Home / Senggang / Resto Area / Bukan Sekadar Kue Lebaran

Bukan Sekadar Kue Lebaran

Nuna’s Koekjes

 

Kue kering pada umumnya memiliki rasa, bentuk, dan kemasan yang sama. Tapi, berbeda dengan Nuna’s Koekjes yang mempunyai 30 rasa dan dikemas secara elegan. Sehingga, bukan cuma dapat dijadikan suguhan saat hari raya, melainkan juga sebagai bingkisan untuk ucapan terima kasih atau untuk seserahan

 

[su_pullquote]Nuna’s Koekjes memiliki rasa yang berbeda dengan yang lain dan dikemas menggunakan kaleng berwarna ungu hingga tampak elegan[/su_pullquote]

e-preneur.co. Kue kering, saat perayaan lebaran dan natal, sering diburu para pembeli. Imbasnya, banyak bermunculan produsen kue kering musiman atau hanya berproduksi dan berjualan menjelang perayaan hari-hari besar keagamaan tersebut.

Jenis-jenis kue keringnya pun sama atau yang secara pasti diminati konsumen. Seperti kaastangel, nastar, putri salju, dan lain-lain. Sebagai pembeda, mereka menawarkan harga yang lebih murah, serta bentuk dan kemasan yang lebih menarik, tapi sayangnya mengabaikan rasanya.

Namun, berbeda dengan Nuna’s Koekjes. “Pada awalnya, kami menawarkan 40 rasa. Lalu, kami kurangi hingga menjadi 30 rasa agar para pelanggan setiap makan kue buatan kami merasa sangat berkesan,” tutur Tania Davina, pemilik Nuna’s Koekjes.

Untuk masalah rasa, Tania menjamin jika Nuna’s Koekjes memiliki rasa yang berbeda dengan yang lain. Mengingat, dibuat dengan resep turun temurun yang telah berumur belasan tahun (dengan sedikit modifikasi, red.) dan menggunakan bahan-bahan yang sangat berkualitas.

Sementara untuk kemasannya, Tania yang meneruskan usaha Kakaknya ini mengganti dari yang dulu hanya toples biasa menjadi kaleng (seperti kaleng permen, red.) berwarna ungu agar tampak elegan dan mempunyai cirikhas. Sedangkan untuk harganya, meski sasarannya kalangan menengah ke atas, tapi masih terbilang terjangkau yakni mulai dari Rp50 ribu.

Tapi, Nuna’s Koekjes masih dijual secara online. Padahal, penjualan makanan secara online agak sulit. Karena, kebanyakan pembeli ingin mencobanya terlebih dulu. Untuk itu, Tania menyakinkan para calon pembelinya dengan membuat testimonial tentang Nuna’s Koekjes di website-nya.

“Meski begitu, penjualan terbanyak kami berasal dari infomasi dari mulut ke mulut dan itu pun terkadang sudah membuat kewalahan,” ungkap sarjana hukum dari Universitas Pelita Harapan ini.

Karena itu pulalah, sampai saat ini, penyiar radio di Brava Radio ini belum berpikiran untuk membuka toko atau menitipkan Nuna’s Koekjes ke toko-toko yang sudah mempunyai nama. “Kami ingin semuanya fresh from the oven dan itu membutuhkan biaya yang besar. Di samping itu, kami juga berusaha untuk tetap menjaga eksklusivitas Nuna’s Koekjes,” jelasnya.

Untuk yang masih merasa harga Nuna’s Koekjes itu mahal, kelahiran 22 April 1983 ini membuat kue kering dengan harga lebih terjangkau lagi. “Biasanya, di pasar, kalau ada kue kering yang murah, rasanya kurang enak. Kami membuat yang murah, tapi rasanya jauh lebih enak dari kue kering di pasar,” pungkas Tania, yang menamai Nuna’s Koekjes versi murah itu Suni’s Koekjes.

 

Check Also

Ketika Para Perantau Kangen dengan Kampung Halamannya

Bubur Samin Bubur Samin bukanlah makanan tradisional Solo, tapi menjadi menu takjil yang ikonik di …