Home / Kiat / Terus Bertumbuh dengan Padukan Bisnis Online dan Bisnis yang Menyasar Anak-anak

Terus Bertumbuh dengan Padukan Bisnis Online dan Bisnis yang Menyasar Anak-anak

Toko Bunda Online

 

Dahsyatnya bisnis online, hampir semua orang sudah tahu. Sementara bisnis yang produknya menyasar anak-anak, juga diketahui lebih mudah dalam pemasarannya. Dan, itulah yang dilakukan Toko Bunda Online. Imbasnya, produk Toko Bunda Online pun merambah bukan hanya di dalam negeri, melainkan hingga mancanegara

 

Dulu, hanya satu etalase. Lalu, satu kamar. Dan, akhirnya, satu rumah

 

e-preneur.co. Banyak pengamat ekonomi yang mengatakan bahwa jika ingin terjun ke dunia bisnis, maka pilihlah bidang bisnis yang disukai. Sehingga, bisnis akan dijalani tanpa beban yang berarti. Hal itu, telah dibuktikan oleh pasangan suami istri Lukman dan Reni Yanuarni.

Pada awalnya, mereka merupakan blogger. Mereka mempunyai beberapa blog yang lumayan ramai pengunjungnya. Suatu ketika, ada sebuah toko online yang memasang iklan tentang tokonya di blog mereka.

Dalam perjalanannya, hal semacam itu seringkali terjadi. Sehingga, mereka pun berpikir mengapa tidak mempunyai toko online sendiri. Toh, mereka sudah mempunyai blog yang ramai pengunjungnya.

“Lalu, secara iseng, kami membuat toko online sendiri sambil berpikir apa yang akan dijual. Akhirnya, kami memutuskan untuk menjual produk yang juga dapat dipakai anak-anak kami sendiri, kalau tidak laku,” kisah Lukman.

Reni menambahkan, “Saya ingin menjual apa yang saya suka. Sehingga, menjalaninya tanpa beban. Meski, sebenarnya, jika sudah menerjuni bisnis, seharusnya apa pun harus dijual”.

Di sisi lain, Lukman melanjutkan, anak-anak merupakan target market yang paling empuk dalam dunia bisnis. Karena, apa pun yang dijual kepada anak-anak pasti laku. “Apa sih yang enggak untuk anak. Dengan demikian, dalam pemasarannya pun menjadi lebih mudah,” imbuh Reni.

Dengan pemikiran tersebut di atas, mereka pun membuka toko online pada tahun 2010 dengan nama Toko Bunda Online (Baca: Toko Bunda, red.). Toko Bunda yang menyasar sebagian besar anak-anak dan sebagian yang lain Ibu dari anak-anak tersebut, dibangun dengan modal kurang dari Rp1 juta. Karena, lebih banyak menggunakan sistem dropship.

Pada awalnya, Toko Bunda hanya menjual tas sekolah. “Sebab, saya ingin yang serba lucu untuk anak ke sekolah. Di sisi lain, kalau kami membeli dalam jumlah banyak, harganya lebih murah,” ungkapnya. Berikutnya, Toko Bunda menjual mainan edukatif. Selanjutnya, dengan sendirinya, Toko Bunda semakin membesar.

“Dulu, hanya satu etalase, lalu satu kamar, dan akhirnya satu rumah. Sekarang, kami juga menjual sprei, bedcover, keset karakter, karpet, dan sebagainya. Selain itu, kami juga menerima by request. Dalam arti, kami membuatkan jika ada konsumen yang minta agar dalam produk yang dibeli di Toko Bunda ditambahi logo, kalimat-kalimat tertentu, nama, dan lain-lain,” lanjut Ibu dari tiga putra-putri ini.

Bahkan, dalam perkembangannya, Toko Bunda juga sudah membuat produk sendiri, seperti keset, sprei, tutup magic com, tutup galon, mukena seragam Ibu‒anak, sarung, dan sebagainya. “Singkat kata, apa yang kami jual sesuai dengan tagline kami yaitu Serba Ada Serba Lucu,” lanjut sarjana matematika ini.

Reni juga mengakui jika dengan segmen anak-anak, maka omsetnya pun terdongkrak. Apalagi, Toko Bunda menyediakan produk anak-anak yang unik, yang agak sulit ditemui di pasar. Sehingga, konsumen pasti mau membelinya. Sementara harganya, disesuaikan dengan barangnya.

Berbicara tentang harga, bisnis yang menyasar bayi hingga anak-anak seumuran SD (Sekolah Dasar) ini membanderol produknya dari Rp30 ribu sampai Rp500-an ribu. Untuk membeli, bisa melalui telemarketing-nya, e-mail, whatsapp, BBM (BlackBerry Messenger), SMS (Short Message Service), facebook, atau dengan meng-klik website-nya. Konsumen tidak akan terkena minimum order, kecuali ongkos kirim.

Dengan sistem online, otomatis Toko Bunda sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Bahkan luar negeri, seperti Brunei, Malaysia, Singapura, Australia, Hong Kong, Arab, dan lain-lain. Bukan cuma itu, Toko Bunda yang sekarang mempekerjakan enam karyawan, dari waktu ke waktu terus bertumbuh.

Hal ini, terlihat dari semakin bertambahnya jumlah pengunjung di website mereka di mana hal ini bisa dijadikan tolok ukur besarnya pembelian produk mereka. Berkaitan dengan itu, untuk mengurangi kerepotan melayani konsumen, ke depannya mereka akan membuka offline-nya.

Check Also

“Naik Kelas” dengan Mengganti Gerobak Dorong dengan Outlet Permanen Berkonsep Restoran

Bakmi Gila Usaha kakilima banyak diminati para pelaku usaha. Selain itu, konsep PKL mempunyai potensi …