Bintang Solusi Mandiri
Bimbingan belajar dengan fasilitas lengkap, kadangkala disertai biaya yang sulit dijangkau orang tua berkantong pas-pasan. Tapi, Bintang Solusi Mandiri menepis pemikiran itu dengan menghadirkan metode belajar dengan biaya terjangkau, tapi kualitas pendidikan tetap bermutu
[su_pullquote]Dengan fasilitas yang sama, Bintang Solusi Mandiri lebih murah delapan kali lipat ketimbang bimbel-bimbel lain[/su_pullquote]
e-preneur.co. Sejatinya, semua anak-anak Indonesia harus mengenyam pendidikan yang layak demi masa depan mereka. Tapi, adakalanya, kondisi perekonomian orang tua tidak mendukung impian mereka, untuk meraih cita-cita gemilang. Pada akhirnya, generasi penerus bangsa tersebut terjebak dalam kerasnya kehidupan mengais rejeki, yang belum saatnya mereka emban.
Tergerak dengan situasi itu, Hadi Maryadi beserta rekan menghadirkan satu alternatif pendidikan murah dan terjangkau, bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah.
“Bintang Solusi Mandiri berdiri atas insiatif sekumpulan mahasiswa tahun kedua yang sepakat untuk membuka satu tempat kursus, yang bisa dinikmati anak-anak yang mempunyai latar belakang keluarga kurang mampu. Saya dan rekan-rekan prihatin dengan kondisi pendidikan, yang relatif mahal dan tidak terjangkau oleh mereka,” kata Hadi, selaku Presiden Direktur Bintang Solusi Mandiri, sebuah bimbingan belajar (bimbel).
Padahal, ia melanjutkan, standar pendidikan sekarang semakin meningkat.
Dalam arti, mengharuskan siswa sekolah mendapatkan ekstra bimbingan belajar di luar jam sekolah. Dengan keterbatasan ekonomi orang tua, tentu para siswa tersebut akan kalah bersaing dengan siswa yang didukung fasilitas pendidikan lengkap. Karena itulah, Bintang Solusi Mandiri menjawab kebutuhan para orang tua yang berkantong pas-pasan.
Dimulai dari program belajar sederhana untuk siswa Sekolah Dasar kelas 6, bimbel ini dengan cepat mendapat respon positif dari para orang tua. Kendati, saat itu, Hadi dan rekan-rekannya mesti terseok-seok. Lantaran, keterbatasan lokasi yang akan dipakai untuk tempat kursus. “Hanya sekitar 100 siswa dengan lima tenaga pengajar dalam sepetak ruangan garasi milik kerabat, yang saya pergunakan sebagai tempat kursus,” kenangnya.
Setelah empat tahun berjalan, Bintang Solusi Mandiri pun berkembang menjadi 44 cabang yang tersebar di Jabodetabek dan Bandung, dengan total siswa kurang lebih 7.000 orang. Sehingga, kelas yang tersedia harus diperbanyak mulai dari SD kelas 4 hingga SMP kelas 3. Tenaga pengajarnya pun ikut bertambah hingga mencapai 470 orang.
Namun, kesuksesan tersebut, tentu saja tidak diraih dengan mudah. Mereka harus meyakinkan sejumlah orang tua bahwa kualitas pendidikan yang diberikan, tetap bermutu dan sesuai kurikulum sekolah. Meski, dengan biaya murah.
“Bukan berarti mentang-mentang biayanya murah, lantas saya menurunkan kualitas. Di sini, para siswa tetap mendapat fasilitas yang baik di mana materi yang diajarkan merupakan pendukung mata pelajaran di sekolah,” jelasnya.
Bahkan, Hadi mengungkapkan jika metode belajar yang dipraktikkan di Bintang Solusi Mandiri tidak menonjolkan sisi kecanggihan cara memecahkan soal-soal pelajaran, melainkan kesenangan dan ketenangan belajar. Contoh, bagaimana membuat siswa menyenangi belajar yang notabene merupakan rutinitas mereka, yang pasti membuat jenuh dan akhirnya malas belajar. Ujung-ujungnya, pelajaran semudah apa pun akan sulit masuk ke otak mereka.
“Pada dasarnya, bukan trik, teknik, atau formula jitu soal materi pelajaran yang akan membuat anak pandai. Sehebat apa pun trik atau teknik ajarannya, jika kondisi si anak tidak siap menerima pelajaran atau tidak siap belajar, tetap saja otak akan ‘menolak’. Sebaliknya, jika kondisi otak dibuat rileks dan santai otomatis pelajaran apapun dengan disampaikan secara sederhana pasti akan ‘nyangkut’ di otak,” paparnya.
Di bimbel ini, siswa akan diajak masuk ke kondisi santai sebelum belajar, dengan diputarkan musik klasik. Musik akan menuntun siswa agar rileks dan mencapai gelombang alpha yakni kondisi di mana otak dalam fase rileks, tapi tetap sepenuhnya sadar.
Kondisi otak jernih dan tubuh santai, memungkinkan siswa menerima dan memahami pelajaran dengan baik. “Metode seperti itulah, yang diterapkan di sini. Jadi, belajar tetap menyenangkan, konsentrasi tanpa membuat mereka jenuh. Sekali lagi, bukan formula canggih seperti apa pun yang membuat anak memahami apa yang mereka pelajari,” tegasnya.
Selain itu, suasana ruang kelas juga dibuat sekondusif mungkin, dengan maksimal 10 siswa/kelas. Sehingga, mengoptimalkan tingkat konsentrasi siswa dan lebih fokus dengan materi yang diajarkan.
Dengan kondisi seperti ini, terlihat jauh perbedaan antara Bintang Solusi Mandiri dengan bimbel-bimbel lainnya. “Dari sisi biaya saja, untuk satu semester, Bintang Solusi Mandiri membebankan biaya delapan kali lipat lebih murah ketimbang bimbel-bimbel lain,” ungkapnya.
Dengan biaya terjangkau tapi kualitas pendidikan tetap bermutu, memastikan Bintang Solusi Mandiri memiliki prospek bisnis yang bagus. Karena itulah, Hadi memberi kesempatan bagi investor yang hendak terjun ke bisnis pendidikan. Menurutnya, kesempatan ini sekaligus sebagai langkah untuk melebarkan sayap dan ikut memberikan pendidikan murah, di daerah-daerah lain di Indonesia.
“Mewaralabakan brand Bintang Solusi Mandiri menjadi cara terbaik untuk mewujudkan tujuan bisnis dan tujuan idealis saya dan rekan-rekan pendiri bimbel ini,” pungkas Hadi, yang bersama rekan-rekannya membangun Bintang Solusi Mandiri di Jalan Kayumanis, Jakarta Timur.