Home / Liputan Utama / Panen Sepanjang Tahun

Panen Sepanjang Tahun

Tazkia Tours & Travels

 

Akhir-akhir ini muncul sebuah tren baru di mana banyak orang lebih suka berumroh ketimbang menghabiskan waktu dengan pelesir, di samping adanya fenomena antrian yang panjang untuk menunaikan ibadah haji. Akibatnya, bisnis tour & travel haji & umroh pun panen hampir sepanjang tahun. Bahkan, di saat bulan puasa. Demikian pula, yang dialami Tazkia Tours & Travel yang setiap tahun mengalami peningkatan jumlah jamaah sekitar 25%

 

[su_pullquote]Komit, adanya jaminan, dan harga “miring” yang ditetapkan Tazkia, membuat jumlah jamaahnya dari waktu ke waktu terus meningkat[/su_pullquote]

e-preneur.co. Tahukah Anda jika di seluruh Indonesia, berdasarkan data tahun 2012, terdapat 240 perusahaan di bidang haji dan umroh? Dan, jumlah ini dari waktu ke waktu terus bertambah.

Pertambahan ini dipicu oleh pertama, semakin banyak orang yang bepergian seiring dengan pertumbuhan pendapatan. Kedua, adanya pembatasan kuota haji. Imbasnya, masa antrian menjadi semakin panjang di mana untuk haji reguler 18–20 tahun dan untuk haji plus lima tahun. Sedangkan untuk umroh, tidak ada pembatasan. Sehingga, orang-orang pun berpikir lebih baik berumroh terlebih dulu.

Menurut Prana Tandjudin, Direktur Tazkia Tours & Travels (baca: Tazkia, red.), sebenarnya umroh juga memiliki “musim”. Tapi, bila dulu umroh dimulai dari bulan ketiga Arab, maka sekarang sudah dimulai dari bulan kesatu atau kedua sampai dengan bulan kesembilan Arab dan berhenti untuk sementara waktu karena adanya Idul Fitri dan Idul Adha.

“Pada masa produktif itu, secara umum, pangsa pasar umroh di Indonesia tahun 2012 mencapai 400 ribu jamaah, tahun 2011 sekitar 300 ribu jamaah, tahun 2010 sebanyak 250 ribu jamaah, sedangkan tahun 2009 hanya 200 ribu jamaah. Jadi, setiap tahun terjadi peningkatan. Karena, masa tunggu haji yang sangat lama,” kata Prana.

Ketiga, adanya tren baru dalam masyarakat di mana ketimbang mengajak anak-anak berlibur ke tempat yang itu-itu saja mending mengajak mereka berumroh, sambil belajar lebih dalam tentang Islam.

Imbasnya, bisnis tour & travel secara umum dan yang berhubungan dengan haji & umroh pun dianggap sebagai bisnis yang menjanjikan. Tapi, hal ini juga menyebabkan munculnya kelompok-kelompok umroh tertentu yang tidak berbadan hukum dan berizin, serta menawarkan biaya murah namun akhirnya tidak mampu memberangkatkan jamaahnya.

“Tazkia yang berdiri pada tahun 2001 di bawah naungan PT Tauba Zakka Atkia dan bagian dari Tazkia Group, memiliki izin dari Kementerian Agama. Selain itu, harga paket umrohnya sesuai dengan pengalaman pengelolanya,” jelas sarjana hukum dari Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, ini.

Tazkia, ia melanjutkan, hadir dengan komitmen. Satu, tanggal keberangkatan dengan alasan apa pun tidak boleh diubah. Kedua, ketika komit tentang hotel yang akan ditempati, maka Tazkia menjaga benar-benar komitmen itu atau tidak boleh diubah. “Bila harus berubah akan kami informasikan dan carikan hotel pengganti, yang levelnya sama atau bahkan lebih bagus,” ungkapnya.

Ketiga, untuk maskapai penerbangan yang digunakan sesuai dengan yang dijanjikan. Kalau pun harus berubah akan diinformasikan. Keempat, dengan pelayanan yang bersifat kekeluargaan, maka Tazkia akan mendampingi jamaah sejak tiba di Tanah Suci hingga kembali ke Tanah Air. Kelima, mengenai pengelolaan, Tazkia tidak mau terlalu banyak jamaah di sana tapi malah tidak terkelola dengan baik. Sekitar empat bus atau 40–45 jamaah saja.

“Umumnya, perusahaan travel mempunyai hitung-hitungan di mana menyewa bus dengan harga 4.500 real lalu dibagi 40 orang. Lantas, ketika yang mendaftar hanya 10 orang, harga sewa bus otomatis menjadi lebih tinggi. Kemudian, pertanyaannya: tetap memakai bus atau tidak? Berangkat atau tidak? Tazkia tetap memberangkatkan dan menggunakan bus. Sebab, cerita indah yang akan mereka peroleh biasanya berkembang bahwa di Tazkia, berapa pun jumlah jamaahnya tetap akan diberangkatkan sesuai dengan tanggal keberangkatan yang dijanjikan dan harga tidak berubah. Itu komitmen Tazkia!” tegasnya.

Di luar itu, secara umum, ia melanjutkan, ada beberapa travel besar yang sudah tersegmentasi jelas dan mempunyai komitmen yang sama dengan Tazkia. Tapi, dilihat dari harga yang ditawarkan, Tazkia digolongkan dalam perusahaan tours & travels skala sedang dengan kualitas pelayanan yang sama dengan perusahaan sejenis dalam skala besar.

Contoh, bila perusahaan-perusahaan tours & travel dalam skala besar itu menetapkan harga AS$2.500–AS$3.000, bahkan ada juga yang hingga AS$4.000, maka Tazkia sebesar AS$2.250–AS$2.450. Sementara perusahaan sejenis yang selevel Tazkia, menjual dengan harga AS$2.650.

“Harga ‘miring’ yang kami tetapkan ini, disebabkan adanya kontrak jangka panjang. Termasuk, dengan Pemerintah Arab Saudi di mana kami sudah booking hotel di sana untuk jangka waktu setahun. Hal inilah, yang membuat kami bisa menjual dengan harga yang tidak terlalu tinggi,” ungkap pria, yang juga menyandang gelar magister manajemen dari STIE IPWIJA ini.

Hal-hal tersebut di ataslah yang membuat perusahaan tours & travels yang terletak di Rukan Crown Palace, Jalan Dr. Soepomo, Jakarta Selatan, ini dari waktu ke waktu jumlah jamaahnya terus meningkat. Tazkia juga mempunyai kantor perwakilan di Semarang, Yogyakarta, dan Palembang, serta Bukittinggi, Bandar Lampung, Cilegon, Bogor, dan Surabaya.

“Saat ini, kami sudah mengembangkan ke destinasi selain umroh, untuk mengisi pangsa pasar yang sepi karena sedang disibukkan oleh musim haji. Masa empat bulan yang kosong itu, kami isi dengan menawarkan wisata religi atau wisata muslim (outbound). Permintaan untuk ini biasanya datang di saat lebaran,” kata pria berdarah Tionghoa, yang menjadi mualaf ketika sedang menimba ilmu di UGM ini.

Untuk jalur wilayah-wilayah Asia mencakup Cina, Korea, dan negara-negara Asia lainnya. Di samping itu, juga ada jalur negara-negara di Eropa. Untuk wilayah Eropa berlangsung selama tujuh hari, sementara untuk Asia 3–5 hari dengan harga AS$100–AS$150 lebih tinggi dari harga pasar dengan memberi jaminan waktu sholat diutamakan, menyediakan makanan yang halal, leader yang bisa menjelaskan, dan juga pemilihan hotel. Adanya jaminan inilah, yang menjadi kata kunci wisata muslim ini.

Di samping itu, Tazkia juga menyediakan pelayanan menyusuri peradaban Islam seperti Ensiklopedia Peradaban Islam, buku yang ditulis Syafii Antonio, Chairman Tazkia Group. Negara-negara yang akan dijelajahi selama 10 hari itu yakni Yerusalem, Andalusia, Cina, Suriah, Mesir, Turki, dan Yordania.

 

Check Also

Harus Pandai Membaca Karakter Orang

Fairuz (Redline Bags)   Membangun bisnis di dalam bisnis dan satu sama lain berhubungan itu …