Sambal Hellyeah!
Anda penggemar sambal dengan rasa pedas yang luar biasa, tapi harga cabai sedang super mahal? Tidak usah kuatir. Coba saja Sambal Hellyeah! yang menonjolkan konsep sambal tradisional dan tekstur seperti sambal ulek rumahan, serta mempunyai rasa pedas yang “meledak” di mulut
[su_pullquote]Sambal Hellyeah! menonjolkan konsep sambal tradisional[/su_pullquote]
e-preneur.co. Selalu saja ada inovasi baru tercipta dari Mojang atau Jajaka Bandung. Salah satunya datang dari Irdham Arbina Nurdiansyah. Jajaka Bandung ini menciptakan sambal dalam kemasan, dengan sensasi pedas luar biasa.
Diawali dari merasa bosan dengan sambal buatan pabrik, yang dinilainya kurang fresh. Penggemar sambal ini pun terinspirasi untuk membuat sendiri resep sambal tradisional, dengan kemasan moderen.
“Saya doyan makan sambal buatan sendiri dan dibawa ke mana pun pergi, terutama ke luar kota. Lantas, ada teman yang merespon, setelah mencicipi rasanya yang unik. Akhirnya, mulai dibuat dalam kemasan botol kaca dan pouch hingga sekarang,” tutur Irdham, yang membangun usahanya Juni 2011.
Sekilas sambal buatan Irdham memang serupa dengan sambal buatan pabrik. Tapi, jangan terkecoh oleh penampilan luar. Sebab, setelah mencicipi rasanya yang unik, lidah pun langsung tergelitik kepedasan sampai terucap kalimat hell yeah!
Menurut Irdham, kalimat tersebut terlontar tatkala seorang temannya terkaget-kaget dengan rasa sambal itu dan spontan mengatakan kalimat tersebut. “Kalau secara harfiah kan artinya neraka. Tapi, sebenarnya, itu kata-kata mengumpat yang banyak dipakai anak muda untuk menyatakan keberhasilan, dengan intonasi yang menekan dan bersemangat. Mungkin, karena kaget saat mencoba sambal saya, akhirnya terucap kata-kata itu,” paparnya. Dari situlah, akhirnya, Irdham menamai sambalnya.
Sementara untuk pemasaran dan promosinyanya, Irdham yang menggunakan Cabai Rawit Domba untuk memberi efek rasa pedas yang meledak dalam mulut ini, memanfaatkan media sosial. “Saya fokus menjual melalui jejaring sosial, yang lebih efektif ketimbang toko offline,” jelasnya. Meski begitu, Anda juga dapat membelinya di Seven Eleven SMESCO atau Tugu Tani.
Dan, seperti yang sudah diprediksikan, pembelian langsung membludak. Untuk menyanggupi permintaan pasar yang tinggi itu, ia memproduksi Sambal Hellyeah! hingga ratusan setiap pekannya. Ia tidak membuat stok. Lantaran, umur Sambal Hellyeah! terbilang pendek.
“Karena tidak memakai bahan pengawet, jadi daya tahannya cuma sebentar. Bila sudah dibuka dari kemasannya, Sambal Hellyeah! hanya bisa bertahan 2−7 hari, tergantung suhu ruangan. Tapi, jika belum dibuka, bisa tahan 1−2 bulan,” jelasnya.
Perbedaan Sambal Hellyeah! dengan sambal buatan pabrik, terletak pada bahan baku dan konsep rasa sambal itu sendiri. Jika sambal buatan pabrik cenderung bertekstur halus dengan rasa yang kurang menggigit, maka Sambal Hellyeah! justru menonjolkan konsep sambal tradisional.
“Saya mengangkat resep Sambal Goang (sambal khas Jawa Barat, red.), dengan tiga rasa yang berbeda yaitu rasa original, jeruk limo, dan udang dengan tekstur seperti sambal ulek rumahan,” katanya.
Kini, Sambal Hellyeah! Yang dikemas dalam pouch seberat 170 gr dan botol seberat 110 gr telah mengeluarkan varian rasa baru, seperti andaliman, bawang putih, terasi udang, dan kluwak. Berikutnya, Irdham akan menghadirkan varian rasa sambal Nusantara yang lain lagi. “Supaya sambal tradisional khas Indonesia terangkat di mata dunia,” pungkas Irdham, yang tengah bersiap mengekspor sambalnya dan membuat versi sachet.