Home / Inovasi / Cara Lain Mengonsumsi Sayuran

Cara Lain Mengonsumsi Sayuran

Manisan Sayuran Toeniel

 

Anda memiliki kebiasaan ngemil, tapi tidak ingin bentuk tubuh dan kesehatan Anda terganggu? Alicce mengatasi kegalauan Anda, dengan membuat manisan sayuran berlabel Toeniel. Meski kurang lazim, tapi camilan sehat ini sudah mampu menembus pasar luar negeri lho

 

[su_pullquote]Dengan manisan sayuran Toeniel, nikmatnya didapat, manfaat kesehatannya diperoleh[/su_pullquote]

e-preneur.co. Ngemil merupakan kebiasaan yang susah dihentikan, khususnya bagi kaum hawa. Padahal, bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan. Misalnya, bisa menyebabkan obesitas, diabetes, atau kolesterol tinggi.

Untuk mengatasinya, sebaiknya mengganti makanan ringan yang biasanya dijadikan camilan, dengan makanan ringan yang sehat. Seperti, manisan dari sayuran yang dibuat Alicce Havana Marlis, seorang Ibu rumah tangga yang kreatif.

Manisan sayuran? Ya. Manisan sayuran merupakan sayur-mayur (labu siam, terong ungu, wortel, belimbing wuluh, pare, cabai, dan sebagainya), yang direndam dalam air gula dan kemudian dikeringkan.

Camilan yang dijamin tidak akan membuat tubuh menjadi gemuk, apalagi sampai mengakibatkan kolesterol, ini memiliki rasa tidak seaneh yang Anda bayangkan. Bahkan, Anda tidak perlu ragu dengan rasanya.

“Manisan sayuran buatan saya ini memang berbeda rasanya dengan sayuran aslinya. Tapi, saya tetap berusaha untuk mempertahankan rasa aslinya, walau tinggal sedikit. Yang penting, rasa khas dari sayuran itu tidak hilang,” ungkap Alicce.

Manisan sayuran buatan Alicce bukan hanya berasa nikmat, melainkan juga (menurut para konsumennya) memiliki manfaat yang sama seperti sayuran segar. Misalnya, pare. Di balik rasanya yang pahit, sayuran hijau ini juga mengandung kadar betakaroten dua kali lipat lebih banyak dari brokoli. Zat ini sangat bagus untuk membasmi sel kanker, menghambat serangan jantung, dan mengatasi infeksi karena virus.

“Setiap sayuran bermanfaat bagi tubuh kita. Karena itu, saya berpikir untuk membuatnya menjadi manisan agar lebih mudah dikonsumsi. Sehingga, di satu sisi bisa menjadi camilan dan di satu sisi yang lain tetap bisa mendapatkan manfaat dari sayur-mayur tersebut,” jelas Alicce, yang melabeli Toeniel pada manisan sayurannya.

Apalagi, dalam pembuatannya juga tidak terlalu sulit. Hampir sama dengan cara membuat manisan buah, yang lazim dikonsumsi. Jika ada yang berbeda yaitu takaran gula agak dilebihkan, agar sayuran seperti pare yang pahit dan cabai yang pedas, misalnya, bisa berubah agak manis sesuai dengan namanya, manisan. Selain itu, manisan sayuran karya Alicce ini dibuat kering. Sehingga, bisa tahan sampai enam bulan.

Alicce memproduksi manisan sayuran ini setiap hari. Lantaran, dalam proses pembuatannya tidak bisa langsung jadi di hari yang sama.

Dalam sekali produksi, ia membuat 3−4 macam sayur dengan jumlah masing-masing 50 kg dan “siap panen” setelah satu minggu melewati proses perendaman, perebusan, dan pengeringan yang dilakukan berulang-ulang. “Khusus pare, saya tidak membuat setiap hari, tapi hanya seminggu sekali,” ujar Alicce, yang dibantu enam orang pegawainya

Alicce memasarkan produknya ke beberapa kota besar di Jawa dan Kalimantan, serta Belanda, Australia, dan Malaysia. Menurutnya, awalnya sedikit sulit memasarkan manisan sayuran yang cenderung jarang dikonsumsi ini, tapi pada akhirnya hasil kerja kerasnya ini kerap diburu para pelanggan.

“Manisan sayuran yang paling diminati yaitu pare. Karena, menurut pelanggan, sensasinya begitu menggoda: manis-manis pahit tapi membuat ketagihan,” katanya.

Manisan sayuran ini, dikemas dalam kotak seberat 200 gr yang dijual seharga sekitar Rp20 ribu. Ia juga menjual manisan dalam bentuk curah, seharga kurang lebih Rp90 ribu/kg.

“Saya berencana membuat manisan sayuran lainnya. Setiap ke pasar biasanya timbul ide, sayur ini kalau dijadikan manisan, enak nggak ya,” pungkas Alicce, yang juga memproduksi manisan buah seperti blonceng atau kundur (sejenis labu berukuran besar, red), tomat, nanas, mangga pencit atau mangga muda, kulit jeruk Bali, dan kulit semangka.

 

Check Also

Cucian Bersih, Ekosistem Terjaga

Deterjen Minim Busa Isu ramah lingkungan membuat para pelaku usaha terus menggali ide untuk menciptakan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *