Home / Kiat / “Ikat” Pelanggan dengan Garansi

“Ikat” Pelanggan dengan Garansi

Manekin Fiberglass

 

Usaha pembuatan manekin bukanlah usaha kemarin sore. Dan, mereka yang menekuni usaha ini, boleh dibilang, sudah sangat banyak. Untuk itu, agar bisa bertahan harus memiliki banyak kiat. Setidaknya, seperti yang dilakukan Ari dengan memberi garansi dan tidak mengurangi kualitas bahan baku

 

[su_pullquote]Ada garansinya lho[/su_pullquote]

e-preneur.co. Bosan menjadi buruh pabrik dan sering jauh dari istri, membuat Ari Isnawan memilih untuk berwirausaha. Pada pertengahan tahun 2007, ia memutuskan membangun usaha membuat manekin atau sejenis patung manusia untuk memajang pakaian.

Namun, sebelumnya, pria asal Tegal, Jawa Tengah, ini terlebih dulu bekerja di tempat mertuanya yang mempunyai usaha pembuatan manekin. Setelah beberapa bulan, ia baru melepaskan diri dari orang tua sang istri tersebut dan membangun usaha sendiri.

Di awal usahanya, Ari tidak membutuhkan banyak modal. Karena, kala itu, ia membeli bahan dasarnya yakni fiberglass dengan berhutang. Ia membayarnya 1–2 bulan setelah manekin laku terjual.

“Modal awal hanya ratusan ribu rupiah. Karena, membeli bahan dasar dengan sistem tempo,” ucap Ari, saat ditemui di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.

Selanjutnya, ia memasarkan sendiri produknya. Untuk itu, ia tidak segan door to door menawarkan ke toko atau grosir pakaian di Mangga Dua, Tanah Abang, Cipulir, dan Pasar Jatinegara.

Pada tahun pertama, manekin yang laku terjual setiap bulannya bisa mencapai 5.000 buah. Sementara manekin yang dijual, bentuknya bermacam-macam mulai dari kepalanya saja, kakinya saja, sebagian tubuh, sampai badan ukuran utuh dari kepala sampai kaki (full body).

Kala itu, untuk full body, Ari mematok harga Rp350 ribu–Rp400 ribu. Sedangkan untuk bagian-bagian badan tertentu, misal kepala saja atau sebagian tubuh, dibanderol dengan harga Rp40 ribu–Rp150 ribu.

Menginjak tahun 2012, orderan mengalami penurunan dari yang semula 100 buah, kemudian paling banyak hanya 50 buah. Imbasnya, omset juga mengalami penurunan.

Apa masalahnya? Ternyata, manekin berbahan dasar fiberglass mendapat saingan dari manekin pabrikan berbahan plastik, yang harganya tentu jauh lebih murah. “Banyak toko pakaian memakai manekin berbahan plastik. Karena, lebih murah. Contoh, manekin plastik ukuran ABG dihargai Rp14 ribu, sedangkan yang berbahan fiberglass Rp40 ribu,” jelasnya.

Meski begitu, ia tetap optimis dan tidak mau menurunkan harga. Sebab, ia sudah mempunyai pelanggan sendiri, yang merasa puas dengan manekin berbahan fiberglass. “Karena, kualitasnya bagus, tidak seperti plastik yang mudah rusak,” tambahnya.

Agar pelanggan semakin terikat, Ari memberi garansi di mana jika manikin buatannya rusak, ia akan segera memperbaikinya tanpa mengenakan biaya sepeser pun. “Manekin yang cacat atau return akan diperbaiki, tanpa bayar,” ujar Ari, yang menjual manekinnya ke Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.

Ia juga tidak mau mengurangi ketebalan ukuran manekinnya. Kendati, harga fiberglass kian melonjak. Lantaran, ia tidak ingin pelanggannya mengeluh. Menurutnya, tidak apa-apa keuntungan lebih sedikit, asal kualitas tetap yang teratas.

“Konsumen puas karena kualitas,” tegas Ari, yang tetap tidak merasa was-was dalam menghadapi persaingan dengan manekin berbahan plastik. Karena, ia yakin konsumen yang pintar akan lebih memilih manekin berbahan fiberglass.

Check Also

“Naik Kelas” dengan Mengganti Gerobak Dorong dengan Outlet Permanen Berkonsep Restoran

Bakmi Gila Usaha kakilima banyak diminati para pelaku usaha. Selain itu, konsep PKL mempunyai potensi …