuhan pasar lokal akan Pepaya California sebanyak 100−150 ton/hari. Tapi, para petani baru mampu memenuhi 30%-nya. Meski, sebenarnya, tidak ada kendala yang berarti baik di ketersediaan benih, cara budidaya, maupun pemasarannya,” ujar lulusan SMA Darul Ulum I, Jombang ini.

Ya, untuk memperoleh benihnya bisa membelinya di PKBT−IPB. Benih yang dijual di sini sudah bersertifikat dan terjamin kualitasnya. “Sementara untuk bibit yang siap tanam, dapat membelinya di ATPGF,” pungkas kelahiran Gresik, 24 Februari 1969 ini nya.

Check Also

Menyehatkan Konsumennya, Menguntungkan Petaninya

Beras Hitam Organik Meski buruk rupa, tapi kaya manfaat kesehatan. Tidak mengherankan, bila peminat Beras …