Bisnis Pernak-Pernik Pernikahan
Pernikahan, sekecil apa pun pesta yang diadakan, merupakan momen besar baik bagi sang pengantin maupun keluarganya. Karena itu, selalu diusahakan sesempurna dan seindah mungkin. Untuk itu, akan melibatkan pihak-pihak yang bisa membantu melancarkan acara yang diharapkan berlangsung sekali seumur hidup ini. Dan, hal ini, menumbuhkan bisnis yang perputaran omsetnya acapkali fantastis
e-preneur.co. Mencari hari baik, bulan baik. Begitulah dulu yang dilakukan orang-orang, sebelum menikah atau menikahkan anak-anak mereka. Selain itu, sebisa mungkin, pesta pernikahan dilangsungkan pada akhir pekan, dalam arti, Sabtu atau Minggu.
Namun, kondisi semacam ini, tidak dapat lagi dilakukan oleh calon pengantin yang akan menikah di gedung. Sebab, gedung-gedung pertemuan saat ini selalu fully book, dengan antrian setahun sebelum hari H.
[su_pullquote]Bisnis wedding party merupakan bisnis besar, dengan perputaran uang yang sangat besar[/su_pullquote]
“Beberapa tahun lalu, gedung-gedung pertemuan hanya digunakan untuk resepsi pernikahan pada Sabtu dan Minggu. Sekarang, pada Senin, Kamis, dan Jumat juga digunakan. Hal ini, tidak menutup kemungkinan, nantinya gedung pertemuan juga digunakan untuk wedding party dari Senin hingga Minggu,” kata Hendri Panjaitan, pemilik MCG Wedding Car.
Padahal, tarif sewa Balai Sudirman, misalnya, untuk kelas prajurit saja sekitar empat tahun lalu sebesar Rp37 juta per empat jam. Sementara, gedung yang biasa digunakan untuk pesta pernikahan kalangan menengah ke atas ini, per minggu menerima empat pesta perkawinan atau 16 pesta perkawinan per bulan atau 160 perkawinan perkawinan per tahun.
Itu baru satu gedung. Di Jakarta, ada banyak sekali gedung pertemuan. Di samping itu, adakalanya pesta pernikahan juga dilangsungkan di hotel yang notabene tarifnya lebih mahal dibandingkan gedung pertemuan.
Dari situ saja, kita sudah dapat mengetahui bahwa pada dasarnya bisnis wedding party merupakan bisnis besar, dengan perputaran uang yang sangat besar. Ironisnya, kalau boleh dibilang begitu, tidak dilirik oleh para pengusaha besar.
Uniknya lagi, bisnis ini tidak “egois”. “Basahnya” bisnis wedding party menciprati bisnis-bisnis lain yang berkaitan dengannya. Sehingga, terbentuklah satu kesatuan di mana yang satu tidak lebih penting ketimbang yang lain.
Mengingat, semuanya mengarah pada satu tujuan yaitu mewujudkan impian pasangan pengantin. Dengan demikian, pesta yang diharapkan hanya berlangsung sekali seumur hidup mereka bisa berlangsung dengan lancar, indah, dan penuh kenangan. Bukan hanya untuk sang raja dan ratu sehari tersebut, melainkan juga tetamu yang hadir.
Beberapa bisnis yang terkena “cipratan” tersebut, di antaranya bisnis sewa mobil pengantin. Hal ini, dipicu oleh jauhnya jarak antara kediaman pasangan calon pengantin dengan gedung pertemuan. Sehingga, mereka membutuhkan mobil yang bukan hanya akan mengantarkan mereka ke tempat tujuan, melainkan juga mampu menjaga privasi dan memberi mereka kenyamanan selama dalam perjalanan. Seperti, MCG Wedding Car milik Hendri Panjaitan.
Kemudian, bisnis pembuatan kebaya. Terutama, kebaya-kebaya yang berhubungan dengan pesta pernikahan. Seperti, kebaya buatan Riny Suwardy, yang berada di bawah label Riny Suwardi Fashion Designer. “Aku ‘bermain’ di kebaya. Karena, aku melihat di sini lebih menjanjikan,” ujar Riny.
Selanjutnya, bisnis tatarias pengantin. Untuk bisa menjadi ratu sehari atau tampil secantik mungkin, pengantin wanita membutuhkan bantuan perias pengantin. Karena itu, tidak salah jika Nani Nazeh, pemilik sanggar rias dan busana pengantin Sanggar Trinandya, mengatakan bahwa bisnis rias pengantin tidak ada matinya.
Berikutnya, bisnis katering. Sebab, tidaklah mungkin mengundang tamu, dalam sebuah pesta pula, tanpa menjamunya. “Wedding party merupakan salah satu pasar yang potensial dan prospektif. Sebab itulah, Sour Sally mendekatkan diri pada event ini,” ucap Bambang Sugeng Haryadi, General Manager Operational PT Berjaya Sally Ceria (Sour Sally).
Demikian pula, dengan bisnis-bisnis yang dianggap hanya printilan, bumbu penyedap, atau bunga-bunga dalam bisnis wedding, seperti bisnis suvenir, hantaran, dan lain-lain. Terutama, suvenir. Sebab, di dalamnya terkandung arti kenangan untuk orang-orang yang dikenal, yang hadir dalam peristiwa yang Insya Allah berlangsung sekali seumur hidup itu. “Dari dulu hingga sekarang, suvenirlah yang selalu diberikan dalam resepsi pernikahan, khususnya,” kata Rani Darmawan, pemiliki Ritz Unique Souvenir.
Singkat kata, menikah merupakan impian setiap orang. Untuk itu, demi sempurnanya momen besar yang tidak akan mungkin terulang lagi tersebut, harus ditunjang dengan pernak-pernik dalam pesta pernikahan. Dengan demikian, kehadiran bisnis pernak-pernik dalam pesta pernikahan itu penting. Jadi, wahai para pelaku bisnis, tangkaplah dengan manis bisnis pernak-pernik pernikahan ini.