Sirsak Ratu
Dari sisi budidaya, Sirsak Ratu tidak berbeda dengan varietas sirsak yang ada di pasaran. Tapi, dari segi hasil, varietas baru dalam dunia sirsak ini lebih unggul dari segi ukuran dan rasa. Bukan cuma itu, nilai jual buah dan pohon bibitnya juga tergolong tinggi
[su_pullquote]Sirsak Ratu termasuk lebih gampang dibudidayakan daripada tanaman buah lain. Karena, ketahanannya terhadap penyakit lebih kuat, hamanya jarang, dan hidupnya lebih lama[/su_pullquote]
e-preneur.co. Tahukah Anda, bila dalam dunia sirsak terdapat suatu jenis sirsak yang memiliki ukuran dua kali lipat lebih besar daripada sirsak yang selama ini kita kenal? Ya, sirsak ini mempunyai “badan” yang begitu besar di mana rata-rata berbobot 600 gr−800 gr. Bahkan, dengan perawatan yang baik, adakalanya bisa mencapai 1 kg−2 kg.
Karena itu, tidak mengherankan, jika ia dinamai Sirsak Ratu. Penamaan Sirsak Ratu juga mengacu pada tempat ia untuk pertama kalinya ditemukan yaitu di Pelabuhan Ratu.
Selain bongsor, Sirsak Ratu yang dalam perkembangannya dimuliakan oleh Institut Pertanian Bogor dan lalu didaftarkan ke Kementerian Pertanian sebagai varietas sirsak baru, juga memiliki rasa yang lebih manis dan jumlah biji yang lebih sedikit ketimbang sirsak yang selama ini kita konsumsi. Sementara dari sisi budidaya, tidak berbeda dengan “saudara-saudaranya”.
Sirsak Ratu, laiknya tanaman buah, sebaiknya juga dperbanyak dengan sistem vegetatif. Karena, masa pertumbuhannya lebih cepat dan hasilnya lebih jelas. “Kalau menggunakan biji, hasilnya belum tentu sama dengan induknya. Kemungkinan besar akan terjadi penyimpangan di mana 50% mirip dengan induknya, 20% mirip dengan bapaknya, dan 30% mirip dengan jenis-jenis sirsak lain,” ujar Deni Hadian, Marketing Sentra Tani Bogor.
Selain itu, Sirsak Ratu termasuk lebih gampang dibudidayakan daripada tanaman buah lain. Karena, ketahanannya terhadap penyakit lebih kuat, hamanya jarang, dan hidupnya lebih lama. Ia juga cenderung menyukai tanah yang porous, dalam arti, membutuhkan air dalam jumlah banyak tapi tidak dalam kondisi tergenang, dan kaya akan unsur hara. Sementara untuk lokasinya yaitu 400 m−600 m di atas permukaan laut.
“Sirsak Ratu cenderung adaptif. Sehingga, bisa juga ditanam di kawasan Jabodetabek,” kata Deni. Untuk itu, bibit yang layak tanam merupakan bibit yang berumur 3 bulan−4 bulan (terhitung mulai dari ditempelkan ke batang bawah, red.) atau setinggi 30 cm−40 cm.
“Saat tingginya mencapai 2 m atau 2 tahun−3 tahun setelah ditanam langsung di tanah, Sirsak Ratu sudah dapat dipanen untuk pertama kalinya sebanyak 15 kg/pohon dengan bobot rata-rata 600 gr−800 gr per buah. Tapi, jika dirawat dengan baik bisa mencapai 1 kg−2 kg per buah. Sedangkan Sirsak Ratu yang ditanam dalam polybag, sudah dapat dipanen untuk pertama kalinya pada ketinggian 1,5 m. Tapi, buahnya relatif kecil,” ungkapnya.
Dan, sama halnya dengan pohon sirsak pada umumnya, pohon Sirsak Ratu yang masa produktifnya 10 tahun ini juga berbuah sepanjang tahun dengan masa panen dua bulan sekali. Selanjutnya, tanaman buah yang bisa mencapai umur ratusan tahun ini akan terus berbuah, tapi bobot buahnya semakin ringan dan jumlah buahnya juga semakin sedikit.
Untuk penjualan buahnya, Sirsak Ratu dijual dengan harga di bawah Rp5 ribu/kg (di tingkat petani). Sedangkan di tingkat pedagang, lebih dari Rp5 ribu/kg di mana per kilogramnya sama dengan dua buah Sirsak Ratu. Harga jual ini terbilang mahal apabila dibandingkan dengan sirsak “biasa”.
Dan, ternyata, menurut Deni, bukan hanya buahnya yang diminati konsumen, melainkan juga pohon bibitnya. Sentra Tani Bogor sendiri secara teratur mengirimkan pesanan pohon bibit Sirsak Ratu ini ke Jawa, Bali, dan Sumatera.
Prospeknya? “Masyarakat sekarang cenderung memilih Sirsak Ratu. Mengingat, segala kelebihan yang ia miliki. Dan, dengan segala kualitas yang dimilikinya, toko-toko buah yang sering memajang buah-buahan impor di raknya juga cenderung mau menerimanya,” pungkasnya. Ayo, tunggu apa lagi?
Catatan
- Tidak ada risiko apa pun dalam budidaya Sirsak Ratu.
- Risiko hanya muncul jika tidak mengetahui pemasaran/pasarnya.
- Jika sudah memiliki akses pasar yang bagus, Sirsak Ratu dapat dijual dengan harga (petani) Rp5 ribu/kg.