Home / Agro Bisnis / Imut Lebahnya, Super Madunya

Imut Lebahnya, Super Madunya

Klanceng

 

Kecil-kecil cabe rawit. Itulah klanceng, si lebah tak bersengat yang berukuran kurang dari ½ cm, tapi mampu menghasilkan madu dengan kandungan propolis paling tinggi dibandingkan madu yang dihasilkan lebah bersengat. Imbasnya, harga jualnya pun lebih mahal. Di sisi lain, peternaknya belum banyak. Sehingga, persaingan sangat minim

 

Pada dasarnya, menternakkan klanceng itu mudah. Mengingat, hewan ini bisa mencari makan dan minum sendiri, serta mengurus diri mereka sendiri

 e-preneur.co. Bila berbicara tentang lebah atau tawon, maka yang terlintas dalam benak yakni binatang penghasil madu yang akan menyerang dengan sengatnya bila sarangnya diganggu. Padahal, dalam dunia lebah, selain yang bersengat, ada juga yang tidak bersengat yang disebut Orang Jawa sebagai lanceng atau klanceng.

Secara fisik, klanceng (Latin: apis trigona, red.) berukuran sangat kecil yakni sekitar 3−5 mm, berwarna hitam (mirip lalat), dan tidak bersengat. Bila lebah pekerja berwarna hitam, maka lebah ratunya berwarna kecokelatan dan berukuran 3−4 kali lipat lebih besar daripada lebah pekerja, mirip laron dengan sayap pendek.

Lantaran tidak bersengat, klanceng menyerang manusia yang mengganggu sarangnya dengan mengerubuti. Adakalanya, mereka masuk ke sela-sela rambut, lubang telinga atau hidung. Sehingga, kita akan merasa risi dan secara reflek berusaha mengusirnya dengan mengibas-kibaskan tangan.

Klanceng yang terkena kibasan tangan akan jatuh dan mati. Karena itu, saat memanen madunya, sebaiknya menggunakan topi lebar dengan semacam kelambu di bagian muka hingga dada plus sarung tangan.

Lebah kerdil, ada yang menyebutnya begitu, ini biasanya tinggal di bambu. Karena itu, seringkali dapat ditemukan di usuk (kasau) rumah-rumah bambu. Sedangkan di alam liar, dapat ditemukan di pohon kelapa, bawah batu, dan sebagainya.

“Intinya, klanceng dapat hidup di lingkungan yang mendukung makanannya,” kata Dewi Purnamasari. Misalnya, di bunga-bunga yang mengandung nectar dan bakal menjadi buah seperti bunga durian, bunga jeruk, bunga nangka, dan sebagainya.

Selain itu, juga dapat ditemukan pada tanaman yang mengandung polen, seperti daun singkong, getah pohon nyamplung, getah pohon asam, dan lain-lain. “Untuk mengetahui apakah di sekitar lokasi itu ada klanceng atau tidak, carilah pohon yang bergetah, lalu lukai batangnya. Begitu getahnya keluar, dapat dipastikan klanceng akan berdatangan,” lanjut Sari, sapaan akrabnya.

Sebab, ia menambahkan, getah atau resin tersebut digunakan klanceng untuk memperkuat rumahnya. “Kalau ada rongga di rumahnya, maka klanceng akan menutupnya dengan getah itu. Dengan begitu, predator juga tidak bisa masuk,” jelasnya.

Kehidupan tawon pada umumnya dan klanceng pada khususnya, seperti manusia. Dalam arti, dalam satu koloni terdapat ratu lebah yang bertugas mempertahankan generasinya. Karena itu, ia harus menghasilkan telur terus-menerus.

Di sini, juga terdapat lebah tentara yang bertugas menjaga koloninya, terutama sang ratu dan telur-telurnya. Di pintu yang sangat mungil itu, lebah tentara berjaga-jaga dari serangan predator. “Kalau ada semut masuk, mereka akan menyerangnya hingga si semut mati,” ucapnya.

Di samping semut, predator klanceng berupa binatang-binatang kecil yang bisa masuk ke rumahnya. Sementara predator di luar rumahnya berupa cecak, tokek, capung, dan burung walet. “Kalau dimakan tidak apa-apa, jumlahnya cuma sedikit. Tapi, yang menyebalkan kalau hanya diserang untuk dimatikan/dimusnahkan,” tambahnya.

Selain lebah ratu dan lebah tentara, juga ada lebah pekerja yang bertugas mencari makanan, terutama untuk sang ratu. Semakin banyak lebah pekerjanya, semakin banyak makanan yang dihasilkan dan dari situlah madu dihasilkan.

Dan, ternyata, madu yang dihasilkan klanceng mempunyai kandungan propolis jauh lebih tinggi dibandingkan dengan madu yang dihasilkan lebah bersengat. Karena itu, harga jualnya pun lebih mahal.

Lebah tentara dan lebah pekerja akan rolling setiap tiga bulan sekali. Selain itu, jika ada yang mati akan segera digantikan lebah tentara atau lebah pekerja yang lain. Berbeda dengan sang ratu, yang terus dipertahankan kehidupannya agar bisa terus bertelur.

Namun, dengan campur tangan manusia, sang ratu yang ingin berkuasa berperiode-periode itu dapat digantikan oleh ratu baru yang diambil dari telur yang paling besar, dari sekumpulan telur yang dihasilkan sang ratu. Tapi, agar tidak dimatikan oleh lebah tentara karena tidak boleh ada dua ratu dalam satu koloni, maka sang calon ratu harus dipantau terus-menerus. Atau, untuk menyelamatkan nyawanya, bakal ratu itu dapat dipindahkan ke tempat lain.

Dengan cara seperti itulah klanceng diternakkan, meski sebuah sumber mengatakan bahwa sampai sekarang hewan liar ini belum dapat diternakkan. “Ternak ini saya lakukan karena jika lebah ini terus-menerus diburu di habitat asalnya untuk dijual, maka lama-kelamaan ia akan punah,” kata Sari, yang di awal membeli satu kotak koloni klanceng merogoh kocek sebesar Rp20 ribu. Sekarang, ia harus membelinya dengan harga Rp50 ribu−Rp100 ribu. Sebab, mulai sulit mendapatkannya di alam liar.

Cara beternak yang diberi istilah pecah koloni ini, idealnya dilakukan pada musim penghujan. Sebab, pada musim kemarau, bunga-bunga bermekaran yang artinya saat untuk mencari makan sebanyak-banyaknya. Meski, pecah koloni tetap dapat dilakukan.

“Pada pecah koloni ini, saya memindahkan bakal ratu tersebut ke tempat lain. Ketika telur itu semakin besar dan lalu pecah, maka ia menjadi ratu dari koloni yang lain di mana satu koloni jumlahnya bisa mencapai ribuan ekor,” ungkapnya.

Pecah koloni gampang dilakukan untuk yang sudah berpengalaman. Tapi, kalau belum berpengalaman, sebaiknya belajar dulu pada ahlinya. Namun, pada dasarnya, menternakkan klanceng itu mudah. Mengingat, hewan ini bisa mencari makan dan minum sendiri, serta mengurus diri mereka sendiri seperti membersihkan rumah mereka dengan menyingkirkan kotoran ke pinggir-pinggir ruangan.

“Yang harus kita lakukan, hanyalah ikut menjaga kebersihan rumah mereka agar tidak ada predator yang masuk, yang kemudian membangun sarang. Atau, kehadiran jamur. Terutama, di jalan mereka biasa keluar−masuk. Merasa stres lantaran tidak bisa masuk atau keluar, akan membuat klanceng mati,” ujarnya.

Sementara untuk rumahnya, dapat digunakan semua jenis kayu, bahkan termasuk limbah kayu, asalkan tidak berbau lem, terpentin, pestisida, dan sebagainya. Untuk bentuknya, tergantung kreativitas kita. “Saya mencontek dari seorang teman di Gubug Lanceng, Magelang. Rumah itu berbentuk susun di mana bagian bawah untuk telur dan bagian atas untuk gentong madu. Sehingga, lebih mudah saat memanen,” ucapnya.

Untuk memindahkan rumahnya, lakukan pada malam hari, ketika mereka semua sudah pulang. Pagi hari, mereka keluar rumah. Tapi, pada saat pulang, mereka tidak akan tersesat. Karena, pada lubang keluar−masuk terdapat sinyal dari lilin yang mengandung propolis.

Dalam beternak klanceng, Sari menggunakan trigona laeviceps. Mengingat, jenis inilah yang terbanyak di lingkungannya. Ia memulainya pada tahun 2017 atas ajakan seorang teman. Untuk itu, ia mengeluarkan modal awal Rp75 juta untuk membeli 500 kotak koloni.

Ia mengaku harus bekerja sambil belajar dan mengalami jatuh bangun. Tapi, tiga bulan sesudahnya, ia sudah bisa memanen hasilnya. Perlu diketahui, setiap tiga bulan, madu klanceng, demikian ia biasa disebut, sudah dapat dipanen. Namun, pemanenan tidak dapat dilakukan bersamaan, melainkan bergantian dari kotak koloni yang satu lalu berlanjut ke kotak koloni yang lain.

Satu kotak koloni menghasilkan 150 ml madu. Dari 500 kotak koloni yang dimiliki, Sari mampu memanen total minimal 4 lt madu klanceng. Selanjutnya, ia mengemasnya dalam botol plastik berukuran 130 ml yang dibanderol dengan harga Rp65 ribu, ½ lt (Rp200 ribu), dan 1 lt (Rp400 ribu). Dan, langsung ludes diserap pasar.

Ya, kendati madu klanceng yang diberi label Ayomi Garden ini izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dan halalnya masih “on the way”, tapi ia sudah “dilempar” ke Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang. Mengapa? Ternyata, Ayomi Garden dinilai bersih oleh konsumen.

Sementara dari sisi manfaat, madu klanceng mampu membantu mengatasi stroke dan penyakit jantung, meregenerasi sel, serta menyembuhkan jerawat, luka, dan batuk. Selain itu, meski berasa asam, tapi aman bagi penderita maag.

“Pada dasarnya, madu klanceng memiliki rasa manis, pahit, dan sebagainya. Tergantung, pada apa yang ia makan. Tapi, pada setiap rasa itu ada rasa asam. Rasa asam inilah, yang justru membuatnya sulit dipalsukan. Di samping itu, madu palsu memiliki endapan di bawah. Sedangkan madu klanceng memiliki endapan di atas,” papar sarjana D-1 sekretaris ini.

Madu klanceng bisa dikonsumsi oleh mereka yang sakit atau pun sehat. Untuk mereka yang sehat, cukup mengonsumsi satu sendok makan menjelang tidur malam. Sedangkan untuk yang sakit, mengonsumsi satu sendok makan setelah bangun dari tidur di pagi hari dan satu sendok makan menjelang tidur malam. “Kalau tidak suka dengan rasa asamnya, bisa mencampurkannya dalam satu gelas air hangat,” ujarnya.

Dalam pemasarannya, Ayomi Garden yang mempunyai masa kadaluarsa satu tahun ini masih menggunakan media sosial seperti facebook (Dewi Purnamasari), whatsapp, dan instagram (kebumenunik), atau langsung datang ke rumah yang terletak di Jalan Masjid Banyumudal, Kwarisan, Panjer, Kebumen. Meski begitu, prospek bisnisnya bagus. “Cuma, sayang, belum banyak daerah-daerah lain, bahkan di Kebumen, yang menternakkan klanceng,” pungkasnya.

Karena itu, di usia yang sudah tidak muda lagi, kelahiran Kebumen, 13 Juli 1964 ini bukan semata-mata materi yang ingin dihasilkan, melainkan juga ingin menularkan pengetahuannya tentang klanceng kepada siapa saja yang berminat. Ke depannya, ia juga ingin berinovasi dengan mengemas madu klanceng dalam bentuk sachet.

Check Also

Menyehatkan Konsumennya, Menguntungkan Petaninya

Beras Hitam Organik Meski buruk rupa, tapi kaya manfaat kesehatan. Tidak mengherankan, bila peminat Beras …