e-preneur.co epreneurship online magazine
Related Articles
Rosella
Selama ini, masyarakat cuma mengenal rosella sebagai bahan minuman yang menyegarkan. Padahal, selain kelopak buah ini, biji sampai kayunya memiliki khasiat medis dan berbagai manfaat lain, serta kemudahan dalam pembudidayaannya. Sehingga, dari sini, ada puluhan juta rupiah yang dapat diraup setiap bulannya
e-preneur.co. Anda tentu sudah pernah menikmati sedapnya Teh Rosella. Tapi, tahukah bila yang Anda minum tersebut sebenarnya bukan teh, melainkan jamu atau obat herbal?
Menurut Muhammad Ubadah, pemilik perkebunan rosella seluas 250 ha di Blitar, Jawa Timur, hal itu berkaitan dengan strategi marketing yang dijalankan Balqis Agrobis. Sebab, bila secara telak dikatakan bahwa rosella adalah jamu, maka masyarakat akan menolak meminumnya.
Mengingat, jamu identik dengan minuman berasa pahit dan getir. Sebaliknya, masyarakat akan memberikan tanggapan yang berbeda bila rosella dinyatakan sebagai teh.
Faktanya, tumbuhan yang memiliki lebih dari 300 spesies yang tersebar di wilayah tropis dan non tropis ini merupakan obat herbal. Dengan kata lain, rosella memiliki khasiat medis atau penyembuh, bukan sekadar pengurang atau penunda rasa sakit laiknya obat dokter.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2006, Rosella Merah mengandung 1,7 mmmol/prolox antioksidan. Jumlah ini, jauh lebih banyak ketimbang antioksidan pada Kumis Kucing, yang berdasarkan uji klinis mampu meluruhkan batu ginjal.
Di-slenthik saja bijinya, terus jatuh ke dalam tanah yang ada airnya, ia dapat langsung tumbuh
Rosella Merah juga penyembuh paling dahsyat bagi tungkak lambung. Padahal, kandungan asamnya 200 kali lipat lebih banyak daripada jeruk.
Sementara, menurut departemen kesehatan (sekarang: kementerian kesehatan, red.), setiap 100 gr Rosella Merah mengandung 260–280 mg vitamin C, D, B1, dan B2, serta 486 mg kalsium, omega 3, magnesium, beta karotin, dan asam amino esensial. Sehingga, anggota keluarga Kembang Sepatu ini juga mampu meningkatkan stamina tubuh, menangkal radikal bebas penyebab kanker, mencegah keropos tulang, meremajakan sel tubuh, serta melindungi tubuh dari inveksi kuman dan virus, dan sebagainya.
Sekadar informasi, di samping Rosella Merah, tanaman yang konon berasal dari Afrika dan Timur Tengah ini juga memiliki warna-warna lain yaitu ungu, putih, kuning, dan hijau. “Tapi, yang sudah menjalani uji lab di tempat saya baru Rosella Merah dan Rosella Ungu,” kata Pemilik sekaligus Presiden Komisaris Kerajaan Rosella (Balqis Agrobis) ini.
Namun, di sisi lain, Ubadah melanjutkan, masyarakat telah mengalami salah pengertian tentang rosella itu sendiri. Selama ini, masyarakat beranggapan bahwa rosella adalah bunga. Faktanya, tanaman bernama Latin hibiscus sabdariffa ini bukanlah bunga, melainkan kelopak pentil (Jawa: buah yang masih kecil, red.).
“Dalam pertumbuhannya, rosella memunculkan bunga berwarna putih. Bunga ini akan luruh dan digantikan posisinya oleh pentil. Kemudian, pentil ini membesar yang ditandai dengan munculnya kelopak-kelopak. Ketika kelopak-kelopak buah ini dipanen dan dikeringkan, bentuknya memang mirip dengan kelopak bunga,” jelas pria, yang mulai berbisnis rosella tahun 2005 ini.
Di dalam kelopak buah tersebut, ia menambahkan, terdapat biji yang memiliki khasiat luar biasa sebagai obat kuat laki-laki. “Orang-orang menjulukinya Mbahnya Irex!” ucap kelahiran Nganjuk, Jawa Timur, 6 Juli 1972 ini.
Balqis Agrobis pernah mengolahnya menjadi Kopi Jisela (Kopi Biji Rosella) melalui laboratorium perusahaan ini. Tapi, karena hak patennya belum selesai, maka untuk sementara produksi dihentikan. Selain itu, rosella juga mempunyai serat yang tidak kalah bagusnya dengan Serat Rami, kayu yang bisa dijadikan bahan baku kertas, dan daun yang memiliki kandungan yang sama dengan kelopak buahnya.
Lebih daripada itu, tumbuhan yang berkembang biak dengan biji ini sangat mudah dibudidayakan. Dalam arti, dapat tumbuh di sembarang tempat. “Ibaratnya, bijinya di-slenthik (Jawa: disentil, red.) saja, lalu jatuh ke dalam tanah yang ada airnya, maka ia akan langsung tumbuh,” ujarnya.
Rosella juga tanaman yang unik. Karena, ia dapat ditanam baik di musim kemarau maupun musim penghujan. Bila ditanam di musim penghujan, rosella tidak mau berbuah. “Karena itu, Balqis Agrobis biasanya menanamnya di awal musim penghujan,” ungkapnya.
Lalu, saat musim hujan tiba, rosella akan menahan diri untuk tidak berbuah. Kemudian, ketika musim penghujan berakhir dan digantikan musim kemarau, ia akan berbuah hingga tiba waktunya untuk dipanen.
Sementara jika rosella ditanam di musim kemarau, meski baru berumur 1–2 bulan, ia sudah berbuah. Sehingga, pada bulan ketiga, ia sudah dapat dipanen walau ketinggiannya baru 50 cm (rosella mampu mencapai ketinggian 6 m, red.) dan hasil panenannya pun lebih bagus.
Di sisi lain, kemudahan rosella untuk dikembangbiakkan, memancing para pelaku bisnis lain untuk menekuni bisnis rosella. Untuk mengatasi persaingan ketat ini, sekitar tahun 2007, Balqis Agrobis melakukan pengembangan produk dengan memproduksi kecap, sirup, dan teh celup, di samping terus memproduksi teh tubruk. “Semua produk kami diolah dari rosella kualitas pertama,” tegasnya.
Selain itu, Balqis Agrobis juga menjalin kemitraan dengan para petani, dalam bentuk pemberian bibit dan pelatihan dari penanaman sampai pemanenan. Sedangkan untuk pemasarannya, menjaring 600 distributor yang tersebar dari Aceh sampai Flores.
Jadi, bagamana prospeknya? “Lebih mampu bertahan ketimbang Buah Merah, misalnya, yang juga memiliki khasiat obat,” pungkas Ketua Umum Jaringan Pengusaha Rosella Indonesia ini.
